Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Menikmati Gerhana Mickey Total

Cepi Sabre oleh Cepi Sabre
10 Maret 2016
A A
Menikmati Gerhana Mickey Total

Menikmati Gerhana Mickey Total

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sudah? Nonton gerhana mataharinya sudah? Terus gimana perasaanmu melihat hubungan bumi dan matahari diganggu oleh bulan walau cuma beberapa menit? Gelap kan, Bro. Makanya, nonton gerhana gak usah baper. Terus gimana? Sudah merasa lebih baik, merasa terwakili, atau masih mau nelpon Uya Kuya supaya masalahmu bisa dibahas di Rumah Uya dan ditayangkan di tivi nasional?

Tirulah orang-orang yang menggelar shalat gerhana di mana-mana. Itu petunjuk buatmu, supaya kalau ada orang ketiga dalam hubunganmu, mengancammu untuk kembali menjomblo, yang harus dilakukan adalah berdoa. Ora et labora, berdoa tapi tetap bekerja. Bukan Labora yang itu, yang bikin repot polisi se-Papua karena melarikan diri torus.

Beberapa hari sebelum gerhana matahari kemarin itu, media sosial juga sempat kena gerhana, namanya Gerhana Mickey Total. Tersebutlah Yusril Ihza yang mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta yang blusukan ke pasar dengan celana pendek dan kaus bergambar Mickey Mouse, tikus kartun bikinan Walt Disney. Lalu beramai-ramai orang membahas soal Mickey di media sosial, menyingkirkan isu-isu lain.

Seperti bulan, Mickey si tikus juga menjadi penghalang antara rakyat dengan sang bakal cagub. Aura Yusril jadi gelap, dibully di media sosial selama beberapa hari, cahayanya yang tadinya terang benderang jadi cuma terlihat di tepinya, seperti opak yang matang tidak rata, gosong di pinggir-pinggirnya.

Mickey Tikus, buat yang belum tahu karena masa kecilnya dihabiskan dengan panas-panasan main engklek di kebon, adalah tokoh kartun ciptaan Walt Disney. Walter Elias Disney mungkin adalah salah satu tukang mimpi terbesar yang pernah dipunyai Amerika, impiannya terbesarnya adalah membuat taman hiburan raksasa untuk keluarga Amerika. Pada akhirnya, impiannya itu akhirnya memang terwujud, sudah buka cabang pula di mana-mana, ngalah-ngalahin Ayam Goreng Ny. Suharti.

Tapi saya kira, bermimpi pun Walt tidak berani kalau suatu hari akan ada seorang bocah Amerika yang dinamai sama dengan salah satu tokoh kartun ciptaannya, kaya tapi rasis, mencalonkan diri sebagai bakal capres lalu ditertawakan, tapi akhirnya membuat seluruh dunia ngowoh karena memimpin perolehan suara sementara. Ditambah lagi, di tempat lain, di mana salah satu ketua parlemennya highly menyukai bakal capres rasis tadi, seorang mantan menteri sekaligus mantan capres yang sedang mencalonkan diri sebagai gubernur akan blusukan ke pasar memakai kaus yang satu atau dua nomor kekecilan bergambar tokoh kartun bikinannya yang lain.

Modal ikut capres-capresan atau cagub-caguban di negeri yang pernah disebut Justin Bieber sebagai random country ini memang sederhana: blusukan. Yang paling umum adalah mendatangi pasar, tanya-tanya harga, belanja sekresek, selfie sama pedagang, beres. Tapi ada juga sih yang pernah mencoba nyamar jadi tukang becak, kuli pasar, sampai pengemis, walaupun hasilnya masih jauh dari memuaskan.

Jadilah beranda media sosial rakyat jelata seperti saya dipenuhi oleh foto atau berita tentang bakal cagub kartun tadi. Celakanya, Mickey Tikus tadi bukan cuma menghalangi rakyat dengan calon gubernurnya, tapi dia juga menutupi kenyataan bahwa bersama-sama dengan Jakarta, di tahun 2017 nanti, ada 102 daerah yang juga menggelar pemilihan kepala daerah.

Inilah yang disebut sebagai Gerhana Mickey Total, Mickey si tikus menyedot perhatian semua orang ke Jakarta, melupakan daerahnya sendiri yang juga sedang mencari calon pemimpin. Bukan kebetulan kalau kemarin negeri ini sedang dilanda euforia Gerhana Matahari Total setelah 21 tahun menanti. Sepertinya ini sudah sesuai dengan petunjuk Bapak ‘yang itu’ bahwa melihat gerhana dengan mata telanjang memang bisa membuat orang jadi buta.

Tapi begini, politik memang tidak pernah lugas, dia adalah lambang dan simbol-simbol. Ada banyak karakter kartun, sebenarnya, yang diambil dari tikus selain Mickey. Ada Speedy Gonzales dari Looney Tunes, tikus tercepat di seantero Meksiko, tapi asal-usulnya ini membuatnya riskan untuk highly tidak disukai oleh bakal capres dari Amerika yang kita bicarakan tadi. Ada lagi Jerry, tikus yang selalu berhasil lolos dari kejaran Thomas si kucing di Tom and Jerry, ini sebenarnya sesuai dengan Yusril Ihza yang pernah berhasil lolos dari tuntutan hukum. Atau Remi, tikus tukang masak dari film animasi Ratatouille, yang juga cocok dengan hobi Yusril bakar-bakar ikan di pantai.

Tapi ini Mickey, tikus lucu yang selalu menolong kekasihnya Minnie dari cengkeraman kucing jahat Pistol Pete. Kalau Jakarta adalah kekasih sang bakal cagub, maka Yusril mungkin mau berkata bahwa dirinya ingin membebaskan ibukota dari tangan kucing garong. Tidak heran kalau ketika blusukan ke pasar, benda yang pertama menarik perhatiannya adalah pete. Menurut saya, ini adalah cara yang lebih elegan untuk menyerang pesaingnya daripada menggunakan isu-isu rasial.

Terakhir, bicara soal gerhana, orang tidak akan lupa menyiapkan kacamata khusus untuk menonton fenomena alam yang cuma beberapa menit tapi jarang-jarang terjadi itu. Beberapa hari ke depan, prediksi saya, akan bertebaran juga foto-foto selfie kekinian dengan latar belakang cincin matahari. Memilih pemimpin daerah juga sama, jangan lupa pakai kacamata khusus, yang ikut-ikutan blusukan belum tentu cocok jadi pemimpin. Lha wong yang blusukan beneran saja belum terasa hasilnya. Selfie juga jangan lupa, kapan lagi selfie sama calon gubernur.

Yang paling penting, jangan sampai salah memilih pemimpin, KTP-nya Malang kok milihnya Ahok?

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2017 oleh

Tags: gerhanagubernurjakartamataharimickeyyusril
Cepi Sabre

Cepi Sabre

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.