Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Dokter Mawartih Susanty Meninggal di Papua: Ketika Negara Tidak Memberi Perlindungan

Bravo profesi dokter, saya ucapkan selamat mengabdi kawan, dan selamat berpulang senior kami Dokter Mawartih Susanty. Kami junior, semoga bisa meneruskan tekad yang dengan hebatnya engkau genggam. 

Prima Ardiansah oleh Prima Ardiansah
14 Maret 2023
A A
Dokter Mawartih Susanty Meninggal di Papua Ketika Negara Tidak Memberi Perlindungan MOJOK.CO

Ilustrasi Dokter Mawartih Susanty Meninggal di Papua Ketika Negara Tidak Memberi Perlindungan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dokter Mawartih Susanty meninggal di rumah dinasnya, di kompleks RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah. Rest in peace.

Dokter Mawartih Susanty adalah senior saya. Belum lama ini, beliau meninggal di tengah pengabdiannya menjadi satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, Papua Tengah. 

Sebagai junior, saya hanya bisa tercekat dan merenung, sembari mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang pastinya juga ditanyakan oleh dokter-dokter lulusan baru seperti saya: 

“Apakah segini beratnya profesi ini? Sudah kami dituntut untuk mengabdi dan mengabdi tanpa banyak memikirkan balas jasa, pun ketika ada satu senior kami yang memberi teladan, pemerintah gagal memberikan perlindungan. Lalu kami ini harus bekerja dengan standar yang bagaimana?”

Sehubungan dengan semangat pengabdian seperti yang ditunjukkan Dokter Mawartih Susanty, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga tidak lelah-lelahnya memberi semangat kepada para dokter umum maupun dokter spesialis supaya mau menyebar ke pelosok-pelosok Indonesia. 

Tidak main-main, transformasi kesehatan yang beliau canangkan tengah besar-besaran menggelontorkan beasiswa dokter spesialis lewat LPDP dan Beasiswa Kemenkes. Kuotanya pun lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya jelas, supaya para penerima beasiswa mau kembali ke daerah-daerah pelosok, seperti ke Papua misalnya.

Coba kita bahas mengenai perkara mau atau tidaknya seorang dokter untuk mengabdi ke daerah pelosok seperti Papua

Sampai saat ini, mayoritas dokter yang menempuh pendidikan spesialis menggunakan biaya yang berasal dari kantong sendiri, dari pasangan, atau orang tua. Ditambah beratnya beban waktu, tenaga, dan pikiran ketika pendidikan, pemerintah memang tidak punya ruang untuk memaksa para lulusan spesialis untuk mengabdi ke daerah-daerah, misalnya sampai ke pelosok Papua. 

Makanya, pemerintah hanya bisa “memaksa” para penerima beasiswa untuk mengabdi ke sana. Itu saja jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah daerah pelosok yang coba pemerintah petakan. Rest in peace untuk Dokter Mawartih Susanty yang “sendirian” menjadi spesialis di Papua. 

Kalau pemerintah serius, dokter yang asli berasal dari daerah pelosok adalah kuncinya. Logikanya, siapa yang mau jauh-jauh meninggalkan kampung halaman ke daerah pelosok yang sama sekali baru? Kalau bukan anak muda dari daerah itu sendiri. Kalau pemerintah berhasil menyekolahkan anak SMA dari pelosok yang berminat menjadi dokter umum dan mau kembali ke daerahnya, maka masa depan daerah pelosok bisa dipastikan aman. 

Itu pun harus ditunjang dengan daya saing anak SMA dari daerah pelosok yang mumpuni, supaya bisa bersaing dengan para siswa SMA dari kota. Pembukaan moratorium Fakultas Kedokteran agaknya juga percuma, jika fakultas-fakultas kedokteran yang bakal berdiri kebanyakan ada di pulau Jawa, dan mahasiswanya kebanyakan berasal dari Jawa juga. 

Baca halaman selanjutnya….

Kendala enggan meninggalkan Pulau Jawa

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2023 oleh

Tags: dokterdokter mawarDokter Mawartih Susantydokter spesialisPapua
Prima Ardiansah

Prima Ardiansah

Dokter internship di RSU Aisyiah Ponorogo dan Puskesmas Jenangan Ponorogo.

Artikel Terkait

Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO
Otomojok

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Sejarah Indonesia Berisi Kekerasan dan Negara Paksa Kita Lupa MOJOK.CO
Esai

Sejarah Indonesia Berisi Luka yang Diwariskan dan Negara Memaksa Kita untuk Melupakan Jejak kekerasan itu

30 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.