Berhusnuzan terhadap Visi Misi Hingga Bocoran Soal Debat Capres-Cawapres - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Berhusnuzan terhadap Visi Misi Hingga Bocoran Soal Debat Capres-Cawapres

Khairil Miswar oleh Khairil Miswar
11 Januari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Daripada kita sibuk menduga-duga dengan prasangka buruk, lebih baik kita berhusnuzan tentang pemaparan visi misi maupun bocoran soal debat capres.

Setelah kita sempat dihebohkan dengan wacana tes baca Al-Qur’an untuk pasangan capres-cawapres. Lalu, ada hoaks tentang sejarah yang dibuat salah satu calon sebagaimana disinggung Alkaf dalam esainya beberapa waktu lalu. Saat ini, kita dikejutkan dengan kehebohan lain: pembatalan penyampaian visi misi capres-cawapres dan adanya wacana ‘pembocoran’ pertanyaan debat.

Saya sungguh yakin, ini bukanlah keanehan terakhir yang muncul di panggung demokrasi kita. Akan masih banyak lagi keanehan dan kegilaan lainnya yang sedang diproduksi, disusun, ditata, dan akhirnya dihempas ke publik untuk kemudian ditertawakan secara massal.

Sebetulnya, tidak terlalu jelas apakah fenomena janggal bin aneh ini adalah bagian dari ‘kekurangajaran’ demokrasi kita. Ataukah sekadar lakon sandiwara belaka guna menghibur publik dan para sales capres yang sedang larut dalam pertempuran dua armada besar—cebong versus kampret. Namun, dengan tetap berhusnuzan kepada KPU, rasa-rasanya kok ini memang sebuah trik untuk mengalihkan kegaduhan cebung versus kampret supaya rahang mereka nggak kaku-kaku amat.

Konon, pembatalan pemaparan visi misi capres-cawapres yang dilakukan KPU dilandasi karena tidak sepakatnya kedua pihak tentang siapa yang akan menyampaikan visi misi itu. Pihak Prabowo-Sandi ingin visi misi itu disampaikan sendiri oleh capres-cawapres. Sementara pihak Jokowi-Ma’ruf meminta visi misi tersebut disampaikan tim sukses. Beginilah jadinya jika hanya ada dua pasangan kandidat, maka keputusan yang diambil pun tidak bisa diambil dengan voting.

Dengan tidak bermaksud bersikap diskriminatif kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf, kita tentu boleh menebak-nebak kenapa mereka menolak menyampaikan langsung visi-misi. Mungkin bagi mereka visi-misi itu hanya soal kecil, remeh temeh dan terlalu teknis sehingga cukup disampaikan oleh tim sukses. Capres tak perlu terlibat dalam hal-hal kecil seperti itu. Memangnya sejak kapan capres mengurus hal-hal teknis? Toh nanti ketika terpilih, tim sukses juga yang akan komat-kamit buat konferensi pers untuk menjawab pertanyaan publik.

Baca Juga:

perempuan penyelenggara pemilu

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
keterwakilan perempuan di KPU Bawaslu

MPI Minta Timsel Berkomitmen Penuhi Keterwakilan Perempuan di KPU dan Bawaslu

22 Januari 2023

Tentu tidak etis jika soal kenaikan BBM, kenaikan cabai, bawang, gula, garam harus disampaikan presiden. Itu soal teknis. Cukup tim sukses menteri saja yang buat klarifikasi dan berdebat dengan publik. Presiden harus tetap menjaga marwahnya. Kecuali kalau ada penurunan harga BBM atau pengangkatan honorer menjadi PNS, itu baru disampaikan oleh presiden. Bukankah presiden harus selalu menyertai kegembiraan rakyat? Makanya sejak jadi capres jangan suka mengurusi hal-hal teknis, biar tim sukses saja (kamu tidak akan kuat) sekaligus memberi panggung gratis kepada mereka untuk numpang keren.

Selanjutnya, mengenai sikap KPU yang ‘membocorkan’ pertanyaan debat juga bisa dicurigai sebagai trik. Tapi saya belum menemukan rasionalisasi yang memadai dari trik ini. Kononnya, ‘pembocoran’ dilakukan agar jawaban para capres tepat sasaran dan detail, sehingga tidak terjadi debat kusir. Para capres juga memiliki waktu untuk mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang sudah diketahui sebelum debat. Pokoknya debat capres nantinya akan terlihat semacam opera yang sudah diawali oleh latihan yang intens. Mohon maaf, saya tidak cukup berani menyebutnya sebagai debat pura-pura.

Sebetulnya, yang justru dikhawatirkan, jika kekonyolan ini kemudian merembes ke mana-mana atas alasan persamaan hak. Jika para capres yang notabenenya adalah calon pemimpin bangsa negara boleh mengetahui pertanyaan dari awal untuk menyiapkan jawaban, maka anak-anak sekolah tentu patut menuntut hak serupa. Mereka juga perlu diberi waktu untuk menyiapkan jawaban di rumah untuk kemudian disalin saat ujian. Alasannya sama dengan capres: supaya jawaban anak-anak ini bisa benar, fokus, dan detail, sehingga tidak ada anak yang tidak lulus. Demikian juga dengan tes pegawai negeri, tentara, ataupun polisi juga harus diberikan pertanyaan lebih awal agar mereka semua memiliki kesempatan lebih besar untuk lulus.

Meski demikian, di lubuk hati terdalam, kita sebetulnya sepakat saja dengan KPU yang mungkin tidak ingin mempermalukan capres di hadapan publik. Bagaimanapun juga, kehormatan capres tentu lebih penting dibandingkan dengan kehebatan mereka saat debat. Lagi pula, kita juga sudah cukup berpengalaman menyaksikan debat yang isinya entah itu apa.

Yang bertanya—kemungkinan—tidak terlalu paham pertanyaannya. Sementara yang menjawab tidak tahu harus memulai dari mana. Yang satu memakai istilah-istilah sulit sementara yang satu lagi tidak paham istilah sama sekali. Lalu, yang satu bicara terus tanpa titik sementara yang satu lagi memilih parade membisu. Ada yang bermaksud ingin menjebak akhirnya justru terjebak. Meski banyak drama, hebatnya penonton tetap semangat. Semakin konyol, semakin riuh. Rating acara semakin tinggi.

Alasan-alasan logis seperti di ataslah yang mendorong kita untuk menyatakan ‘sepakat’ dengan KPU. Namun, saya mau usul. Supaya lebih mantap lagi sebelum mengikuti debat, para capres ini diwajibkan ikut kursus dulu agar bisa mengeluarkan jawaban yang cerdas, lengkap dengan kutipan. Jangan juga lupa untuk ditambahi footnote, innote, maupun endnote.

Selain itu, mereka juga perlu membagikan makalah kepada penoton debat yang berisi pertanyaan dan jawaban para capres. Makalah ini juga harus dibagikan lebih awal sebelum debat berlangsung. Akan lebih menarik lagi, jika semua pertanyaan dan jawaban tersebut ditayangkan di televisi satu hari sebelum debat, sehingga para penonton juga memiliki kesempatan untuk menganalisis jawaban setiap kandidat. Dengan demikian, nantinya kita akan menyaksikan debat capres rasa kuliah, atau seminar, atau bahkan pelatihan.

Satu lagi, nanti sebelum pemilu dimulai, ada baiknya jika para capres juga diberi tahu lebih awal, berapa total suara yang mereka peroleh. Jadi, bisa sujud syukur lebih awal. Sangat visioner, bukan?

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2019 oleh

Tags: debat capreskpupemaparan visi misiPilpres 2019
Khairil Miswar

Khairil Miswar

Peminat kajian sosial dan politik di Aceh dan aktif menulis di beberapa media lokal.

Artikel Terkait

perempuan penyelenggara pemilu
Kotak Suara

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
keterwakilan perempuan di KPU Bawaslu
Kotak Suara

MPI Minta Timsel Berkomitmen Penuhi Keterwakilan Perempuan di KPU dan Bawaslu

22 Januari 2023
tahapan pemilu 2024 mojok.co
Kotak Suara

Sudah Dimulai! Catat Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024

4 Januari 2023
sistem pemilu tertutup atau coblos partai mojok.co
Kotak Suara

Gaduh Wacana Coblos Partai: Didukung PDIP, Tapi Dikiritik Ramai-ramai

31 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Guru Pendukung Prabowo yang Sebar Hoax itu Maksudnya Pengen Jokowi Menang Apa Ya?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Berhusnuzan terhadap Visi Misi Hingga Bocoran Soal Debat Capres-Cawapres

11 Januari 2019
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In