Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ajian Amien Rais yang Baru Ketularan Isu Virus Corona

Gunarso TS oleh Gunarso TS
2 April 2020
A A
Ajian Amien Rais yang Baru Ketularan Isu Virus Corona Partai Baru Amien Rais Berhak Memakai Nama-nama Terbaik Berikut Ini MOJOK.CO

Ajian Amien Rais yang Baru Ketularan Isu Virus Corona Partai Baru Amien Rais Berhak Memakai Nama-nama Terbaik Berikut Ini MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ternyata Amien Rais yang diduga kebal corona karena sibuk siapkan partai baru ketularan juga. Ketularan isunya aja sih, jangan virusnya ya Pak?

Orang Jawa punya kepercayaan, siapapun yang memiliki aji-aji Lembu Sekilan, bisa kebal bacokan. Sesuai dengan namanya, sekilan itu artinya sejengkal. Dengan demikian pemilik aji-aji Lembu Sekilan menjadi kebal bacokan karena setiap bacokan bakal meleset sejengkal dari tubuh sang pemilik ajian.

Semula saya duga Amien Rais juga punya aji-aji Lembu Sekilan. Nggak cuma untuk urusan kasus-kasus sebelumnya, tapi juga untuk isu corona. Namun keyakinan itu gugur. Soalnya sebagai pemeluk teguh Islam sekelas Amien Rais pasti tak mau menanggung dosa besar karena terjebak dalam kemusyrikan.

Toh kalaupun punya ajian, paling banter Pak Amien hanya punya “aji mumpung” saja. Tapi itu saja tak bisa ditabalkan pada Pak Amien. Sebab kalau blio mau, ketika masih punya kuasa di PAN, bisa saja Pak Amien minta jatah jabatan menteri ke Jokowi. Tapi nyatanya, Pak Amien tak pakai ajian itu juga.

Saya lantas jadi sempat menduga, mungkin Amien Rais punya resep manjur anti-virus corona selain ajian Lembuan Sekilan. Bila rakyat jelata minum temulawak campur jahe tiap pagi, kalau perlu tiga kali sehari sebagaimana Presiden Jokowi, resep Pak Amien berbeda. Yakni, bikin partai baru.

Tapi sayang, di hari sepuhnya Pak Amien masih juga ingin mencengkeramkan kuku-kukunya pada partai besutannya itu. Banyak pernyataan blio yang kontra produktif, sehingga merugikan partai yang kemudian diketuai besannya, Zulkifli Hasan.

Keduanya memang sering berseberangan. Zulhas ingin merapat ke pemerintah, Amien Rais gunakan politik social distancing.

Ini sungguh ironis. Ketika anak Amien dan anak Zulhas sukses bikin rumah tangga yang harmonis, bapak dan mertuanya malah kisruh di rumah tangga partai sampai muncul aksi anarkis. Hanya demi terus bergulat mempertahankan keyakinan politik yang tak habis-habis.

Soalnya, kalau memang mau bicara soal PAN, mau tak mau kita harus singgung hari-hari kelabu Konggres ke-V PAN di Kendari tempo hari. Pada konggres yang berlangsung di Hotel Clarion itu disajikan pula pertunjukan ekstra, ketika para kader PAN baku hantam dan lempar kursi.

Sampai-sampai di Youtube muncul rekaman meme-nya dengan iringan gending Jawa. Persis adegan perang dalam pagelaran wayang kulit. Seru sekali memang, biru jaketnya, biru pula muka lebam kadernya.

Sebagai orang Jawa, pastilah Amien Rais tahu persis lakon wayang Begawan Bagaspati. Begawan dari pertapan Hargobelah itu rela mati, demi kebahagiaan Endang Pujawati putrinya, yang kasmaran pada Raden Narasoma. Dia rela melepas nyawanya gara-gara Narasoma malu punya mertua bertampang raksasa.

Tapi Pak Amien emang beda. Kebesaran partai lebih penting daripada kebahagian dan kerukunan keluarga antar-besan. Maka ketika Zulhas maju lagi sebagai caketum, blio justru mendukung calon lain, yakni Mulfachri Harahap.

Di mata Pak Amien dan pendiri PAN yang lain, Mulfachri ini apa yang diucapkan itu sama dengan yang dilakukan. Dia tak pernah bohong, apa yang dijanjikan akan dipenuhi.

Kalau begitu, apakah kandidat lain mencla-mencle? Nggak tahu lah. Yang jelas konggres PAN di Kendari itu menjadi gigi terakhir bagi Amien Rais. Sebab ketika Zulhas terpilih kembali jadi ketum, Pak Amien blas tak dilibatkan.

Iklan

Jabatan terakhir sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN kini diberikan kepada Sutrisno Bachir, pengusaha yang juga mantan Ketum PAN. Kalau ada yang masih bikin Pak Amien terhibur, maka itu adalah ketika kedua anaknya, yakni Hanafi Rais dan Ahmad Mumtaz, masih masuk dalam kepengurusan.

Jika ingat umur, mestinya tidak masuknya dalam struktur organisasi itu merupakan isyarat bagi Pak Amien untuk mandhito saja. Biarkan saja PAN diurus oleh yang muda-muda, dirinya yang sudah kelas “anggur kolesom” (orangtua) lebih baik tut wuri handayani.

Namun rupanya Amien Rais tak seperti itu. Dalam usianya yang 76 tahun, blio masih saja merasa rosa-rosa macam Mbah Maridjan.

Maka ketika didorong oleh pendiri PAN yang lain, misalnya Putra Jaya Husin, Amien Rais diminta bikin partai baru saja. Sebab di mata para pendukung Amien Rais, PAN sekarang ini sudah melenceng dari tujuan awal pendirian partai. Lantas ada yang memberi usulan, nama partai baru itu nantinya: PAN Reformasi atau PAN-Perjuangan.

Hm, kalau menurut saya, jangan sekali-kali pakai nama PAN Reformasi, itu nama yang tidak menguntungkan sama sekali.

Contoh yang gampang, katanya era reformasi, faktanya rakyat masih banyak yang repot nasi. Contoh lain, partai Bintang Reformasi milik KH Zainudin MZ hanya muncul sebentar di Senayan, akhirnya wasalam seiring dengan meninggalnya sang pendiri.

Paling menguntungkan justru pakai nama PAN-Perjuangan. Contoh nyata dan tak bisa dibantah, nama PDI Perjuangan lebih berjaya ketimbang PDI saja.

PDI di bawah pimpinan Suryadi tenggelam, sementara PDI-P di bawah Megawati mengalami zaman keemasan. Banyak kadernya yang jadi anggota DPR dan DPRD, banyak yang jadi Kepala Daerah, banyak pula yang jadi menteri. Bahkan presiden pun di mata PDI-P sekadar petugas partai yang ngepos di Istana Negara.

Tapi apapun namanya partai baru itu, sampai sekarang belum jelas. Bahkan Ahmad Mumtaz sang putra kandung (yang juga mantu Zulhaz), menilai bahwa rencana pendirian partai tandingan itu sekedar luapan emosi belaka.

Memangnya bikin partai itu gampang? Selain SDM handal juga dibutuhkan sumber daya dan dana yang besar.

“Jika berdiri sebentar kemudian mati, kan malu-maluin,” kata politisi yang pengin jadi Bupati Sleman itu.

Terlalu sibuk menyiapkan partai baru, bikin Amien Rais lama hilang dari peredaran. Bahkan sebelum itu, semenjak Jokowi terpilih kembali jadi presiden juga diam tak ada suaranya. Para politisi sibuk bicara corona, blio diam seribu bahasa.

Luar biasa, rupanya Amien Rais bisa terbebas dari virus corona. Baik virusnya maupun isunya.

Padahal sekarang ini—kalau blio mau—isu corona merupakan jurus terbaik untuk menghajar Presiden Jokowi. Namun, sekali lagi, ajian “aji mumpung” itu tak blio lakukan. Hal yang dilakukan Amien Rais malah nge-vlog bereng cucunya.

Tadinya saya menduga blio mau bilang sesuatu soal penanganan corona oleh Presiden Jokowi di vlog itu, namun blio malah mblayang sampai bilang bahwa COVID-19 alias corona adalah “tentara Allah” yang dikirimkan ke bumi untuk menjewar manusia. Karena—menurut Amien Rais—manusia modern tak lagi mengindahkan nilai-nilai agama.

Melihat istilah “tentara Allah” yang muncul ini, ternyata Amien Rais terpapar isu virus corona juga. Hampir serupa dengan yang diderita Ustadz Abdul Somad. Untungnya bapak reformasi tersebut bicara secara umum saja. Tak mendetail kayak sang ustaz.

Mungkin karena sudah lama social distancing di rumah, Amien Rais tak mau menjadikan corona sebagai medan ngepruki Jokowi seperti biasanya, tapi ikhlas bikin diri sendiri jadi sasaran dikepruki. Lagi dan lagi.

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Ustad Abdul Somad yang Sebut Corona Adalah ‘Tentara Allah’ atau tulisan Gunarso TS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2020 oleh

Tags: Amien RaiscoronaCOVID-19jokowitentara allah
Gunarso TS

Gunarso TS

Penulis tetap di majalah "Jaya Baya". Tinggal di Jakarta Timur.

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.