Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ada Khilaf dalam Khilafah

Aditia Purnomo oleh Aditia Purnomo
10 Juli 2015
A A
khilaf
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Melihat keadaan Yunani yang dianggap bangkrut karena gagal bayar utang ke Bank Dunia, banyak pengamat dadakan menilai Indonesia bakal mengalami hal serupa kalau masih dipimpin Presiden Jokowi. Penilaian mereka tentu bukan tanpa alasan. Menimbang berbagai gambar dan tautan dari media kekinian bermodal dotcom dan berbasis syariah, argumentasi yang mereka bagikan di media sosial tentu sulit dibantah. Hanya bisa diberi jempol, kalau perlu sepuluh jempol sekaligus.

Pada beberapa tautan pengamat dadakan itu, bisa dibaca kalau Indonesia memiliki utang mencapai 4000 triliun, melebihi anggaran belanja negara dalam setahun, yang nggak bakal bisa dibayar Jokowi, dan bisa bikin negara jadi bangkrut. Bayangkan, dari informasi yang mereka bagi, utang Indonesia selama dipimpin Jokowi ini menyamai utang Indonesia selama 32 tahun orde baru. Artinya, dalam setahun Jokowi sudah bisa melampaui Soeharto dalam urusan utang negara.

Hebat, kan?

Karena itu, Indonesia tak boleh lama-lama dipimpin presiden ceking itu. Selain dia antek kuminis dan antek neolib sekaligus, dia juga anak kandung demokrasi. Popularitasnya di mata orang awam disebabkan demokrasi yang kebablasan dan media arus utama yang jadi wadah pencitraannya. Jokowi juga bisa menang karena sistem demokrasi.

Demokrasi adalah biang dari segala kebobrokan negara ini. Kecuali kalau Pak Prabowo yang menang.

Untuk mengatasi semua masalah ini, tentu sudah disebarkan juga tautan yang berisi solusi. Solusi yang bukan hanya bakal menyelamatkan Indonesia dari keterpurulan, tapi juga menyelamatkan umat dari segala kemunkaran. Yak, apabila demokrasi menghasilkan pemerintah yang zalim, Prabowo kalah pilpres, dan presiden terpilih tak mampu mengurus negara, hanya ada satu kata: KHILAFAH!

Kalau Anda masih meragukan khilafah, saya pikir Anda perlu belajar lagi. Tidak perlu banyak baca buku Sejarah Peradaban Islam atau datang ke negara-negara di Timur Tengah, cukup baca tautan dari media-media bermodal dotcom dan berbasis syariah, dijamin Anda bakal dapat hidayah.

Tanpa khilafah, tidak akan ada kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena elit politik yang berbasis demokrasi itu serakah, hanya memikirkan kepentingan golongan. Sedang dalam sistem Khilafah, sila kelima itu bukan cuma rumus kode buntut yang hanya berisi khayalan.

Ingat, dalam sistem khilafah, masyarakat  akan dilindungi dari sistem kapitalisme yang merusak. Tidak bakal ada pemilik modal, cuma ada segelintir orang kaya yang menjalankan bisnis negara. Sistem Khilafah sangat memuliakan wanita. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap wanita, cuma tidak boleh keluar malam dan naik motor ngangkang saja.

Khilafah juga melindungi kelompok minoritas. Orang-orang non-muslim dibiarkan ibadah sesuai ajaran mereka, cuma bangun tempat ibadahnya saja yang sulit. Dan yang paling penting, dalam sistem khilafah belum pernah nilai tukar dolar terhadap rupiah mencapai angka 13 ribu. Tentu karena dalam sejarah modern belum pernah sistem khilafah ini berlaku.

Lagipula, tak ada yang salah dalam sistem khilafah. Tak pernah ada. Sedangkan, demokrasi memunculkan pemimpin macam Jokowi yang lalim dan selalu salah mengambil kebijakan. Coba demokrasi melahirkan pemimpin seperti Pak Prabowo, sayangnya dia kalah.

Dalam sistem khilafah, tak pernah ada pemimpin yang melakukan kesalahan. Karena dalam kamus besar khilafah tidak ada pemimpin yang salah, kalaupun tidak benar ya hanya dianggap khilaf. Mungkin karena Khalifah lelah. Camkan itu. Hanya ada khilaf dalam khilafah.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2018 oleh

Tags: jokowikhilafKhilafahYunani
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Asli Tangerang, tinggal di Jogja. Tukang review hape baru. Pernah ganti hape 50 kali dalam 3 tahun.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.