Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Cipox

Melihat Pertanda Perawan atau Tidak

Dinar Zul Akbar oleh Dinar Zul Akbar
12 November 2017
A A
cipox
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pagi itu ketika burung-burung bernyanyi dan matahari walau tampak malu tetap memancarkan cahayanya, di poskamling desanya Rambat terlihat senyam-senyum sendiri. Melihat gelagat yang tak biasa itu, Madun, sahabat karib Rambat langsung merayap mendekat, mencoba mencari tahu, gerangan apa yang bikin sahabatnya itu senyam-senyum sendiri.

“Mbat, kamu kenapa e? Kok kayaknya girang betul,” tanya Madun.

“Coba tebak, apa hayooo?” goda Rambat.

“Habis lihat ekting Mas Ega Balboa di Movi ya? Atau habis nonton hakim majelis lucu Joshuwer yang blas nggak lucu itu?”

“Nggak!”

“Lha, terus?”

Rambat mencoba mendekatkan mulutnya ke telinga Madun.

“Jadi begini, semalam itu, aku baru saja coba barang baru, namanya Hajar Jahannam, oleh-oleh si Timo yang habis pulang umroh,” terang Rambat.

Madun mengernyitkan dahi. Rambat segera sadar bahwa kawan di hadapannya itu masih awam di dunia permanukan.

“Hajar Jahannam? Apa itu, Mbat?”

“Nah tho, aku sudah mbatin, kamu ini cuma plongah-plongoh pas aku bilang Hajar Jahannam itu pasti karena kamu nggak mudeng blas apa itu Hajar Jahannam.”

Untuk mengurangi tingkat ke-plongah-plongoh-annya, Madun yang pernah mondok tiga tahun ini, mencoba menerka, tentu dengan terkaan yang spekulatif.

“Setahuku hajar itu batu, Jahannam itu nama neraka. Jadi Hajar Jahannam ini batu dari neraka ya? Atau jangan-jangan itu batu yang dulu dijatuhkan burung ababil ketika pasukan gajah menyerbu Mekkah?”

“Dun… Dun… Kamu ini mengartikannya kok ya saklek sekali. Jadi begini, Dun, Hajar Jahannam itu obat kuat versi Timur Tengah. Asli dibawa dari Arab sana sama si Timo yang kemarin umroh.”

Iklan

“Oalah….”

“Jadi, kalau Barat punya viagra, Indonesia punya daun bungkus, nah Arab punya Hajar Jahannam.”

Madun manggut-manggut. Walau ia seseorang yang awam dalam dunia permanukan, tapi ia paham betul apa yang disampaikan oleh Rambat.

“Tapi…,” kata Madun, “kok namanya kayak nama neraka gitu ya? Bikin serem.”

“Namanya sih neraka, Dun, tapi sensasinya, surga.”

“Aneh betul ya namanya, Mbat? bertolak belakang begitu,” Madun terheran.

“Kamu ini kebanyakan herannya. Ada juga istilah yang bertolak belakang lagi selain itu. Kamu tahu apa itu keluar di dalam? Saya yakin, Bu Prima yang dulu ngajar kita bahasa Indonesia sewaktu kita SMP juga bakalan kebingungan menjelaskan makna apa itu keluar di dalam,” Rambat makin ngalor-ngidul ocehannya.

“Yang namanya keluar itu ya di luar, Mbat, memangnya ada yang keluar di dalam?”

“Ah, sudahlah, Dun. Nanti kamu juga bakal tahu sendiri kalau sudah nikah.”

“Nah, kebetulan, Mbat, kamu nyinggung soal nikah. Aku sedang bingung soal hubunganku sama Tini. Aku curiga jangan-jangan Tini sudah nggak perawan lagi. Padahal aku mantap pengin menikahinya tahun depan.”

“Haishhh… kamu ini lho. Mau perawan mau nggak, kalau memang sudah cinta, apa masalahnya? Wong kamu sendiri paling kan sudah nggak perjaka tho?”

“Nggak perjaka gundulmu, aku ini masih ting-ting, belum pernah berhubungan sama siapa pun, nggak pernah ngeple kayak si Karjo atau si Bandi itu,” jelas Madun defensif.

“Setidaknya, perjakamu sudah hilang di tangan, ngaku!”

“Hehehe, lha kalau itu, iya…,” jawab Madun malu-malu.

“Ha gene, itu bukti kalau kamu sudah nggak suci lagi, sudah kena AIDS!”

“AIDS lambemu, wong cuma pakai tangan kok kena AIDS.”

“AIDS, Akibat Intim Dengan Sabun.”

“Haaaiiissshhh, kembali ke soal Tini, Mbat. Gimana? Kamu punya penyelesaian nggak? Jujur, aku ini kok ya ragu sama keperawanan si Tini, lha dia itu mantannya banyak, je. Kamu kira-kira punya cara nggak, bagaimana mengetahui seorang perempuan masih perawan atau tidak?”

“Welha, jelas aku punya. Rambat je.”

Madun tampak sumringah. Akhirnya, ia akan memperoleh sedikit obat atas penyakit ragunya selama ini atas keperawanan si Tini, pacarnya.

“Wah, cocok. Jadi, gimana, Mbat, cara mengetahui seorang perempuan itu perawan atau tidak?”

Rambat membetulkan posisi duduknya. Yang tadinya posisi selonjoran kini menjadi sila. Obrolan jadi terlihat makin serius. Madun tampak makin antusias dengan keseriusan Rambat membahas hal ini.

“Jadi begini, Dun. Ada cara mudah untuk mendeteksi seorang perempuan itu perawan atau tidak. Cara ini sangat-sangat ampuh. Sudah dibuktikan oleh banyak orang, dan hasilnya tokcer!”

“Ya sudah, langsung saja katakan, jangan bertele-tele,” sahut Madun yang mulai tidak sabar.

“Wah, kamu itu kok ya terburu-buru banget.”

“Ya harus, ini masalah penting soalnya.”

“Jadi…,” kata Rambat, “cara yang paling ampuh dan tokcer untuk mengetahui seorang perempuan masih perawan atau tidak itu dari cara duduknya.”

“Gimana cara duduknya?” tanya Madun menggebu.

“Kalau perempuan tersebut duduk di teras rumahnya, terus kakinya disilangkan seolah-olah ingin menutupi bagian kewanitaannya dan baju bagian atasnya tertutup, itu artinya dia seratus persen masih perawan.”

“Ooo, gitu ya?”

“Iyaaa, mudah tho?”

“Sek, sek, itu kalau yang perawan. Kalau yang sudah nggak perawan, gimana tandanya?” tanya Madun penasaran.

“Nah, kalau yang nggak perawan,” kata Rambat sambil menerawang ke atas, “kalau yang sudah nggak perawan, dia duduknya di ruang tamu, kakinya membuka agak bebas, dan baju bagian atasnya terbuka.”

“Kok terbuka, Mbat?”

“Lha yo terbuka, soalnya dia sedang menyusui anaknya.”

“Woooo, cah asuuu!”

Rambat terpingkal-pingkal. Madun melepas sandalnya, dan langsung menyawatkannya ke arah Rambat yang sudah siap-siap untuk berkelit.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2018 oleh

Tags: cipoxdudukpacaranperawanrambattanda perawan
Dinar Zul Akbar

Dinar Zul Akbar

Asli Betawi. Sedang menyelesaikan kuliah pascasarjana di Islamic University of Madinah.

Artikel Terkait

Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO
Kilas

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

28 September 2023
Cinlok KKN sering terja
Geliat Warga

Cerita Cinlok KKN, Jadian Sama Anak Pak RT hingga Putus Karena Beda Aliran

22 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.