MOJOK.CO – Jadwal Bulutangkis Asian Games 2018 | 16 besar tunggal putra: Anthony Sinisuka Ginting (IND, ranking 16) vs Kento Momota (JPN, ranking 4) | GBK Istora Senayan 1 | Order of Play: 7 | Live di Indosiar dan Vidio.com 13.00 | Rekam pertemuan: Anthony Ginting 1 – 4 Kento Momota
Babak enam belas besar cabang bulutangkis Asian Games 2018 hari ini akan menyajikan laga panas peringkat 4 dunia Kento Momota melawan peringkat 16 dunia Anthony Sinisuka Ginting.
Ini adalah pertemuan kedua mereka selama Asian Games 2018. Pada 21 Agustus lalu kekalahan dramatis Anthony Ginting dari Kento Momota dengan skor 1-2 membuat Anthony dihujat netizen.
Ini juga merupakan pertandingan keenam antara keduanya seumur hidup, dengan catatan: Kento Momota 4 kali menang, Anthony Ginting 1 kali menang.
Walau demikian, laga ini tetap sangat penting untuk disimak mengingat rekam jejak keduanya. Berikut alasannya.
Tahun 2018, mereka 2 kali hampir bertemu, tapi gagal semua
Awal tahun ini Ginting dan Momota hampir bertemu di turnamen Indonesia Masters S500. Sayangnya, pertemuan yang sudah sangat diantisipasi itu gagal terwujud karena Momota cedera sehingga harus menarik diri dari dua turnamen di awal tahun, Malaysia Masters S500 dan Indonesia Masters S500. Anthony akhirnya keluar sebagai juara Indonesia Masters S500.
Peluang kembali terbuka di tur Eropa, yaitu German S300. Kento Momota yang baru kembali ke turnamen papan atas di awal tahun harus mengumpulkan poin dulu untuk dapat bermain di babak utama. Akibatnya, ia mesti melalui babak kualifikasi.
Untuk kamu ketahui, tim nasional Jepang membagi pemain ke dalam Tim A dan B. Tim A fokus untuk turnamen level atas, sementara Tim B hanya bermain di level menengah ke bawah dan turnamen Japan Open S750.
Kento Momota, hingga akhir 2017 berada di Tim B setelah mendapatkan hukuman dari Nippon Badminton Association karena terlibat skandal perjudian ilegal. Oleh sebab itu, 2018 menjadi tahun pertama comeback Momota setelah masa hukuman.
Sebagai mantan pemain nomor 2 dunia dan kandidat terkuat peraih emas Olimpiade Musim Panas Rio 2016 sebelum skandal, Momta dipastikan mampu melewati babak kualifikasi dengan mudah.
Jika lolos dari babak kualifikasi, Momota sudah ditunggu Anthony Ginting yang sudah menghuni babak utama.
Namun, pertemuan ini gagal terjadi karena ada pemain yang mundur sehingga Momota mendapat promosi untuk mengisi slot di babak utama melawan Wang Tzu Wei dari China Taipei.
Sementara itu, Kento Momota yang baru comeback di level menengah ke atas harus menelan kekalahan di babak perempat final setelah kalah dari Chou Tien Chen dari China Taipei.
Pertemuan antara Kento Momota dan Anthony Ginting baru benar-benar terjadi di babak pertama turnamen Malaysia S750. Kala itu, situasi head–to–head antara keduanya adalah 1-1 dengan pertemuan terakhir pada 2015.
Karakter permainan Anthony Ginting
Anthony Ginting adalah pemain tunggal putra dengan permainan paling cantik saat ini. Ia memiliki pukulan yang indah, netting–netting tipis, pergerakan yang gesit, juga smash yang menghunjam.
Bahkan, pemain senior asal Denmark H.K. Vitthingus menggambarkan Ginting seperti badai karena pergerakannya yang gesit. Anthony Ginting sering melakukan pancingan netting tipis untuk kemudian menunggu dari baseline.
Selain mampu menembus level elite dengan kerja keras, Ginting juga diberkati bakat spesial seperti Taufik Hidayat, yang juga seniornya dari klub SGS PLN, atau Kevin Sanjaya.
Karakter permainan Kento Momota
Kento Momota memiliki pertahanan yang alot. Lewat stroke yang matang, Momota dapat menetralisir pukulan berbahaya dari lawan. Ia juga pemain cerdas sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai strategi lawan.
Hal paling menyebalkan adalah Momota memiliki stamina kuda dan mental baja. Bahkan seorang Lee Chong Wei pernah tertikung akibat ulah Momota. Belum lagi permainannya yang bersih, jarang melakukan kesalahan sendiri, sehingga membuat lawan kerap merasa buntu.
Bicara stamina, pemain Jepang memang jagonya. Nozomi Okuhara bahkan pernah menembus rekor durasi 1 jam 50 menit ketika melawan P.V. Sindhu di kejuaraan dunia. Lebih gila lagi, ganda putri Jepang atas nama Fukuman/Yonao mencetak rekor pertandingan terlama dengan catatan waktu 2 jam 41 menit.
Mau tahu siapa lawannya? Greysia Polii dan Nitya Maheswari dari Indonesia. *nangis*
Inilah alasan Momota adalah lawan berbahaya dan tak terkalahkan. Bahkan pemain ranking 1 dunia saat ini yang digadang-gadang sebagai rival terberatnya, Viktor Axelsen, memiliki rekor pertemuan yang teramat buruk ketika melawan Momota: 2-8, buuung!
Sejauh ini pemain yang dapat meredam Momota adalah seorang senior, yaitu Lee Chong Wei. Sayang, Lee sedang dalam perawatan karena masalah pernapasan sejak Indonesia Open S1000. Kala itu, Lee kalah dari Momota setelah seminggu sebelumnya menang di Malaysia Open S750.
Namun, meski punya catatan apik melawan pemain tangguh lainnya, ada satu lagi pemain yang kerap membuat Momota repot…
… yaitu…
Anthony Ginting!!!
Rekam jejak pertandingan
Anthony saya sebut lawan berat buat Momota bukan tanpa alasan. Melihat tiga pertemuan terakhir, meskipun selalu menang, Momota tetap saja harus bekerja ekstra untuk meredam permainan agresif Ginting.
Tengok Malaysia Masters ketika Momota harus kalah dulu di gim pertama dari Anthony Ginting. Sayangnya, di gim kedua Ginting tidak dapat mempertahankan momen keunggulan hingga kemudian tertikung dan kalah di gim ketiga.
Pertemuan kedua yang hanya berselang seminggu, yaitu di turnamen Indonesia Open S1000. Lewat wawancara di mixed zone setelah kemenangan, Momota mengaku sudah mempelajari permainan agresif Anthony Ginting yang diakuinya berbahaya itu sehingga mampu meredamnya.
Meskipun kalah straight game, Ginting memiliki peluang untuk memaksakan rubber karena unggul di gim kedua. Sayang, lagi-lagi Ginting tidak dapat mempertahankan momen.
Pertemuan ketiga antara Momota vs Ginting hanya berjarak satu setengah bulan dengan pertemuan kedua. Meskipun mengaku sudah memiliki cara untuk meredam Anthony Ginting, Momota tetap merasakan kerepotan. Pertemuan ketiga menjadi laga yang alot dengan tiga gim hingga akhirnya Ginting terkunci di poin 15.
Secara permainan, tidak ada yang dapat diragukan dari seorang Anthony Ginting. Di laga terakhir, ia juga menunjukkan semangat bertarung yang luar biasa. Penonton awam pun ia bikin terharu. Meski sayang, pada akhirnya ia mendapatkan kartu merah karena dianggap mengulur waktu.
Informasi untuk kamu, berdasarkan peraturan BWF, kartu merah dalam bulutangkis berarti poin untuk lawan. Jadi, meski mendapat kartu merah, Ginting tidak harus mundur dari turnamen individu.
Berbeda apabila mendapat status retired. Jika mendapat status ini, Ginting langsung dianggap kalah sekaligus tidak boleh bertanding di pertandingan selanjutnya di kelas turnamen individu.
Saat ini yang dibutuhkan Anthony Ginting adalah konsistensi, tidak mudah buyar ketika unggul jauh, dan tidak terburu-buru. Merujuk pertandingan terakhir melawan Momota, lupakan “tikungan” lawan yang menyesakkan itu. Ginting vs Momota adalah laga yang patut dinantikan di babak 16 besar Asian Games 2018.
Ginting bisa! Ginting pasti bisa!
Baca juga: Membaca Laga Mayor Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun