MOJOK.CO – Pasca kesuksesan Huawei P20 Pro yang memikat pengguna ponsel kelas flagship, Huawei kembali merilis Huawei Mate 20 & Huawei Mate 20 Pro. Dengan mengusung tripel kamera buatan Leica, ponsel ini siap bertarung dengan kamera Samsung dan iPhone.
Huawei terus menabalkan diri sebagai salah satu punggawa smartphone global. Setelah sukses menggeser Apple pada kuartal kedua tahun 2018, pabrikan asal Cina ini tidak tinggal diam begitu Apple merilis iPhone XS.
Huawei sempat menyindir Apple karena spesifikasi iPhone terbaru yang dirilisnya hampir serupa dengan iPhone versi sebelumnya. Sindiran itu ditutup dengan pesan “sampai jumpa di London”. Nah, apa yang terjadi kemudian di London bisa disaksikan pada Selasa (16/10/2018) sore waktu setempat.
Para pecinta gajet dibuat terperangah dengan keberanian Huawei ketika membuat desain suksesor Mate 10 ini. Huawei memperkenalkan empat varian Huawei Mate 20 sekaligus yang memiliki keunikan di bagian belakangnya. Ya, keunikan ini sebetulnya sudah terungkap melalui berbagai bocoran di internet.
Empat varian tersebut adalah Huawei Mate 20, Huawei Mate 20 Pro, Huawei Mate 20 X, dan Huawei Mate 20 RS Porsche Design. Meski memiliki banyak perbedaan di beberapa aspek, keempat perangkat tersebut sama-sama memakai chipset Kirin 980. Perlu diketahui bahwa chipset jenis ini termasuk jajaran chipset kelas atas in-house Huawei.
Seri Mate 20 ini sebelumnya sudah dikenalkan sejak Agustus kemarin, yakni melalui Huawei Mate 20 Lite. Jenis smartphone yang diberi imbuhan Lite biasanya merujuk pada versi minimalis smartphone alias tidak setara dengan varian flagship. Bila disandingkan, Huawei Mate 20 Lite hampir setara dengan Huawei Nova 3i.
Dari kabar yang beredar, tidak seluruh varian Mate 20 bakal dijual ke Indonesia. Huawei Mate 20 Lite sudah dipastikan tidak hadir karena secara spesifikasi sudah diwakili oleh Nova 3i. Huawei Mate 20 X dan Mate 20 RS Porsche Design pun bakal mengalami nasib yang sama.
Biar pembaca Mojok tidak disangka penyuka barang impor kemudian dituduh antek asing, saya akan mengulik dua varian yang segera hadir di Indonesia, yaitu Huawei Mate 20 dan Huawei Mate 20 Pro.
Dari segi tampilan, Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro memiliki perbedaan cukup siginifikan. Perbedaan ini terletak di bagian depan perangkat. Mate 20 memiliki poni yang disebut waterdrop notch, sementara Mate 20 Pro masih memakai poni jadul ala iPhone X generasi pertama.
Poni pada Huawei Mate 20 menjadi tempat kamera selfie beresolusi 24 MP sekaligus tempat meletakkan sensor face unlock. Sementara itu, Mate 20 Pro memakai kamera selfie dengan resolusi yang sama, tetapi sudah mendukung 3D Face Unlock dan 3D Live Object.
Huawei Mate 20 memiliki bentang layar yang sedikit lebar dibandingkan Mate 20 Pro. Bentang layar bukan satu-satunya perbedaan dua ponsel tersebut, sebab keduanya ternyata juga memakai jenis layar yang berbeda.
Huawei Mate 20 memakai layar berjenis IPS LCD, sementara Mate 20 Pro dipasangi layar AMOLED. Layar AMOLED membuat Mate 20 Pro bisa memiliki desain curved di sisi kiri dan kanannya. Menariknya, layar AMOLED pada Mate 20 Pro ini ternyata tidak diproduksi oleh Samsung sebagaimana Mate 10 Pro, tetapi dibuat oleh pabrikan lokal Cina, BOE Technology. Kabarnya kerjasama Huawei dengan BOE ini terus berlanjut untuk menciptakan smartphone lipat yang konsepnya sudah tersiar kemana-mana.
Meski Mate 20 dan Mate 20 Pro sama-sama memiliki konfigurasi tiga kamera utama yang desainnya tidak biasa, yakni ketiganya disusun dalam bentuk persegi, tetapi desain ini memiliki perbedaan. Letak perbedaannya ada pada penempatan ketiga kameranya.
Pada Huawei Mate 20, flash diletakkan di sebelah kanan atas. Kalau diurut searah jarum jam, maka peletakan kameranya berturut-turut kamera dengan lensa telephoto dengan resolusi 8 MP, kamera lensa ultra-wide angle dengan resolusi 12 MP, dan kamera lensa wide angle dengan resolusi 16 MP.
Pada Huawei Mate 20 Pro, posisi flash-nya terletak di sebelah kiri atas. Jika diurut searah jarum jam, maka di sebelah kanannya ada kamera berlensa wide angle dengan resolusi 40 MP, kamera berlensa ultra wide angle dengan resolusi 20 MP, dan kamera telephoto dengan resolusi 8 MP.
Baik Mate 20, maupun Mate 20 Pro sama-sama menggunakan kamera selfie beresolusi 24 MP. Melihat spesifikasi kamera depan dan belakangnya saja sudah menunjukkan bahwa penerus dari Mate 10 ini dibekali kamera dengan spesifikasi ‘monster’. Sudah kameranya 4, resolusinya pun mencapai 40 MP.
Semua kamera yang digunakan di dalam dua perangkat tersebut merupakan produksi Leica, brand fotografi kenamaan asal Jerman. Hasil jepretannya memang dahsyat. Kalau dilihat sekilas, bisa jadi banyak yang tidak percaya kalau foto-foto tersebut dijepret ‘hanya’ dengan kamera smartphone. Tapi buat yang pernah melihat sebagus apa hasil dari Huawei P20 Pro, maka bayangkan saja kalau kualitas kamera Huawei Mate 20 ini ada sedikit di atasnya.
Untuk yang masih belum bisa membedakan Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro berdasarkan posisi lampu flash, bisa juga dengan melihat apakah ada bulatan fingerprint scanner di bawah modular kamera itu? Kalau ada bulatan fingerprint scanner, itu berarti Huawei Mate 20. Sebab Huawei Mate 20 Pro tidak dilengkapi fitur tersebut. Fungsi fingerprint scanner diganti dengan in-screen fingerprint alias pemindai sidik jari di dalam layar. Keren sih, tapi ya monmaap, teknologi ini sudah pernah diadopsi oleh Vivo V11.
Fitur keamanan tambahan untuk kedua perangkat ada di bagian depan, yakni face unlock. Huawei Mate 20 Pro diklaim lebih canggih dari Mate 20 karena sudah memakai 3D Face Unlock. Namun, sebuah media di Jerman memberitakan bahwa kemungkinan ada celah di dalam software-nya sehingga dua orang dengan potongan muka yang sama bisa membuka kunci face unlock ini. Mungkin bakal diatasi Huawei dengan update software periode selanjutnya.
Jeroan Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama memakai chipset jenis HiSilicon Kirin 980 yang diklaim 20% lebih baik performanya, 40% lebih irit daya, dan serta peningkatan efisiensi sebesar 58%. Menariknya lagi, ada dual-core NPU (Neural Processing Unit) yang memungkinkan pemrosesan AI lebih cepat 120% dibandingkan chipset lainnya.
Huawei Mate 20 memiliki dua varian RAM, yakni 4 GB dan 6 GB. Entah yang mana di antara keduanya yang akan dibawa ke Indonesia. Sementara itu, Huawei Mate 20 Pro hanya memiliki varian RAM 6 GB. Keduanya punya kapasitas penyimpanan 128 GB yang bisa ditambahkan dengan memori eksternal berjenis nano memori.
Soal daya, Huawei Mate 20 memiliki baterai berdaya 4.000 mAh dengan fitur Super Charge 22,5W. Sementara Huawei Mate 20 Pro memakai baterai dengan daya 4.200 mAh dengan fitur Super Charge 40 W, 15 W wireless charging, dan reverse wireless charging.
Bagi Anda yang tertarik dengan dua ponsel itu, siapkan saja budget sekitar Rp 14 jutaan untuk meminang Huawei Mate 20 versi RAM 4 GB dan memori 128 GB, Rp 15 jutaan untuk RAM 6 GB dan memori 128 GB, dan siapkan lebih banyak lagi hingga Rp 18 jutaan kalau ingin Huawei Mate 20 Pro. Harga tersebut diperoleh dari konversi harga resmi di Eropa. Jika jadi diboyong ke Indonesia, biasanya banderolnya punya selisih dua jutaan.
Bagaimana, siap punya smartphone versi ‘upgrade‘ dari Huawei P20 Pro yang tersohor itu? Atau ingin mencicipi produk flagship yang setara Samsung Galaxy S9 Plus, iPhone XS, dan Google Pixel 3?