Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tak Usah Ketawa Kalau Pulau Greenland Mau Dibeli Donald Trump

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
19 Agustus 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak yang menertawakan ide Presiden Amerika, Donald Trump, yang ingin beli Pulau Greenland. Padahal sejak dulu, Amerika emang doyan beli-beli daerah gitu.

Bukan Donald Trump namanya kalau tidak pernah punya ide aneh dan ajaib. Presiden Amerika yang sangat mirip dengan karakter kartun “The Simpsons” ini kepingin membeli Pulau Greenland dari Denmark. Pulau terbesar di dunia ini menarik minat Donald Trump untuk membelinya. Pfft, mau ngapain kamu, Trump, beli pulau segede itu?

Terang saja gagasan ini segera memantik reaksi, terutama dari Perdana Menteri Denmark, Mette Fredireksen. Wajar kalau telinga Perdana Menteri Denmark ini agak panas. Maklum, ide Donald Trump ingin beli Greenland ini memang sangat tidak masuk akal. Benar-benar lagi kayak mau akuisisi perusahaan saja, ini pulau lho. Pulau! Paling gede sedunia lagi.

“Itu adalah diskusi yang sangat aneh dan Perdana Menteri Greenland, Kim Kielsen, juga telah secara jelas menegaskan kalau Greenland itu tidak untuk dijual. Di situ lah wacana (pembelian Greenland) ini berakhir,” kata Frederiksen.

Meski secara administratif Greenland termasuk bagian dari Pemerintahan Denmark, posisi Greenland adalah wilayah otonom. “Greenland bukan milik Denmark, Greenland adalah milik Greenland,” lanjutnya.

Asal situ tahu saja, Greenland atau dalam asli masyarakat setempat bernama Kalaallit Nunaat ini punya luas 2 juta km per segi. Sebagai gambaran itu seluas apa, willayah Indonesia (dengan laut) itu mencapai 1,9 juta km per segi. Sekarang bayangkan, Greenland, sebuah pulau dengan 80 persen daerahnya tertutup es punya luas lebih besar dari Indonesia.

Menariknya, meski tidak ada niat dijual, beberapa pihak sudah menaksir berapa harga Greenland jika benar-benar mau dijual. Misalnya CNN Business membuat perkiraan harga. Dan tawaran Greenland ini ternyata tidak terjadi sekarang saja. Amerika Serikat jebul pernah tertarik beli pada 1946.

Saat itu Amerika menawarkan 100 juta dollar Amerika atau jika dikonversi ke 2019, harganya 1,3 miliar dollar Amerika. Buset. Artinya, jika pada tahun segitu saja Denmark tidak mau melepas wilayah otonominya, bisa dibayangkan berapa duit yang harus disiapkan Amerika untuk membeli wilayah—yang cuma ada es doang ini?

Masalahnya, niat pembelian Greenland oleh Donald Trump ini sebaiknya tak dipandang remeh. Meski sebagian besar wilayahnya tertutup es, Amerika punya pangkalan militer di Greenland juga. Bahkan Sistem Peringatan Dini Balistik Rudal paling Utara Amerika terletak di sini.

Meski begitu, diam-diam Greenland juga menyimpan minyak, gas, dan mineral yang belum bisa dimanfaatkan karena suhunya yang ekstrem. Ya wajar aja sih, saat musim panas saja (yang sangat pendek), Greenland punya suhu 10 derajat Celcius di wilayah paling Selatan dan 5 derajat Celcius di wilayah utara. Itu udara paling panas di sana lho. Kalau musim dingin ya sampai minus 20 derajat.

Akan tetapi, meski usulan Donald Trump ini diketawain oleh banyak pihak, dalam sejarahnya Amerika memang suka beli-beli wilayah negara lain. Misalnya pada 1917, Kepulauan Virgin dibeli dengan mahar 25 juta dollar, Alaska dibeli dari Rusia pada 1867 dengan mahar 7,2 juta dollar, dan wilayah Louisiana pada 1803 dibeli dari Perancis sebesar 15 juta dollar. Jadi tak heran kalau Donald Trump kepikiran untuk beli itu pulau.

Tapi, kalau ternyata nggak bisa dibeli, udah disewa aja kan bisa. Emas di Papua aja bisa, masa minyak dan gas di Greenland nggak bisa sih? Eh.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: amerikadenmarkDonald TrumpGreenland
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Kopenhagen Denmark: Anarkisme di Kota Paling Bahagia di Dunia MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Anarkisme Bekerja di Kopenhagen Denmark, Kota yang Katanya Paling Bahagia Sedunia

20 November 2025
Perang Dunia 3 Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang MOJOK.CO
Esai

Perang Dunia 3 Menjadi Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang yang Tidak Belajar dari Kehancuran karena Perang Dunia

24 Juni 2025
Kopdar Jokowi dan Biden di Gedung Putih Menghasilkan Apa?
Luar Negeri

Kopdar Jokowi dan Biden di Gedung Putih Menghasilkan Apa?

14 November 2023
Ketika Cina dan Kuba, 2 “Dedengkot” Komunisme, Membela Islam MOJOK.CO
Esai

Ketika Cina dan Kuba, 2 “Dedengkot” Komunisme, Membela Islam dan Mengutuk Keras Pembakaran Al-Qur.’an

19 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.