Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Isu PUBG Haram, 5 Game Ini Baiknya Juga Difatwa Haram Sekalian oleh MUI

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
23 Maret 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Isu PUBG haram bergulir karena dianggap ajarkan sifat destruktif. Padahal kalau MUI mau jeli, ada 5 game lain yang lebih berbahaya ketimbang PUBG yang cupu itu.

Menanggapi aksi penembakan brutal yang terjadi di Selandia Baru, baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggulirkan wacana bahwa ada kemungkinan game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) bakal difatwa haram.

“Jadi tentu saja hal seperti itu akan diteliti. Kita punya namanya Komisi Pengkajian. Akan dikaji ulang kemudian dibawa ke Komisi Fatwa,” ujar Wasekjen MUI, Muhammad Zaitun.

Beberapa respons pun muncul atas munculnya wacana PUBG haram. Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun ikut menyambut wacana ini. Hanya dalam ranah yang lebih luas. Kemenpora menilai masyarakat Indonesia memang sebaiknya menghindari game-game bersifat merusak.

Sampai saat ini MUI memang masih belum menegaskan akan benar-benar mengeluarkan fatwa PUBG haram. Masukan masyarakat masih ditunggu oleh lembaga pembuat fatwa tersebut.

Jika melihat hal itu, tentu saja Mojok selaku lembaga yang selalu mendukung aktivitas MUI bakal mendukung penuh jika PUBG bakal diharamkan. Kalau perlu sekalian Play Store-nya diharamkan. Soalnya dari sana lah asal muasal game ini bisa didownload. Gratis lagi.

Duh, duh, udah haram, gratis lagi. Ene kan bahaya todemax. Jauh lebih bahaya ketimbang narkoba yang nggak gratis.

Namun, ibarat menyiapkan langkah pencegahan, langkah MUI ini terkesan setengah-setengah. Sebab, jika yang disasar adalah game bersifat destruktif, maka PUBG bukan lah satu-satunya. Ada banyak ratusan sampai ribuan game yang bersifat merusak.

Artinya, PUBG itu cuma satu dari sekian kemungkinan penyebab kekerasan. Jadi kalau memang wacana PUBG haram ini bakal dieksekusi, ada baiknya MUI dan lembaga lain juga memerhatikan game lainnya. Nah, ini 5 di antaranya.

1. Grand Theft Auto (GTA)

Grand Thef Auto (GTA) bisa dibilang merupakan game legendaris bagi bocah-bocah yang tiap pulang sekolah larinya ke Rental PS.

Sejak dari jaman stik getar dianggap sebagai penemuan emejing sampai jaman PS 4, GTA selalu hadir menemani perkembangan anak-anak di Indonesia. Yah, bisa dibilang tingkat legendarisnya GTA ini setara sama TPA lah.

Jika dibandingkan dengan sifat destruktif PUBG, GTA ini sudah beyond. Ibarat PUBG baru sampai pada taraf syariat, GTA ini sudah di level makrifat. Kekerasan adalah nama tengah dari game ini.

Mau nyolong mobil? Bisa. Pengen dikejar-kejar polisi, Densus 88, Pesawat Jet Angkatan Udara, atau Tank Ankatan Darat? Bisa. Bahkan mau bajak pesawat, kereta, sampai truk Pertamina pun bisa.

Yang lebih berbahaya lagi, GTA pun menyediakan celah cheat yang bisa digunakan untuk membuka segala macam senjata. Dari pistol kocok sampai senapan matic, dari bazooka sampai penyembur api, dari pedang sampai gergaji listrik. Semua ada. Mungkin kalau bisa di-update menyesuaikan budaya Indonesia, bisa dimasukkan senjata santet yang jauh lebih ampuh.

Iklan

Jadi, jika wacana PUBG haram mau direalisasikan, harusnya GTA adalah prioritas yang utama dulu. Mungkin tidak hanya haram, tapi difatwa najis sekalian, kalau perlu difatwa orang yang memainkannya dianggap berhadas besar. Jadi kalau ada orang yang mainin game ini mereka harus mandi junub. Biar kuapok.

2. Crash Team Racing (CTR)

Game legendaris berikutnya yang pantas difatwa haram adalah Crash Team Racing (CTR). Game balapan yang mengeksploitasi hewan-hewan untuk jadi karakternya. Kalau cuma balapan sih mungkin tak seberapa, masalahnya CTR juga mengajari untuk bersikap destruktif.

Jadi gini. Agar bisa menjadi juara balapan, setiap pemain diberi wewenang untuk menembakkan senjata yang diperoleh di lintasan. Senjata ini digunakan untuk menghambat laju kendaraan lawan. Senjatanya pun macam-macam. Ada petir, roket, bom, TNT, bahkan sampai sihir Voodoo (biasa disebut sih “senjata uka-uka”).

Dari senjata-senjata yang disebutkan itu saja PUBG jadi kelihatan cupu. Itu senjata ala teroris semua jeh. Yang bisa menstimulus orang yang memainkan untuk berbuat kejahatan. Jadi MUI, tunggu apalagi? CTR juga harus diharamkan tuh.

3. Dragon Ball

Di antara dua game sebelumnya, Dragon Ball mungkin bukan game yang benar-benar bersifat destruktif kayak CTR, GTA, atau PUBG haram itu. Ya maklum, senjata-senjata yang digunakan kan Kamehameha atau Big Bang Attack. Nggak ada itu semua di dunia nyata.

Namun ada sebuah fakta fundamental bahwa game ini bisa dibilang merupakan game paling laknat dunia-akhirat karena sifat destruktifnya bersifat instan, yakni: merusak stik sampai jebol!

Terutama ketika adu jurus. Kalau bisa mengeluh, sudah pasti stik yang sedang dimainkan sedang teriak-teriak, “Tolongin akuuu, Mas. Toloooong aku mau jebol, Mas,” ke petugas rentalnya. Benar-benar pelanggaran Hak Asasi Stik.

Nah, hal ini seharusnya menjadi perhatian yang serius untuk MUI. Bagaimana mungkin game yang selalu merusak stik ini bisa diedarkan begitu bebas di pasaran? Pasti ada konspirasi Wahyudi yang ingin merugikan banyak pengusaha rental tanah air.

4. Onet

Game destruktif selain si PUBG haram itu ada lagi. Nama gamenya onet. Cuma game yang kesannya biasa aja, nggak ada menarik-nariknya, tapi begitu sekali dimainkan…. sumpah game ini kayaknya pakai bahan narkotika.

Lha gimana? Game ini benar-benar bisa bikin orang ketagihan. Padahal game-nya sederhana sekali. Cuma mencari gambar pokemon yang sama, lalu diklik. Simpel to?

Tapi entah kenapa, setiap orang yang memulai memainkannya akan sulit untuk beranjak dari tempat duduknya. Seolah-olah jadi kecanduan bener. Awalnya coba-coba, lalu jadi ketagihan. Nggak bisa lepas. Bahkan bisa sakaw kalau nggak mainin game ini. Hm, benar-benar jenis game berbahaya.

5. Zuma

Game berikutnya selain si PUBG haram itu adalah Zuma. Game yang disebut sebagai “stater pack”-nya komputer PNS. Bukan apa-apa, game ini bisa dibilang merupakan tersangka utama jika ada grafik penurunan kinerja PNS di dalam negeri.

Sederhana dimainkan, cuma makan RAM kecil, bisa segera di-minimise lagi kalau tiba-tiba ada atasan yang lagi lewat di belakang. Sama seperti game Onet, Zuma juga awalnya tidak begitu menarik. Biasa aja. Tapi sekali dimainkan, wah, kamu perlu rehabilitasi khusus agar tidak lagi mau menyentuh game ini.

Bahaya cuy, bikin ketagihan. Hambok sumpah.

Jadi MUI, kapan bikin fatwa haram buat kelima game ini? Kami siap jadi Gerakan Pengawal Fatwa Haram Game alias GNPF-HG wes. Gaaasss~

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2019 oleh

Tags: CTRGTAMUIOnetPUBGPUBG haramZuma
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Sound horeg di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. MOJOK.CO
Ragam

Sound Horeg bikin Kaca Jendela Rumah Pecah, Langsung Labrak Tetangga dengan Cara Elegan

23 Juli 2025
khitan perempuan
Podium

Ketika Menolak Bayi Perempuanku Dikhitan: Mereka Bilang Aku Ibu Egois

3 Maret 2023
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh berbicara dalam konferensi pers di kantor MUI Jakarta, Selasa (28/6/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Kesehatan

MUI Siapkan Fatwa, Penggunaan Ganja untuk Medis Dianggap Penting

29 Juni 2022
Keunggulan Metaverse Indonesia yang Penuh dengan Nilai Luhur Bangsa
Esai

Keunggulan Metaverse Indonesia yang Disebut Penuh dengan Kearifan Lokal

16 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.