Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Mengajukan Permohonan Beasiswa dengan Nota Pembelian Minyak Tanah

Zulfianto M. Biahimo oleh Zulfianto M. Biahimo
12 Februari 2018
A A
MOP-Nota-Minyak-Tanah-MOJOK
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – “Bidadari surga untuk Pole yang cuma punya rekening lampu minyak.”

Kiat Rajin ke Masjid

Hari itu, Padali dan Pole hendak ke masjid. Sebagai muslim taat, mereka berdua seringkali berangkat bersama untuk salat Magrib di masjid besar sambil berjalan kaki.

“Pole, ngana tau, keutamaan salat Magrib itu sangat tinggi, loh,” ucap Padali membuka percakapan.

“Asal ngana tau, orang yang salat Magrib itu langkah kakinya akan terdengar di surga. Setiap langkahnya merupakan doa dan bidadari surga akan berebutan menyambut kita di pintu surga nanti.”

Mendengar kata ‘bidadari’, Pole yang sedari dulu masih berstatus jomblo ini merasa tertarik dengan obrolan temannya.

“Eh tunggu dulu. Yang tadi ngana bilang itu termasuk hadis?” tanya Pole dengan wajah penasaran.

“Oh nyanda. Itu cuman hoaks membangun, biar ngana makin rajin salat.”

 

Lupa Bacaan

Di lain waktu, Padali diserahi tugas mengimami salat di musala asrama. Sebagai orang yang pernah menghafal surah Al-Baqarah, Padali memilih melantunkan penggalan surah tersebut seusai membaca Al-Fatihah.

Tetapi kali ini, Padali lupa sambungan ayat yang hendak ia rapalkan. Sialnya, makmum juga tak tahu menahu dengan sambungan ayat tersebut.

Berkali-kali Padali mengulangi awalan ayat, berkali-kali pula ia lupa. Makmum hanya memilih diam tanpa membantu sedikitpun sambungan ayat yang mesti ia baca.

Karena sudah mentok, Pole yang jadi makmum langsung menyahut dari belakang.

Iklan

“Pre memory…”

 

Minuman Eropa

Berhubung Padali baru dapat honor dari Mojok, dia mau berbagi rejekinya dengan Pole dan mentraktir makan di restoran Eropa. Selepas kuliah, mereka melipir ke daerah Gejayan untuk makan siang.

“Pokoknya ngana pesan jo. Kita yang bayar.”

Pole tersenyum mendengar tawaran temannya.

Selepas makan, Pole meminta rokok ke Padali sambil menghabiskan jus buah yang sudah dipesan.

“Bagaimana, enak toh depe makanan? (Enak kan makanannya?)”

“Iyo. Mar kita rasa ini restoran banyak ba tipu.”

“Loh, memangnya kenapa?”

“Coba ngana rasa dulu kita punya jus. Tadi kita pesan nangka Belanda, eh ternyata cuman sirsak. Kalo cuman ini buah, hampir  tiap hari kita makan di kampung.”

“Sssttt… jangan keras-keras. Ngana ba diam saja,” sergah Padali.

“Sedangkan kita ada pesan watermelon, ternyata yang muncul semangka. Kita kira leh watermelon ini air melon (air jeruk). Jadi torang dua sama-sama dapa tipu sudah.”

 

Liburan Dulu

Libur semester tiba. Padali yang hobi mendaki, berniat mengajak Pole untuk ikut pendakian ke Merbabu. Semuanya sudah direncanakan dan disiapkan Padali, mulai dari peralatan hiking, logistik, dan kendaraan bermotor.

Pukul 4 sore, Padali menjemput Pole di kosan yang terletak di daerah Gowok.

“Eh, ngana ini serius mo pigi (pergi) mendaki atau tidak?” Padali keheranan melihat penampilan Pole tanpa pakaian pendakian.

“Eh serius ini. Justru saya yang mau bertanya sama ngana, ngana ini mau pigi naik gunung atau ke pesta?”

“Loh, maksudnya apa, Pole?”

“Ini ngana so deng gaya (Ini kamu sok banyak gaya).”

“Oh, ini bukan gaya-gayaan, Pole, tapi standar pendakian. Biar safety,” Padali berusaha menjelaskan ke Pole perihal pakaian yang ia kenakan.

“Bukan main ngana. Biasa di kampung pete (petik) cingkeh di gunung cuman modal sarung, sekarang ngana so pakai jaket.

“Ini lagi. Bawa tas besar (maksudnya carrier), padahal di kampung biasa pikul cingkeh pakai karung.

“Itu lagi sepatu so sama deng tentara (sepatu sudah mirip punyanya tentara). Padahal biasa naik gunung cuman pakai sandal swallow.”

Padali cuman memaki-maki dalam hati mendengar perkataan temannya.

 

Gantian Dulu, Sob

Padali masih menyimpan dendam lantaran tadi habis dikatain banyak gaya oleh Pole. Dia mulai cari cara untuk melampiaskan kekesalan hatinya.

Di perempatan Monjali, Padali mulai membuka obrolan.

“Eh, baku ganti dulu bawa motor.”

“Nanti saja. Saya nda punya SIM ini. Pas masuk kampung saja.”

Padali  menurut saja. Pikirnya, selepas daerah Muntilan, dia akan gantian mengemudikan motor.

Memasuki daerah Ketep Pas, Padali menepi dan langsung menawari kemudi ke Pole.

“Sekarang sudah masuk kampung ini. Nda ada Polisi. Gantian dulu.”

“Eh, ngana Padali pe bodok he..”

“Eh kenapa lagi ini bilang bodok sama kita?” Padali mulai emosi.

“Ini motor nda ada sema-sema, tako kita mo tabale (Ini motor gak ada katir–penyeimbang perahu yang terbuat dari bambu—saya takut terbalik).”

“Sialan. Kita so lupa kalo ngana cuman tau bawa perahu, bukan bawa motor.” Padali tepuk jidat.

 

Urus Beasiswa

Karena Pole termasuk mahasiswa yang berasal dari daerah terpencil, pihak kampus berinisiatif memberikan beasiswa full study kepada Pole. Selain mensyaratkan berkas perkuliahan semisal KHS, Pole juga diwajibkan melampirkan rekening listrik sebagai acuan ekonomi keluarganya.

Selang seminggu, ia dipanggil oleh pihak kampus ke ruangan Dekan Fakultas.

“Mas Pole, maaf, saya ini hanya mau menanyakan, kenapa berkasmu kok belum lengkap?”

“Ah, saya sudah kasih lengkap itu, Pak. Mungkin tercecer di tata usaha.”

“Oh, bukan itu maksud saya, Mas. Ini loh, kenapa kok malah melampirkan nota pembelian minyak tanah, bukannya rekening listrik?” Pak Dekan menyerahkan nota yang dimaksud.

“Oh, saya punya mama bilang, tolong sampaikan ke Pak Dekan, di sini lampu pake minyak, bukan listrik. Jadi cuman ini torang punya bukti rekening lampu.”

Pak Dekan terdiam. Miris sekaligus tersenyum simpul…

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2018 oleh

Tags: beasiswabidadari surgahoax membangunmoppadali
Zulfianto M. Biahimo

Zulfianto M. Biahimo

Artikel Terkait

Kisah mahassiwa beasiswa KIP Kuliah Aliya Eka Lestiyanti, ibu meninggal kala ia masih berjuang, sampai akhirnya jadi harapan keluarga usai jadi sarjana cumlaude MOJOK.CO
Kampus

Ibu Meninggal kala Saya Masih Berjuang, Jadi Titik Terendah Hidup tapi Bangkit demi Jadi Sarjana Pertama Keluarga

3 November 2025
mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja dihujat. MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah ISI Jogja Dihujat karena Flexing dan Dianggap Glamor, padahal Hidupnya Nelangsa

30 Oktober 2025
Kerja keras bawa Annes kuliah di Universitas Brawijaya (UB) Malang gratis hingga kerja sebelum wisuda MOJOK.CO
Kampus

Universitas Brawijaya (UB) Bawa Saya Kuliah Tanpa Biaya, Bisa Kerja Sebelum Wisuda buat Tebus Masa-masa Berat Sekolah Sambil Kerja Sejak Remaja

15 Oktober 2025
Beasiswa, UB Malang.MOJOK.CO
Kampus

Menolak Berbagai Beasiswa PTS demi Kuliah di UB Malang: Dulu Menyesal, Kini Bersyukur Dapat Banyak “Berkah”

22 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.