Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Menasihati Nenek yang Nggak Mau Berdiam Diri di Rumah Saat Wabah Corona

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
21 Maret 2020
A A
Bertengkar dengan Orang Tua MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Halo, Gus Mul. Salam sejahtera.

Langsung ya, Gus.

Jadi begini, seperti yang sudah kita semua tahu, sekarang banyak orang yang sudah mulai waspada terhadap wabah virus corona. Jumlah orang yang terkena virus ini kian hari kian banyak, ditambah dengan masih lambannya upaya pemerintah dalam menangani masalah ini membuat kita punya kekhawatiran tersendiri.

Nah, saya menjadi salah satu orang yang menyimpan kekhawatiran itu, Gus. Kekhawatiran itu muncul karena nenek saya.

Jadi, nenek saya ini tipikal orang yang agak keras. Ia suka sekali jalan-jalan keliling kampung untuk mengisi waktu luang. Sejak pensiun sebagai kepala sekolah, nenek memang suka sekali jalan-jalan sambil momong cucunya (anaknya mbak saya, kebetulan tinggal serumah sama nenek). Nah, kebiasaan jalan-jalan ini kemudian tumbuh menjadi semacam rutinitas yang hukumnya kayak semi wajib. Dengan atau Tanpa momong cucunya, nenek saya tetep jalan-jalan. Yah, mungkin karena dulu waktu jadi kepala sekolah Nenek selalu disibukkan dengan kegiatan, jadi setelah pensiun bingung mau ngapain.

Nah, tentu kamu tahu kan, Gus, kalau banyak beraktivitas di luar rumah itu sangat riskan. Apalagi nenek saya usianya sudah umur. Katanya semakin tua usia, semakin rentan orang bisa meninggal karena virus corona. Itulah yang bikin saya khawatir tiap kali nenek jalan-jalan keliling kampung. Apalagi di daerah kami, di Bantul, sudah ada beberapa PDP dan bahkan ada pasien positif.

Sebagai cucu yang baik, saya sudah berkali-kali mengingatkan nenek saya agar untuk sementara tidak jalan-jalan dulu, soalnya sedang ada wabah virus corona. Saya takut nenek kenapa-napa. Tapi dasar nenek, ia ngotot tetep jalan-jalan. Katanya, ia nggak takut virus, kalau memang jatahnya meninggal ya meninggal.

Nenek kemudian mengeluarkan jurus yang juga banyak digunakan oleh banyak orang: “Takut itu sama Gusti Allah, bukan sama virus.”

Saya jadi bingung. Kadang jadi jengkel sendiri. Apakah dirimu punya saran, Gus?

~Ajeng

 

Jawab

Dear Ajeng.

Jadi begini. Masalah yang Sampeyan hadapi sekarang ini adalah masalah yang juga dihadapi oleh banyak orang. Banyak yang bingung bagaimana menasihati anggota keluarganya yang kebetulan punya kesadaran rendah akan wabah virus ini.

Banyak orang, utamanya orang tua yang merasa tak perlu takut dengan corona. Kalau memang sudah jatahnya mati, ya mati saja. Ini juga yang kebetulan terjadi pada nenek Sampeyan. Semacam tawakal dalam bentuk yang kurang tepat.

Iklan

Nah, kalau sudah begini, untuk menasihatinya, tentu bukan menggunakan instrumen kesehatan dirinya, melainkan kesehatan orang lain yang dicintainya. Cucunya, misalnya.

Orang sepuh itu cenderung tidak peduli dengan kesehatan dirinya, logikanya, kalau sakit, toh memang jatah umurnya tidak akan lama lagi. Tapi, ia sangat peduli dengan kesehatan orang-orang di sekitarnya, utamanya cucunya sendiri. Tingkat kepeduliannya sangat luar biasa. Ibarat kata, kalau sampai ada seekor nyamuk yang berani menggigit si cucu, si nenek tak akan segan-segan untuk memburu si nyamuk dengan perburuan yang paling barbar.

Nah, faktor psikologis inilah yang harus dimanfaatkan. Bilang sama nenek Sampeyan kalau virus corona ini bisa membahayakan semua orang, termasuk keponakan kamu itu.

Bilang sama nenek Sampeyan, “Mbah, virus corona ini mudah menular, termasuk lewat sentuhan. Nah, kalau sampai Mbah kena, nanti si Thole (nama anaknya mbakmu itu) juga bisa kena. Aku baca berita di TV, katanya Sudah ada bayi yang kena, Mbah. Mbok mulai sekarang, dikurangi dulu jalan-jalannya, kasian si Thole.”

Saya nggak bisa ngasih saran panjang-panjang, tapi Insya Allah dengan cara itu, Nenek sampeyan bisa nurut.

Semoga kita semua senantiasa sehat.

~Agus Mulyadi

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2020 oleh

Tags: coronanenek
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Rahasia di balik kasah sayang nenek ke cucu yang lebih besar dari anak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Rahasia Nenek Lebih Sayang Cucu ketimbang ke Anak Sendiri: Menebus Lubang Masa Lalu meski Lewat Uang Saku Rp10 Ribu

10 November 2025
Pesan dari Nenek Tua 81 Tahun Asal Gunungkidul yang Tidak Pernah Sakit
Kilas

Pesan dari Nenek 81 Tahun Asal Gunungkidul yang Tidak Pernah Sakit

5 Agustus 2023
Pengakuan Pelanggan Kopi Klotok yang Tidak Bayar, Pakai Kode "Nenek" dan "Pengajian" MOJOK.CO
Kuliner

Pengakuan Pelanggan Kopi Klotok yang Tidak Bayar, Pakai Kode “Nenek” dan “Pengajian”

3 Agustus 2023
Perumahan di Ujung Sawah: Misteri Kunjungan Almarhum Nenek MOJOK.CO
Malam Jumat

Perumahan di Ujung Sawah: Misteri Kunjungan Almarhum Nenek

24 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.