Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Kesal Sama Pegawai Baru di Kantor yang Lebih Disayangi Bos

Audian Laili oleh Audian Laili
14 Agustus 2019
A A
pegawai baru MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seorang perempuan bercerita tentang drama di kantornya sejak kedatangan pegawai baru yang tampak lebih disayangi bos.

TANYA

Hai Kak Au, saya Atta. Saya saat ini bekerja di sebagai copy writer. Akhir-akhir ini saya malas sekali dengan keadaan kantor. Apalagi sejak kedatangan partner saya sebagai copy writer, sebut saja namanya Tasya. Memang, Tasya ini bekerja untuk membantu saya. Tapi, sejak dia menjadi pegawai baru di kantor, saya justru semakin jengah berada di kantor.

Tasya, menarik perhatian seluruh orang di kantor. Sampai-sampai, saya merasa bos saya suka sekali pada dia. Padahal, saya rasa kualitas kerjaannya juga biasa-biasa saja. Saya nggak terima, Mbak. Dia ini kan pegawai baru di kantor, tapi kok malah mendapat perhatian yang lebih banyak dibandingkan saya yang sudah bekerja di sana lebih lama?

Kepercayaan bos pada saya, juga gini-gini aja. Beda jauh dengan Tasya, yang baru aja datang tapi sudah dikasih pekerjaan dengan potensi gaji lebih tinggi dibanding saya.

Saya jadi pengin resign, Mbak. Tapi, kok rasanya nggak nggak adil, kalau saya belum memberikan pembalasan, ya ke bos saya, ya ke Tasya. Maksudnya, saya sudah diposisikan secara tidak adil sama mereka. Saya sudah berusaha yang terbaik untuk perusahaan. Tapi, malah diperlakukan semacam ini.

Saya ingin sekali marah-marah ke mereka. Namun, saya nggak tahu caranya. Saya nggak mau terlihat emosi dan terlihat tidak elegan—hingga dianggap kalah. Saya ingin bertindak yang bisa memuaskan emosi yang ada di kepala saya. Tapi saya ingin terlihat menang di hadapan mereka.

Kalau saja, Tasya nggak muncul jadi pegawai baru di kantor. Harusnya, semua baik-baik saja. Ya, meskipun kondisi kantor tidak begitu nyaman, setidaknya saya nggak perlu sakit hati sampai sedalam ini.

JAWAB

Hai Mbak Atta yang lagi sakit hati dan pengin marah-marah tapi nggak tahu caranya untuk melampiaskan itu semua.

Begini, Mbak. Harus sampeyan akui terlebih dulu kalau sampeyan ini iri kan sama Mbak Tasya? Iya kan? Ayo, ayo, diakui dulu. Jangan sungkan-sungkan untuk mengakui~

Tapi, tenang saja, perasaan iri itu manusiawi dan wajar, kok. Siapa sih, yang nggak pengin mendapatkan perhatian dari orang lain? Siapa sih, yang nggak sebel ngelihat ada pegawai baru di kantor tapi malah dikasih kepercayaan lebih tinggi dari kita, padahal kualitas kerjanya—menurut kita—juga biasa-biasa aja.

Sebetulnya saya nggak paham dengan alasan sampeyan menahan diri untuk resign karena belum memberikan pembalasan. Masalahnya kan, sampeyan kan sudah merasa tidak nyaman? Ya, buat apa sok nguatin diri berada di kantor meski hanya untuk memberikan pembalasan, kalau itu ternyata hanya menyiksa diri sampeyan sendiri. Buat apa, Mbak?

Soal perhatian pada Tasya yang berlebih, kita kan memang sama sekali nggak bisa mengkondisikan sikap orang lain terhadap kita. Kita tidak dapat memaksakan semua orang supaya menyukai kepribadian kita. Jadi, supaya sampeyan bisa memberikan pembalasan, apa ya sampeyan mau merencanakan sesuatu yang membuat keadaan menjadikan Tasya tidak disukai rekan sekantor? Ya, nggak mungkin, kan Mbak?

Iklan

Lebih baik, diterima saja keadaan yang tidak menyenangkan itu. Sampeyan boleh-boleh saja mewaraskan diri dengan berpindah ke tempat yang membuat sampeyan lebih nyaman. Meski sebetulnya, kalau dengan masalah semacam ini sampeyan langsung memutuskan untuk berpindah, itu artinya sampeyan tidak belajar untuk beradaptasi. Kecil kemungkinan sampeyan tidak mengalami hal yang sama suatu hari nanti.

Fyi aja, drama-drama kayak gini bisa muncul di mana saja. Termasuk di tempat yang baru nanti.

Oleh karena itu, terserah sampeyan saja enaknya mau gimana. Mau resign sih, monggo-monggo saja. Tapi nggak pengin po, belajar beradaptasi dengan kondisi yang memang nggak selalu nyaman ini?

Lagian, selain Tasya lebih dipercaya sama bos dan disukai sama rekan kerja yang lain. Dia nggak pernah bersikap jahat dan mengesalkan ke sampeyan, kan?

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2019 oleh

Tags: disayang bosdrama kantorpegawai baruresign
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Realitas pekerja swasta di Jogja: sudah gaji kecil, resign kena denda, bertahan malah kena PHK tanpa pesangon MOJOK.CO
Ragam

Risiko Dobel-dobel Jadi Pekerja Swasta di Jogja: Gaji Kecil untuk Kerjaan Nggak Ngotak, Resign Kena Denda kalau Bertahan Malah Di-PHK

14 Oktober 2025
CPNS 2024: Ketika Pemerintah Mempermainkan Nasib Orang MOJOK.CO
Esai

Mundurnya Pengangkatan CPNS 2024 dan Polemik Resign yang Dianggap Sepele: Bukti Betapa Gelapnya Dunia Kerja Kita Saat ini

12 Maret 2025
Rue kopi_resign kerja bikin warung kopi.MOJOK.CO
Sosok

Rela Tinggalkan WFH di Jogja Gaji UMR Jakarta Demi Bikin Warkop Kecil, Modal 400 Ribu Hasilkan Omzet 3 Juta Sehari

5 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.