Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Ditolak dengan Kalimat “Kamu Terlalu Baik buat Aku”

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
25 Februari 2018
A A
Ditinggal Menikah karena Hape Rusak

Ditinggal Menikah karena Hape Rusak

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Selamat malam, Mojok

Kenalkan, saya Rin. Saya adalah perempuan yang sedang galau karena baru saja ditolak dengan kalimat yang sangat populer, “Kamu terlalu baik untuk aku.” Sungguh sulit dipercaya, saya pikir kalimat tersebut hanya akan diucapkan oleh perempuan kepada laki-laki, ternyata bisa juga sebaliknya.

Setelah melakukan wawancara kepada teman-teman perempuan saya yang pernah menolak lelaki dengan kalimat “kamu terlalu baik untuk aku”, ternyata ada dua alasan kenapa mereka menolak dengan cara begitu. Pertama, karena laki-lakinya jelek. Kedua, karena laki-lakinya kere.

Dengan menggunakan konsep yang sama, maka saya mengira bahwa alasan kenapa saya ditolak dengan kalimat “kamu terlalu baik untuk aku” adalah karena 1) saya jelek, atau 2) saya matre.

Saya merenung agak dalam dan meyakini, saya bukan keduanya.

Kata Ibu, saya manis. Teman-teman saya juga bilang begitu. Makanya saya yakin sekali saya ini tidak jelek. Tinggi saya sekitar 158 cm, masih tergolong imut dan tentunya tidak akan membuat minder laki-laki kalau jalan bersebelahan.

Saya juga tidak matre. Saya lebih suka ke mana-mana naik vespa Super kesayangan saya, atau kalau vespa sedang ngambek, saya naik motor matic yang kreditnya saya cicil sendiri.  Saya juga bukan tipe perempuan yang akan merajuk kalau pasangannya sibuk main Mobile Legend; justru saya ajak dia mabar. Atau kalau pasangan saya sedang malas malam mingguan dan ingin berkumpul dengan teman-teman, saya tidak akan merengek dan mengeluarkan statement jahanam semacam “pilih aku atau teman kamu”.

Dan sebagai tambahan, saya juga tidak bodoh. Buktinya IP saya 3,6. Waktu kuliah saya juga aktif berorganisasi, saya sempat jadi pimpinan redaksi pers kampus, dan menjabat sebagai koordinator kementerian di BEM.

Coba, kurang pacar-able apa lagi saya ini?

Lalu ada laki-laki ini, yang saya taksir berat. Kami sudah sangat dekat selama beberapa bulan. Panggilan yang awalnya gue-elo pun sudah berubah menjadi aku-kamu. Setelah saling memberi kode, saya pun geregetan dan memutuskan untuk curi start. Saya menembaknya.

Tapi, begitu saya memberanikan diri menyatakan cinta, dia ternyata menolak dan bilang, “Kamu terlalu baik untuk aku.”

Why?

Tolong bantu saya untuk memahami ini.

Iklan

Salam,

Rin

Jawab

 

Dear, Rin.

Dalam tradisi percintaan kita, hal yang lazim terjadi adalah lelaki menembak perempuan. Sehingga, pihak yang paling banyak mendapatkan pengalaman diterima dan ditolak adalah lelaki. Maka, tak mengherankan bila lelaki itu sudah paham nglothok soal bagaimana rasanya sakit atas sebuah jawaban dari perempuan.

Dalam urusan penolakan ini, ada satu hal yang begitu dipahami oleh para lelaki, yaitu ditolak itu lebih baik ketimbang digantungkan. Kalau kata orang kulon sana, clear rejection is always better than fake promises.

Karena hal tersebut, tak sedikit lelaki yang ketika ternyata ia ditembak oleh perempuan yang memang ia tak merasa cinta, ia ingin menggunakan konsep clear rejection is always better than fake promises itu tadi. Tapi nyatanya, memang banyak lelaki yang tak tegaan. Sehingga, ia merasa harus menggunakan alasan yang sehalus mungkin.

Dugaan saya, lelaki yang menolak sampeyan itu masuk dalam golongan ini.

Ia memang tak cinta dengan sampeyan, merasa tak bisa bersanding dengan sampeyan, tapi ia tak punya alasan yang baik untuk menolak sampeyan, terlebih ketika sampeyan adalah sosok yang menurut sampeyan sendiri sangat pacar-able: manis, cerdas, tidak matre, aktif berorganisasi, dan sebagainya, dan sebagainya itu.

Jadi kalau sampeyan kemudian ditolak dengan alasan “kamu terlalu baik buat aku”, ya sudah. Terima saja. Tak perlu dipertanyakan alasan-alasannya. Intinya, sampeyan memang tidak dicintai olehnya. Titik.

Sesempurna apa pun, sebaik apa pun, secantik apa pun, secerdas apa pun, seseorang akan tetap punya kesempatan untuk ditolak.

Ingat, Not all of us can get “I love you too”

Dan yang terakhir, ini penting untuk sampeyan camkan: Terkadang, seseorang justru tidak pacar-able karena ia merasa bahwa ia pacar-able. Sama seperti seseorang justru kemungkinan tidak ikhlas ketika ia berkali-kali mengaku bahwa ia ikhlas.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2018 oleh

Tags: digantungditolakpacar
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Seorang Gadis Terjerat Pinjol Demi Memenuhi Kebutuhan Pacarnya yang konyol MOJOK.CO
Kilas

Seorang Gadis Terjerat Pinjol Demi Memenuhi Kebutuhan Pacarnya yang konyol

1 Januari 2024
Punya Pacar yang Lagi Skripsian itu Nggak Enak, Beneran Nyusahin! MOJOK.CO
Kilas

Punya Pacar yang Lagi Skripsian Itu Nggak Enak, Beneran Nyusahin!

19 Desember 2023
menulis nama pacar di skripsi. MOJOK.CO
Liputan

Mereka Tidak Menyesal Menulis Nama Pacar di Skripsi Meski Berakhir Putus

27 Agustus 2023
Duka Jasa Sewa Pacar: Dari Pelecehan, Baper, hingga Diajak Menikah Pelanggan. MOJOK.CO
Sosok

Duka Jasa Sewa Pacar: Dari Pelecehan, Baper, hingga Diajak Menikah Pelanggan

26 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.