Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Didekati Lelaki yang Punya Pacar, Berasa Jadi Selingkuhan

Audian Laili oleh Audian Laili
22 Juni 2019
A A
Didekati Lelaki yang Punya Pacar MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seorang perempuan bercerita, dia didekati lelaki yang sudah punya pacar. Hal ini sungguh membuatnya terganggu dan tidak nyaman.

TANYA

Assalamualaikum, Kak Au.

Perkenalkan nama saya Santi, kepanjangannya Santiaga Uno. Hehe. Bercanda, deng.

Jadi gini, Kak, langsung saja, ya. Saya adalah mahasiswi di Pendidikan Seni Tari sebuah universitas ternama. Beberapa kali, saya diundang berbagai pihak untuk mengisi acara hiburan tari bersama teman-teman. Saya menjalani hidup saya dengan gembira, apalagi berkat tarian saya, saya jadi mendapat banyak kenalan baru.

Salah seorang kenalan saya ini adalah laki-laki, sebut saja namanya Tio. Dia berasal dari jurusan sebelah, sebelah mananya juga saya nggak tahu, pokoknya sebelah saja, lah.

Tio mengaku menggemari penampilan saya. Kami berkenalan dan bertukar nomor WA. Mulanya kami hampir tidak pernah kontak, hanya sesekali dia me-reply status WA saya.

Suatu hari, saya putus dengan pacar saya dan jadi sering pasang status galau di WA. Yah, namanya juga anak muda, Kak. Saya masih muda soalnya, nggak tau kalau Kak Au gimana. Belakangan, Tio jadi sering sekali WA saya, reply status saya, bahkan menelepon saya. Perhatiannya jadi berlebihan, bahkan berkali-kali terang-terangan bilang bahwa dia menyukai saya, dan diikuti dengan kalimat, “Kalau saya lagi single, saya pasti udah nembak kamu, San.”

Saya senang berteman dengan Tio karena dia lelaki yang cerdas dan memahami kalau saya mengeluh pegal-pegal setelah latihan tari kontemporer yang naudzubillah mbingunginnya. Tapi, saya juga terganggu dengan perhatiannya yang berlebih padahal dia punya pacar yang sedang LDR dengannya.

Saya takut dianggap perusak, apalagi Tio pernah bilang kalau pacarnya tahu kalau Tio suka sekali datang ke pentas mana saja kalau saya jadi pengisi acaranya, dan pacarnya cemburu. Ya saya kalau jadi ceweknya juga cemburu, lah. Haduh, Tio, Tio.

Saya sudah coba mengurangi intensitas dan tidak membalas perhatian Tio (tadinya saya membalas dengan anggapan bahwa Tio adalah kawan baik saya, tidak lebih). Tapi belakangan ini, dia mulai mendekati lagi dengan berkisah soal hubungannya dengan pacarnya yang sudah di ambang kehancuran.

Gimana ya, Kak Au? Rasa-rasanya saya kok jahat sekali? Atau saya yang terlalu overthinking dan berlebihan?

Ya sudah, Kak, segitu dulu saja dari saya. Kalau ada sungai di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau Kak Au waktunya lapang, boleh saya diwarahi.

Salam, peace, love, and gaul.

JAWAB

Waalaikumsalam, Mbak Santi, yang nama panjangnya pengin diplesetin jadi Santiaga Uno~

Iklan

Ehm, sebelum menjawab pertanyaan sampeyan, saya mau konfirmasi dulu nih. Kalau saya juga masih muda. Udah cuma mau konfirmasi itu aja.

Btw, luar biasa sekali sampeyan mau menyadari, kalau sebaik apa pun perlakuan Tio ke sampeyan tetap saja: dia sudah punya pacar. Sehingga, sama sekali tidak dapat ditolerir, bagaimana dia melakukan pendekatan ke sampeyan dengan begitu sopannya, tapi di saat yang sama dia masih terikat komitmen dengan perempuan lainnya.

Seburuk apa pun hubungan yang tengah mereka jalani, tetap saja: dia masih punya komitmen. Oleh karena itu, saya sepakat dengan sampeyan, untuk nggak nanggepin sedikit pun manuvernya.

Nah, ketika sekarang si Tio datang dengan sebuah informasi maha penting kalau dia sudah putus dengan pacarnya, pertanyaannya, apakah sampeyan akan menerimanya begitu saja? Kalau saya sih, ogah.

Begini ya, Mbak. Orang-orang semacam Tio ini adalah tipe pecundang yang nggak percaya diri. Nggak hanya itu, dia juga tipe orang yang nggak punya keberanian untuk ngambil risiko. Dia tahu hubungannya sedang tidak baik-baik saja dengan pacarnya. Eh, bukannya memperbaiki, justru dia mencari orang lain, sebagai—mohon maaf—cadangan.

Jadi, si Tio deketin sampeyan ini sebetulnya untuk cek-cek kondisilah. Apakah sampeyan bisa didekati atau tidak? Kalau ternyata kesempatan itu ada—seupil pun tak menjadi masalah—lantas dia bakal melepaskan pacarnya begitu saja. Lalu, beralih ke orang lain.

Informasi darinya yang bilang kalau hubungannya dengan mbak pacar yang berakhir, itu bukan dengan tujuan sekadar untuk dikasihani. Akan tetapi, untuk ngasih tahu ke sampeyan kalau dia sekarang sudah “luang”. Sudah bisalah kalau sama-sama saling mendekati. Mungkin, dia berpikir kalau sikap cuek dari sampeyan ke dia sebelumnya, karena dia masih punya pacar. Dan di dalam hatinya, dia sungguh berharap, kalau sebetulnya sampeyan ada ketertarikan pada dia.

Tapi, karena dalam cerita di atas sampeyan bilang hanya menganggapnya sebagai teman baik. Itu artinya, memang nggak ada perasaan apa-apa, kan? Jadi, ya sudah, nggak perlu menanggapi dia secara berlebih. Takutnya nanti Tio malah ke-GR-an dan merasa dirinya spesial.

Sampeyan nggak overthinking, kok, Mbak. Sudah betul itu kecurigaan yang sampeyan pikirkan. Lagian ya, Mbak. Orang-orang semacam ini memang lebih baik tidak dijadikan prioritas untuk dijadikan pasangan. Kalau sebelumnya saja dia bisa ndeketin orang saat masih berkomitmen dengan pacarnya. Tentu saja dia bisa melakukan hal yang sama pada pasangannya nanti. Bukankah begitu?

Ya, bagaimanapun juga yang namanya berkomitmen itu mah gampang, Mbak. Menjaganya aja yang sulit~

Udah, gitu aja ya, Mbak. Kalau ada sungai di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau Tio bukan pecundang, nggak bakal dia deket-deketi…

…sampeyan pas dia masih punya pacar.

Ehem, ehem. Gimana pantun balasan dari saya? Mencerahkan, bukan??!!

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2019 oleh

Tags: pdktpunya pacarselingkuh
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

pilot selingkuh.MOJOK.CO
Ragam

Memilih Selingkuh dengan Orang yang Lebih “Jelek” dari Pasangan Aslinya, Penyebabnya Impulsif hingga Butuh Variasi

8 Januari 2024
Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On Karena Cinta yang Kandas MOJOK.CO
Ragam

Refleksi Akhir Tahun: Kisah-kisah Move On dari Cinta yang Kandas

26 Desember 2023
stigma pelakor mojok.co
Podium

Membongkar Stigma Perempuan Pelakor, kok Laki-laki Nggak Disalahin?

8 Agustus 2023
Bertahan Hidup di KKN dengan Cara Cinlok dan Selingkuh. MOJOK.CO
Kilas

Bertahan Hidup di KKN dengan Cara Cinlok dan Selingkuh

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.