Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Cipox

Ayah Rambat dan Aksi Terlarangnya

Zulfianto M. Biahimo oleh Zulfianto M. Biahimo
28 Januari 2018
A A
ayah rambat
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rambat sedang sangat bahagia, ia akhirnya bisa menikah dengan Romlah, kekasihnya yang amat ia cintai. Rambat dan Romlah sebenarnya sudah saling jatuh cinta sejak masa kuliah, namun saat itu, tidak ada satu pun dari keduanya yang berani mengungkapkan perasaan masing-masing hingga keduanya lulus.

Dasar jodoh, setelah sama-sama lulus dan bekerja, keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah proyek kerja. Jalinan cinta yang dulu pernah membara saat kuliah kembali menyala. Kali ini, Rambat lebih tegas, ia tak ingin menyesal untuk kedua kalinya, ia mantap mengungkapkan perasaannya pada Romlah. Gayung bersambut, Romlah pun ternyata masih menyimpan bara-bara perasaan yang dulu sempat layu.

Akhirnya, Rambat dan Romlah pun berpacaran. Empat bulan pacaran, keduanya lantas memutuskan menikah.

Setelah menikah, keduanya tingal di sebuah rumah kontrakan sederhana tak jauh dari tempat kerja Rambat.

Setelah menikah, entah kenapa, rezeki Rambat jadi semakin mantap. jabatannya di perusahaan percetakan naik. Gajinya pun ikut naik, hampir dua kali lipat. Kecukupan ekonomi ini membuat Romlah memutuskan untuk berhenti bekerja dan full mengurus rumah.

Belum juga satu tahun Rambat dan Romlah tinggal di rumah kontrakan mereka, kabar duka sudah datang menyelimuti. Ibunda Rambat meninggal dunia karena stroke.

Setelah ibunya meninggal, Rambat mengajak Romlah untuk tinggal di rumah orangtuanya. Maklum, setelah kepergian ibunya, praktis, tak ada yang menemani ayah Rambat di rumah, sebab kakak Rambat bekerja di Jakarta, sedangkan adiknya masih kuliah di salah satu universitas negeri di luar kota.

Entah ini berkah atau musibah, tapi yang jelas, kepindahan Rambat dan istrinya ke rumah orangtua Rambat ini akan menjadi cerita baru dalam sejarah pernikahan mereka berdua.

Berbeda dengan Rambat yang pemalu, Ayah Rambat ini ternyata sangat beringas. Sejak istrinya meninggal, ia tak segan-segan menggoda janda-janda di sekitar rumahnya.

Yah, meskipun sudah masuk usia 50an, namun ayah Rambat memang masih terlihat muda , ia senantiasa menjaga penampilan. Ia rajin berolah raga sehingga bentuk tubuhnya tetap terjaga tanpa dimakan usia. Hal itu semakin mendukung jiwa mudanya yang rupanya kembali menyala setelah kepergian istrinya.

Urusan rayu-merayu, ayah Rambat ternyata pilih tanding, mumpuni. Hal itu dibuktikan dengan mulai ada janda-janda yang mengirimkan sinyal padanya.

Hal ini kemudian membuatnya kebablasan. Pada satu titik, kebablasan itu akhirnya sampai pada batas yang paling bablas: merayu menantunya sendiri.

Yah, kebersamaan yang terjalin selama di rumah memang perlahan memunculkan desir-desir perasaan yang susah dijelaskan.

Romlah pun tak disangka ternyata juga demikian. Kebersamaan yang ia lalui bersama mertuanya di rumah selama suaminya bekerja di kantor rupanya menumbuhkan perasaan yang juga susah dijelaskan.

Iklan

Dan pada akhirnya, terjadilah sesuatu yang terlarang itu.

Kala itu, ayah Rambat tak sengaja melihat Romlah sedang ganti baju di kamarnya yang tanpa disadari, pintu kamarnya tidak tertutup dengan sempurna. Hasrat terpendam yang selama ini bisa ditahan akhirnya bobol sudah begitu melihat kemolekan tubuh Romlah.

Ayah Rambat segera masuk dan langsung memeluk Romlah dari belakang. Romlah yang sedari awal juga menyimpan perasaan memang awalnya melawan, namun pada akhirnya, ia menerima juga pelukan dari mertuanya itu.

Keduanya kemudian saling berciuman mesra lalu saling melepaskan pakaian masing-masing.

Namun sial, hari itu Rambat ternyata pulang ke rumah lebih awal tanpa memberi tahu istrinya. Dengan niat ingin memberikan kejutan, ia memasuki kediamannya tanpa mengetok pintu terlebih dahulu dan segera masuk kamar.

Maka, betapa terkejutnya Rambat begitu melihat dua orang yang ia sayangi sedang bergumul di atas kasur kamarnya. 

Kedatangan Rambat yang dadakan tersebut tentu saja membuat pergumulan Romlah terhenti. Romlah kaget bercampur takut. Sebaliknya, ayah Rambat terlihat berusaha menguasai situasi sambil menenangkan anak mantunya.

Rambat kecewa. Ingin sekali ia memarahi istri dan ayahnya. Namun belum juga hal itu dilakukan, ayahnya segera bangkit dan mendatangi Rambat.

Ayah Rambat menepuk pundak anaknya. 

“Mbat. Kamu jangan marah kayak gitu,” bujuk ayahnya. “Kamu sudah lupa ya. Dulu ketika kamu masih kecil, kamu doyan menyusu ibumu sampai 2 tahun lamanya, dan ayahmu ini bersabar. Masak, ayah baru 15 menit nyusu sama istrimu kamu sudah marah?” 

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2018 oleh

Tags: ibumenyusuirambatselingkuh
Zulfianto M. Biahimo

Zulfianto M. Biahimo

Artikel Terkait

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Ragam

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Suara ibu di telepon bikin hati lapang hadapi kerasnya perantauan MOJOK.CO
Ragam

Suara Ibu di Telepon Selalu bikin Tenang usai Hadapi Hal-hal Buruk dan Menyakitkan di Perantauan

22 Oktober 2025
Rumah Setelah Ibu Meninggal MOJOK.CO
Malam Jumat

Setelah Ibu Meninggal

2 Januari 2025
ibu di upn jogja.MOJOK.CO
Catatan

Di Trotoar Dekat UPN Jogja, Seorang Ibu Setia Menanti Anak Lelakinya yang Hilang Sejak 13 Tahun Silam

20 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.