Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Tiga Bekal Liverpool Untuk Final Liga Champions Setelah Mengalahkan AS Roma

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
3 Mei 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika Liverpool bisa memperbaiki kelemahannya, babak final Liga Champions nanti bisa menjadi laga pamungkas yang paling kompleks bagi Real Madrid.

Tahun 2007, tahun pahit itu tentu masih terasa bagi fans Liverpool. Final Liga Champions menjadi duka untuk The Reds setelah misi balas dendam AC Milan atas “Malam Terang di Istanbul” sukses besar. Setelah babak final itu, Liverpool bahkan kesulitan untuk bisa lolos ke babak putaran grup Liga Champions.

Di bawah asuhan Jürgen Klopp, perubahan terlacak di rona Liverpool. Manajer asal Jerman tersebut mengubah cara bermain anak-anak asuhnya secara drastis. Liverpool diubah Klopp menjadi mesin pressing yang begitu efektif. Meski memang masih punya kekuarangan, tim ini punya potesi untuk merepotkan siapa saja.

Buktinya di babak perempat final dan semifinal Liga Champions, ketika Liverpool menyingkirkan Manchester City dan AS Roma. City, adalah salah satu favorit juara Liga Champions musim ini setelah proses kerja Pep Guardiola mulai menampakkan hasil. Sementara itu, Roma dianggap punya kekuatan yang bakal merepotkan Liverpool setelah mengalahkan Barcelona sebelumnya.

Boleh dikata, ketika menyingkirkan City, anak asuh Klopp bermain lebih stabil ketimbang ketika menyingkirkan Roma. Memang, ketika menghadapi skuat asuhan Eusebio Di Francesco, Liverpool menunjukkan semua kelemahan mereka. Situasi inilah yang harus menjadi perhatian utama di kerja Klopp menjelang laga final melawan Real Madrid.

Mojok Institute mencatat, setidaknya ada tiga bekal penting yang didapat Liverpool dari dua laga ketat melawan Roma. Inilah mereka.

1. Liverpool harus belajar mempertahankan keunggulan.

Boleh dikata, inilah bekal paling penting untuk laga final nanti. Real Madrid memang tak selalu bermain baik di laga-laga penting. Namun, pada titik tertentu, juara bertahan Liga Champions itu punya kekuatan untuk tidak kalah. Pun, meskipun ditekan sedemikian rupa, Madrid selalu bisa membuat peluang, terutama dari serangan balik, yang sama merepotkannya seperti kekuatan Liverpool.

Liverpool, meski menang besar dengan skor 5-2 di leg pertama, bermain begitu lemah di penghujung pertandingan. Roma jadi bisa mengejar dua gol tandang. Sementara itu, ketika bermain di Olimpico, The Reds membuang dua kali keunggulan dan akhirnya menyerah kalah dengan skor 4-2.

Bayangkan, apabila Roma lebih efektif memaksimalkan peluang, bisa jadi, Klopp yang akan terisak di pinggir lapangan. Kebiasaan tidak bisa menjaga keunggulan inilah yang bisa menjadi ganjalan bagi Liverpool di laga final. Menghadapi lawan yang fasih membuat peluang, unggul gol tak akan ada artinya apabila sebuah tim tak bisa menjaga situasi “unggul” tersebut.

2. Liverpool harus punya alternatif ketika trio Firmansah tak berfungsi.

Serangan balik Liverpool memang sangat mengandalkan trio Roberto Firminho, Sadio Mane, dan Mohamed Salah. Ketiganya punya dasar untuk menyajikan serangan balik yang dirancang oleh Klopp, yaitu akselerasi, kreatif, dan tajam. Ketiganya terbukti bisa mencetak gol melawan berbagai macam cara bertahan lawan.

Namun, tetap saja, semuanya di dunia ini ada batasnya. Ada kalanya, ketiganya tidak maksimal. Misalnya di leg kedua ketika menghadapi Roma, Mohamed Salah tidak maksimal karena inisiatif pressing yang diperagakan tuan rumah. Oleh sebab itu, ketika salah satu atau mungkin saja ketiganya tidak maksimal, Liverpool butuh alternatif di laga final nanti.

Masih ketika melawan Roma, rival satu kota tim Everton tersebut bisa mencetak gol dari kaki Giorginio Wijnaldum. Namun, hanya Wijnaldum, pemain dari tim utama yang “bisa” mencetak gol selain trio Firmansah.

Melacak hasil-hasil pertandingan Liverpool ke belakang, hanya ada nama Alex Oxlade-Chamberlain yang rajin membuat gol selain trio mematikan di atas. Sementara itu, Danny Ings, striker yang lain, adalah pemain pelapis saja. Ketiadaan alternatif, bisa sangat berbahaya, terutama Madrid cukup jago meredam pemain andalan lawan di laga puncak. Bisa Anda tanyakan kepada Antoine Griezmann dan Paolo Dybala, yang mati kutu ketika Madrid menemukan momentumnya.

3. Mengurangi pelanggaran tidak perlu, umpan silang, dan situasi bola mati.

Di kandang Roma, Liverpool kebobolan dengan cara yang paling ceroboh. Ragnar Klavan, si pemain pengganti justru melakukan handball di dalam kotak penalti ketika berduel dengan Cengiz Under. Wasit memberi hadiah penalti. Sementara itu, Liverpool boleh dikata beruntung ketika sepakan Stephan El Shaarawy, yang membentur tangan Trent Alexander-Arnold, tidak diganjar hukuman yang sama.

Iklan

Intinya adalah, jangan membuat pelanggaran tidak perlu, atau kecerobohan-kecerobohan di dalam kotak penalti. Madrid punya pemain dengan daya penciuman yang tajam akan potensi peluang. Bayern yang tangguh itu saja bisa dipaksa membuat kesalahan di lini pertahanan.

Selain itu, yang perlu diwaspadai dari Madrid adalah umpan silang mereka. Dua hal yang membuat Madrid dominan di dua babak final adalah kedisiplinan lini pertahanan dan efektif memaksimalkan peluang yang berasal dari umpan silang. Sialnya, Liverpool cukup lemah mengantisipasi bola-bola yang masuk ke kotak penalti.

Roma, misalnya, bisa dengan mudah masuk ke kotak penalti Loris Karius. Jika Roma saja mampu, masuk akal apabila membayangkan Madrid akan berpesta ruang di babak final nanti. Apalagi, Los Blancos punya dua bek sayap terbaik di dunia saat ini, Marcelo dan Dani Carvajal.

Terakhir, Madrid juga superior ketika situasi bola-bola mati. Pemain-pemain seperti Sergio Ramos, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, bahkan Gareth Bale, punya kekuatan untuk memenangi bola-bola lambung. Jika Edin Dzeko bisa dominan di tengah kotak penalti, maka Ronaldo dan Benzema pun tentu bisa.

Tiga bekal pelajaran di atas adalah pelajaran-pelajaran penting bagi Liverpool untuk laga final nanti. Jika bisa memperbaiki kelemahan tim, babak final nanti bisa menjadi laga pamungkas Liga Champions yang paling kompleks bagi Real Madrid. Bisa jadi, ambisi menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut akan kandas.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2018 oleh

Tags: AS RomaFinal Liga ChampionsJurgen KloppLiverpoolMadridMohamed SalahReal Madridreal madrid vs liverpoolroberto firminhoSadio Mane
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
NGGAK MASUK AKAL! MU KALAH 7-0 DAN ALASAN KENAPA SEKOLAH HARUS JAM 5 PAGI!
Video

Nggak Masuk Akal! MU Kalah 7-0 dan Alasan Kenapa Sekolah Harus Jam 5 Pagi

8 Maret 2023
Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!
Video

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!

25 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.