MOJOK.CO – Liverpool nggak perlu pengakuan juara Liga Inggris. Kasihan para “kecoa sekarat” fans Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City itu.
Sudah sewajarnya kalau fans itu banyak omong. Namanya aja mendukung dan membela klub kesayangannya. Tapi nggak ada yang lebih banyak omong selain fans Manchester United. Di belakangnya ngekor fans Arsenal, Chelsea, dan Manchester City. Di bagian ujung, di bagian taik-taiknya, ada Tottenham Hotspur, yang lemari pialanya udah jadi sarang laba-laba.
Sebagai fans Liverpool, saya cuma bisa maklum. Maklum kalau nafas busuk fans Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City perlu dihamburkan. Ketimbang mereka nggak ada kerjaan karena sengit betul sama Liverpool musim ini. Apalagi setelah liga dihentikan sementara karena pandemi virus corona.
Apa, sih, yang mau disemburkan fans-fans rakyat jelata itu musim ini selain menertawakan Liverpool. The Reds gagal juara? Kami, sih, masih waras, ya. Kalau nggak jadi juara karena liga dihentikan dengan alasan kemanusiaan, kami menerima. Iklas, lapang dada. Nggak masalah, kami ini masih ada akal sehat.
Malah, kalau bisa, Liga Inggris betul-betul null and void aja. Ditiadakan. Nggak ada juara. Saya takutnya, fans cerewet dari Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City bakal panas dalam. Lama-lama mereka menggelepar kayak kecoa kebalik badannya. Lama-kelamaan, capek ngoceh, mati juga.
Gini, ya. Fans Liverpool itu udah pada tahu kalau tahun ini kami adalah juaranya. Jarak poin yang udah keterlakuan jauhnya itu nggak mungkin dikejar. Ini pelajaran dasar dari musim ini. Fans Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City bisa mikir, kan? Performa kami sudah lebih cukup untuk menegaskan diri sebagai juara.
Nggak dapat piala? Kadang, dalam hidup, yang kita butuhkan nggak cuma pengakuan dari orang luar. Kadang, yang paling penting dalam hidup adalah kenyataan bahwa kita memang terbaik. Saya yakin, kok, mau analisis sepak bola dari Eropa sampai komentator super lebay Indonesia bisa mikir kalau di atas lapangan, juaranya adalah Liverpool.
Kami nggak butuh pengakuan dari fans kecoa sekarat dari Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City. Apalagi Tottenham Hotspur. Tolong ya fans Spurs, kalau ada, sejak kalian lahir sampai dunia mau kiamat di tahun 2020 ini, kalian nggak akan pernah melihat kapten Spurs angkat piala. Yang ada cuma sekumpulan badut dari London yang jadi bahan tertawaan seluruh negeri.
Saat ini, yang paling penting itu menyalurkan energi untuk mendoakan orang-orang yang berjuang bertahan hidup di tengah pandemi corona. Doakan, tuh, petugas kesehatan di Inggris, di Indonesia, dan di seluruh dunia supaya diberi kesehatan dan keselamatan. Ngapain, sih, masih nyenggol-nyenggol Liverpool? Ada masalah apa di hidup kalian yang penuh inkonsistensi itu?
Sejak Maret sampai April ini perhatian dunia udah tercurah ke bertahan hidup. Bukan lagi ke sepak bola semata. Kok ya masih ada segelintir “kecoa sekarat” dari Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City, yang bakal mencret kalau nggak nyenggol Liverpool. Ini fans apa pelaku klitih, beraninya nyenggol lalu lari. Nggak punya harga diri, ya?
Sekarang ini ada omongan kalau Liga Champions akan diusahakan selesai di Agustus 2020. Silakan saja. Saran saya, Liga Inggris nggak usah ikut-ikutan.
Sebagai fans Liverpool, kalau Liga Inggris dipaksa jalan, pengukuhan juara kami itu tinggal nunggu waktu aja. Tapi, kami nggak butuh itu sebenarnya. Kesehatan dan keselamatan lebih penting.
Kami takutnya, kalau liga dipaksakan jalan dan The Reds juara, “kecoa sekarat” dari Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City bakal menggelepar. Mereka akan kehabisan bahan buat meledek kami. Jangan, kasihan mereka kalau kehabisan bahan. Padahal daya pikir mereka cuma sampai di sana. Kalau dipaksa, otak mereka bakal umup, mendidih.
Gitu, ya. Saya malah berharap liga nggak usah dilanjut. Kami nggak butuh pengakuan dari kalian semua karena kalau ada akal sehat seharusnya tau siapa yang jadi juaranya. Kami ini nggak akan pernah berjalan sendirian, kok. Nggak perlu kalian temenin.
Kasihan para “kecoa sekarat” itu. See, kami ini sangat peduli dengan kesehatan mental fans lain. Hei, cockroaches, class is permanent.
BACA JUGA Persiba Bantul yang Sudah Tidak Menarik Diperbincangkan atau jegalan berbahaya lainnya di rubrik TEKEL.