Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Real Madrid, Barcelona, dan Manchester City: Pergumulan Mencari Keseimbangan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
7 Februari 2020
A A
real madrid barcelona manchester city MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Real Madrid, Barcelona, dan Manchester City bakal bergumul untuk mencari keseimbangan terbaik. Perjuangan yang bakal berat dan nisbi panjang.

Untuk ketiga kalinya saya menulsi soal keseimbangan. Pertama, ketika meledek Manchester United, yang mana enak betul rasanya meledek mereka. Kedua, kembali meledek Manchester United. So good. Ketiga, ketika melihat betapa tim-tim besar yang pada awalnya terlihat stabil pun tetap kesulitan menjaga keseimbangan.

Real Madrid, Barcelona, dan Manchester City punya masalah yang sama. Terutama untuk Real Madrid, saya sempat menjelaskan kalau lini tengah mereka adalah salah satu lini tengah terbaik di dunia. Seimbang, baik dari sisi teknis tiga pemain yang mengisi lini tengah, sampai hasil pekerjaan yang mereja sajikan ketika bermain bersama.

Real Madrid punya tiga gelandang yang memberi rasa aman itu dan kamu tahu siapa saja mereka. Bahkan ketika melihat komposisi pelapis, kamu yang bukan suporter Real Madrid pun akan merasa lini tengah mereka bakal aman. Pemain muda seperti Fede Valverde, yang bisa bermain di banyak posisi, seharusnya bisa menyediakan rasa aman.

Namun, pada akhirnya semua analisis itu adalah goresan di atas kertas. Real Madrid tetap saja kesulitan ketika Casemiro absen. Gelandang bertahan asal Brasil itu seperti jangkar, memberi keseimbangan untuk Toni Kroos dan Luka Modric.

Casemiro berkembang menjadi gelandang bertahan yang komplet. Dia cerdas dan punya stamina untuk mendukung pekerjaannya. Real Madrid belajar dengan cara paling menyakitkan bernama Claude Makalele untuk kemudian mengapresiasi keberadaan pemain seperti Casemiro. Sosok gelandang bertahan yang krusial dalam fase-fase genting.

Barcelona dan Manchester City pun punya masalah di posisi yang sama. Manchester City sangat membutuhkan keberadaan Fernandinho. Seperti Casemiro, Fernandinho juga berasal dari Brasil. Sama juga seperti Casemiro, Fernandinho menjaga keseimbangan Manchester City di momen-momen penting pertandingan.

Nilai keberadaan Fernandinho sangat tinggi di sistem yang dibangun Pep Guardiola. Sama seperti Casemiro di sistem Real Madrid. Karena Manchester City menekan dengan garis pertahanan tinggi, mereka butuh pemain yang cerdas membaca gerak lawan. Terutama di momen transisi, gelandang bertahan seperti Fernandinho harus selalu ada.

Fernandinho bukan hanya pandai merebut bola di wilayah lawan. Keberadaannya menjadi penting karena kecerdasannya melakukan tactical foul. Dia membuat pelanggaran-pelanggaran ringan untuk menghentikan serangan balik lawan. Jenis pelanggaran yang terlalu ringan di mata wasit hingga kartu kuning tidak bisa dikeluarkan. Namun, itu jenis pelanggaran paling penting.

Butuh perhitungan timing dan kecepatan untuk melakukan tactical foul. Rodri, gelandang bertahan baru milik Manchester City adalah pemain bagus. Namun, dia belum punya kemampuan seperti Fernandinho. Maka, ketika Rodri bermain, lini belakang Manchester City terlihat lebih rapuh. Sederhananya: menjadi lebih mudah ditembus.

Sedikit banyak, Rodri punya gaya bermain mirip Sergio Busquets. Bedanya, Rodri belum punya kecakapan untuk merebut bola ketika Manchester City bermain dengan garis pertahanan tinggi. Rodri juga berbeda jika dibandingkan dengan Casemiro, gelandang Real Madrid.

Satu hal lagi, kecepatan tidak hanya berhubungan dengan kemampuan berlari. Busquets menutupi kekurangan akselerasinya dengan kecepatan berpikir. Kelebihan yang membuatnya menjadi salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia.

Nah, kelebihan Busquets itu juga yang menjadi “masalah” bagi Barcelona. Ketika Busquets tidak lagi berada dalam performa terbaik, tim ini kehilangan keseimbangan. Namun memang, kalau bicara soal Barcelona, tim ini memang sudah tidak seimbang hampir di semua lini. Dari Gerard Pique yang sudah mengantongi 15 kartu kuning musim ini, hingga badai cedera di lini depan.

Sudah badai cedera, Barcelona tengah menghadapi penurunan performa banyak pemainnya. Sudah begitu, manajemen tengah perang dingin dengan Lionel Messi setelah Diretur Olahraga mereka, Erci Abidal, blunder di depan media.

Iklan

Barcelona tengah memasuki sebuah periode “antara” untuk kesekian kali. Periode di mana angkatan lama secara perlahan mundur ke balik panggung digantikan generasi baru. Ini periode yang berbahaya. Dulu, Frank Rijkaard berhasil menginisasi “periode antara” ini dengan baik. Ketika dia memperkenalkan Lionel Messi dan membantu Andres Iniesta dan pemain muda lainnya menemukan bentuk permainan terbaik.

Kini, jika Quique Setien dan manajemen tidak menyadarinya, Barcelona bakal tenggalam di dalam lumpur. Pergumulan mereka untuk melakukan regenerasi dan menemukan keseimbangan akan semakin sulit. Ketika Real Madrid semakin kuat, Barcelona meredup.

Jika dipikirkan lebih jauh, siklus La Liga seperti ini sebetulnya sudah lumrah terjadi. Masing-masing Real Madrid dan Barcelona “punya waktunya” sendiri dengan Valencia atau Atletico Madrid menjadi figurannya. Satu bagus, satu meredup. Selalu seperti itu.

Real Madrid punya pekerjaan rumah yang relatif lebih mudah ketimbang Manchester City dan Barcelona. Los Blancos tinggal memikirkan caranya mencari pelapis Casemiro atau membuat sistem baru yang mendukung.

Sementara itu, Manchester City dan Barcelona akan masuk dalam sebuah periode yang berbahaya. Sebuah periode yang akan menentukan performa mereka selama dua atau tiga tahun ke depan. Satu hal yang pasti, uang dalam jumlah besar akan terlibat dalam periode berbahaya ini. Musim panas 2020, saya prediksi bakal membara.

BACA JUGA El Clasico Bisa Antiklimaks kalau Real Madrid dan Barcelona Gini Terus atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 7 Februari 2020 oleh

Tags: BarcelonabusquetsCasemiroLa Ligaliga inggrisLiga SpanyolManchester CitymessiReal Madridrodrizidane
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.