Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Karena Pemain Islandia Sarapan Daging Sejak Kecil

Andhika Gilang oleh Andhika Gilang
22 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bertahan adalah salah satu pekerjaan paling berat di sepak bola. Oleh sebab itu, yang dilakukan Islandia adalah seni tersendiri. Seni untuk bertahan hidup.

“Dia (Lionel Messi) juga manusia,” ucap Sergio Aguero seusai laga perdana Argentina di Piala Dunia 2018. Selama ini, Messi selalu digambarkan nyaris seperti dewa dengan segala kesempurnaannya. Namun, pada laga itu, sang juru selamat justru kehilangan sifat-sifat ketuhanannya. Tak sekali pun ia mampu mengeluarkan mukjizat yang ditunggu-tunggu pendukung Albiceleste.

Adalah Islandia yang membuat Messi frustrasi. Hingga dua tahun lalu, mereka adalah negara semenjana. Terpisah jauh dari Eropa daratan yang menjadi kiblat perkembangan sepak bola, membuat mereka tak diperhitungkan.

Gaung Islandia baru terdengar di Piala Eropa 2016. Mereka mampu menahan imbang Portugal di laga pertama, membuat Inggris menjadi bahan perundungan, dan mencapai perempat final.

Rekam jejak Islandia sebagai giant killer membuat mereka sangat digemari. Setidaknya sudah dua kali pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari negara lain yang disampaikan oleh dua wartawan asal Italia dan Colombia saat sesi konferensi pers.

Satu-satunya alasan bagi pembenci Islandia adalah karena permainan mereka saat melawan Argentina. Mereka memang memainkan sepak bola bertahan yang membosankan bagi sebagian orang. Namun, suka atau tidak, Islandia berhasil membuat Argentina frustrasi.

Jose Mourinho menggunakan satu kata untuk mendeskripsikan permainan mereka: kompak. Tim yang dikaoteni Aaron Gunnarsson ini tak membiarkan ada ruang tersisa untuk pemain lawan di wilayah mereka. Semakin Messi mencoba memasuki kotak penalti, semakin sering pula ia menggaruk-garuk hidungnya karena kebingungan.

Permainan kompak mereka tumbuh dari kultur yang menjunjung kebersamaan. Tak hanya di dalam lapangan, kehangatan para pemain juga dapat dirasakan oleh fans. Menurut Hallgrimsson, kecilnya jumlah penduduk negara membuat para pemain maupun pelatih bisa lebih mengenal suporter mereka.

Ada satu kebiasaan unik yang diakui oleh Hallgrimsson tak lazim dilakukan oleh negera lain. Pelatih yang merangkap sebagai dokter gigi tersebut kerap menyambangi suporter sebelum pertandingan.

Grant Wahl, dari Sports Illustrated menceritakan bahwa dua jam sebelum pertandingan, Hallgrimsson mengunjungi sebuah pub di Reykjavík. Ia menceritakan segalanya kepada suporter. Mulai dari komposisi pemain utama, formasi yang digunakan, hingga taktik yang akan dimainkan.

Namun di sisi lain, betapa kompaknya mereka di lini belakang juga mengundang kritikan. Suara sumbang datang dari mereka yang mendambakan sepak bola atraktif. Bahkan, salah seorang pundit di Indonesia menginginkan mereka pulang lebih awal karena permainan yang membosankan.

Hallgrimsson punya dalih tersendiri untuk menjawab kritikan ini. Argentina, dengan pemain berkelas yang bermain di liga papan atas, tentu menginginkan situasi satu lawan satu dengan pemain Islandia. Oleh karenanya, pemain Islandia tentu tak akan membiarkan hal itu terjadi.

Sama saja bunuh diri jika meladeni Argentina dengan permainan terbuka. Seperti yang dikatakan Gus Dur dalam surat balasannya kepada Romo Sindhunata, bahwa permainan bertahan hanya salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dan tujuan Islandia tentu memperoleh poin.

Lagipula, pemain mereka, sebagai salah satu bangsa Nordik memang diberkahi fisik tangguh yang mendukung gaya bermain bertahan. Kekuatan mereka diperoleh dari gen bangsa Viking, nenek moyang orang-orang Eropa utara.

Iklan

Viking memang terkenal sebagai pelaut yang terampil. Namun, ketika mereka sampai daratan, kekuatan fisik menjadi pembeda. Terinspirasi dari nenek moyang mereka, sungguh pantas jika pemain Islandia memanfaatkan keunggulan fisik ketika tampil di Piala Dunia.

Aturan sepak bola melarang kontak fisik dalam konteks kekerasan, maka satu-satunya jalan untuk menyalurkan keunggulan mereka adalah dengan berduel fisik. Hallgrimsson sadar bahwa anak asuhnya tak akan mampu menandingi kemampuan individu lawan, terutama duel satu lawan satu. Oleh sebab itu, duel dengan keunggulan jumlah pemain adalah pilihan bijak.

Lewat cara bermain itu, suka atau tidak, nyatanya salah satu pemain terbaik dunia dibuat mati kutu. Ketika bermain bertahan, Islandia memanfaatkan keunggulan fisik dengan baik seakan mereka memang diciptakan untuk melakukan itu. Semua karena “Anak-anak Islandia selalu sarapan daging sejak mereka kecil,” seloroh Mourinho mengomentari kekuatan fisik pemain Islandia.

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2018 oleh

Tags: ArgentinaislandiaJose MourinhoLionel Messipiala dunia 2018Piala Eropa 2016
Andhika Gilang

Andhika Gilang

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
14 Tahun Nyamar Nggak Ketahuan, Udah Kayak Film Korea!
Video

14 Tahun Nyamar Nggak Ketahuan, Udah Kayak Film Korea!

22 Desember 2022
Desa Argentina di Pambusuang gara-gara Maradona
Geliat Warga

Cerita Desa Fans Fanatik Argentina, Saat Maradona dan Messi Turun di Pambusuang

3 Desember 2022
AS Roma, Felix Afena-Gyan, dan Jose Mourinho Memeluk Masa Depan MOJOK.CO
Balbalan

AS Roma, Felix Afena-Gyan, dan Jose Mourinho Memeluk Masa Depan

22 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.