MOJOK.CO – Mulai dari Roberto Baggio, Filippo Inzaghi, Andrea Pirlo, hingga Gonzalo Higuain dan Bonucci. Inilah bukti kemesraan antara Juventus dan AC Milan.
Kamis (2/8) petang waktu Indonesia, saga transfer yang melibatkan Juventus dan AC Milan selesai sudah. Gonzalo Higuain sudah berfoto menggunakan kaos berlambang AC Milan, Mattia Caldara terekam kamera wartama mendarat di Kota Milan, dan Leonardo Bonucci resmi mendarat di Kota Turin. Saga transfer ini akhir selesai.
Higuain resmi menjadi pemain Milan setelah kontrak peminjamannya disetujui Juventus. Milan meminjam Higuain dengan nilai 16 juta euro seperti yang dilansir oleh bbc.com. bersamaan dengan bergabungnya pemain asal Argentina tersebut, Milan mengembalikan Bonucci ke Juventus. Juventus tidak hanya memberikan Higuain kepada Milan. Si Nyonya Tua juga setuju dengan permintaan Milan untuk menyertakan Caldara ke dalam kesepakatan.
Itulah bentuk hubungan romantis di antara kedua tim raksasa Italia ini. Meskipun menjadi rival domestik, kedua tim tidak saling membenci. Terutama jika kita berbicara soal hubungan baik kedua manajemen tim. Boleh panas di antara suporter, namun akur di atas meja runding. Oleh sebab itu, transfer di antara Juventus dan Milan biasanya berjalan dengan manis.
Selain saga Higuain, Bonucci, dan Caldara, romantisnya Juventus dan Milan sudah berjalan cukup lama. Mojok Institute menyusun lima aktivitas transfer pemain di antara Setan dan Nyonya, sebagai bukti kemesraan keduanya.
Filippo Inzaghi (2001/2002, dari Juventus ke Milan)
Bersama Alessandro Del Piero dan Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi melengkapi trio maut di Juventus. Sebagai poacher terbaik di Italia, atau bahkan mungkin di dunia, sungguh sulit membayangkan Inzaghi hengkang dari Juventus untuk menyeberang ke Milan. Keduanya rival berat, sebuah situasi yang membuat transfer ini sungguh mengagetkan ketika terjadi.
Namun itulah yang terjadi. Berbekal nilai transfer yang menyentuh 33 juta paun, Inzaghi berganti seragam dari Hitam-Putih menjadi Merah-Hitam. Striker yang sangat ditakuti oleh Sir Alex Ferguson tersebut diterima dengan baik oleh Milanisti. Bahkan, Inzaghi menjadi legenda di Milan dengan total 126 gol.
Edgar Davids (1997/1998, dari Milan ke Juventus)
Mundur waktu ke belakang, tepatnya musim 1997/1998, Milan bersedia melepas Edgar Davids ke Juventus. Waktu itu, Juve menebus gelandang tangguh asal Belanda tersebut dengan mahar 7,2 juta paun saja. Pemain yang mengenakan kaca mata karena gangguan penglihatan ini menjadi salah satu pemain penting bagi Juventus di musim tersebut.
Edgar Davids menjadi salah satu pemain kunci yang membawa Juventus sampai di laga final Liga Champions musim tersebut. sayang sekali memang, di laga puncak, Juventus harus kalah dari Real Madrid dengan skor tipis 0-1. Gol kemenangan Real Madrid dicetak oleh Pedrag Mijatovic, pemain legenda dari Yugoslavia.
Roberto Baggio (1995/1996, dari Juventus ke Milan)
Musim 1990/1991, Italia sempat memanas ketika secara mengejutkan Fiorentina melepas Roberto Baggio ke Juventus. Rivalitas antara Fiorentina dengan Juventus memang lebih membara ketimbang Juventus dengan Milan, atau bahkan dengan Internazionale Milano. Kota Firenze bahkan sampai dilanda kerusuhan ketika Baggio “dicuri” oleh pihak Juventus.
Empat musim membela Juventus, Baggio dilepas untuk Milan dengan biaya transfer 6,75 juta paun. Salah satu fantasista terbaik di dunia ini langsung dicintai Milanisti. Gaya bermainnya yang cantik, kecerdasannya, gol indah yang rajin ia cetak menebalkan status bintang bagi Milan. Sayang, Baggio hanya dua musim saja berseragam Milan. Musim 1997/1998, Baggio pindah ke Bologna.
Christian Abbiati (2005/2006, dari Milan ke Juventus)
Inilah transfer pemain yang melibatkan Juventus dan Milan yang paling romantis. Konon, di musim 2005/2006, Juventus tengah dipusingkan dengan cedera panjang yang menimpa kiper utama mereka, Gianluigi Buffon. Lantaran sulit mendapatkan kiper pengganti, Juventus berpaling ke teman senegara mereka, Milan.
Manajemen Milan pun tidak keberatan untuk meminjamkan Christian Abbiati ke Juventus. Saat itu, Abbiati dipinjamkan selama satu musim penuh. Biaya peminjaman kiper berpaspor Italia tersebut adalah 3,6 juta paun. Kiper kawakan tersebut pada dasarnya memang sangat rajin berganti klub, termasuk memperkuat Atletico Madrid dan Torino. Namun pada akhirnya, ia akan selalu kembali ke Milan.
Andrea Pirlo (musim 2011/2012, dari Milan ke Juventus)
Boleh dikata, selain saga Higuain – Bonucci – Caldara dan Inzaghi yang kepindahannya mengejutkan, bergabungnya Andrea Pirlo dari Milan menuju Juventus memberikan efek yang sama. Pirlo adalah nyawa Milan selama beberapa musim. Ia memenangi hampir semua gelar bergengsi, baik Scudetto sampai Liga Champions bersama Milan. Oleh sebab itu, sangat masuk akal jika Pirlo diperkirakan akan pensiun bersama Setan Merah dari Italia itu.
Namun, tanpa disangka, Pirlo tidak memperpanjang kontraknya bersama Milan pada musim 2011/2012. Lebih mengagetkan lagi, ia bergabung ke Juventus dengan status bebas transfer. Artinya, Juventus tidak mengeluarkan biaya untuk mengikat sang maestro. Masa jaya Pirlo masih berlanjut bersama Juventus dengan memenangi Scudetto hingga ia hengkang ke MLS.