MOJOK.CO – Arthur Irawan berhasil menyelamatkan PSS Sleman dari jurang degradasi. Kini, giliran Persik Kediri yang akan diselamatkan biar full senyum.
Tidak lagi mengejutkan ketika akhirnya Arthur Irawan angkat kaki dari PSS Sleman. Klub tujuan dari pemain berusia 28 tahun ini juga bukan lagi rahasia. Terutama setelah Danilo Fernando, mantan manajer PSS bergabung ke Persik Kediri. Iya, akhirnya, kabar yang dinantikan itu datang juga.
Saya tidak tahu ada apa di belakang hubungan erat antara Arthur Irawan dengan Danilo Fernando. Mungkin memang Danilo punya pengaruh yang besar dari karier pemain yang pernah menjadi bagian Espanyol itu. Atau, bisa juga sebaliknya. Karier Danilo, bergantung ke Arthur. Ah, entah. Biarlah hal itu jadi rahasia. Tidak baik menuduh, ya. hehehe….
Lupakan soal “konspirasi” itu. Satu hal yang pasti, kepindahan Arthur Irawan ke Persik Kediri melahirkan banyak celoteh lucu. Terutama dari akun-akun yang selama ini sudah memberikan kisi-kisi soal masa depan mantan pemain PSS Sleman itu.
Salah satunya adalah akun Twitter Mafia Wasit. Ah, siapa yang tidak tahu dengan kelucuan akun sepuh itu. Salah satu celotehan yang memicu keramaian di Twitter bunyinya begini:
“Arthur Irawan merekrut klub baru untuk menambah menit bermain di musim ini. Dia adalah Persik Kediri.” Kalimat yang sungguh nakal dan mohon izin menggunakan celotehan Mafia Wasit untuk saya jadikan judul ya.
Kalimat Mafia Wasit itu melahirkan banyak celotehan yang nggak kalah absurd. Misalnya, akun @Bagusuhendrakor bilang: “Kontrak pemain yang pegang dia. Tenang, besok nginap di Hotel Paragon.”
Masih banyak celotehan yang bisa kamu cari sendiri. Selebihnya, banyak akun Twitter yang komentar cuma pakai emot tertawa terbahak-bahak. Nampaknya, banyak yang merasakan aura bahagia melihat Arthur Irawan akhirnya “merekrut” klub baru lagi. Melihat semua bahagia, saya jadi ikut bahagia. Terima kasih Mas Arthur karena sudah menebarkan virus kebahagiaan.
Setelah hengkang dari PSS Sleman, saya merasa Arthur Irawan punya banyak pekerjaan rumah. Salah satunya adalah membenahi stamina. Jangan sampai, main untuk Persik Kediri, Mas Arthur cuma main setengah babak saja. Paling mentok, cuma bisa sampai menit 60. Nanggung, mas, 30 menit lagi pertandingan selesai.
Apalagi, melihat dari posisi klub, saat ini Persik Kediri duduk di peringkat 16 klasemen Liga 1. Saya tebak, kepindahan Arthur Irawan ini untuk membantu Macan Putih terhindari dari zona degradasi. Mumpung perolehan poin dengan rival papan bawa seperti Madura United, Persela Lamongan, Barito Putera, dan Tira-Persikabo masih sangat rapat.
Jadi, peluang Persik Kediri untuk bertahan di Liga 1 masih sangat terbuka. Setelah berhasil membantu PSS Sleman lepas dari zona degradasi, saya yakin Mas Arthur punya kita-kita jitu untuk membantu siapa saja lepas dari zona merah.
Ingat, pengalaman adalah guru terbaik. Namun, kalau kelak gagal dan Persik Kediri degradasi, kita harus ingat bahwa urip kui wis ono sing ngArthur. Jadi, mari berserah kepada Tuhan saja.
Kembali ke soal stamina di atas. Saya yakin Arthur Irawan sadar betul sama kenyataan pemain-pemain lokal Indonesia. Banyak dari pemain lokal ini nggak punya stamina mumpuni untuk bermain dengan intensitas tinggi selama 90 menit.
Banyak yang sudah kehabisan energi semenjak menit 70. Intensitas jadi turun dan banyak tim gagal mempertahankan keunggulan. Mas Arthur sendiri cuma main sampai menit 60. Ini perlu diperhatikan, Mas. Saran saya, Mas Arthur menyewa pelatih kebugaran dan ahli gizi sendiri.
Klub yang sedang berjuang menjauh dari zona degradasi seperti Persik Kediri harus bermain habis-habisan. Tidak bisa ditawar, di setiap laga harus total demi kemenangan. Nah, determinasi seperti itu harus diimbangi dengan kekuatan fisik mumpuni. Peluang kalah semakin besar kalau pemain gampang capek.
Jangan sampai, niat mulia Arthur Irawan dan Danilo Fernando pupus karena masalah stamina. PSS Sleman sekarang sudah full senyum. Sudah berhasil naik ke posisi 11 dan tidak lagi harus mengganti pemain di menit 60. Sudah full senyum itu berkat Mas Arthur. Luar biasa.
Oleh sebab itu, selamat berjuang, Arthur Irawan. Semoga Persik Kediri, mantan juara Liga Indonesia, bisa selamat dari degradasi. Namun, kalau kelak gagal dan Persik Kediri degradasi, kita harus ingat bahwa urip kui wis ono sing ngArthur. Jadi, mari berserah kepada Tuhan saja.
BACA JUGA Arthur Irawan Kuwi Sopo: Bahaya Masalah Internal PSS Sleman dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.