Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal yang Menerima Sisi Medioker Perlu Belajar dari Kecerdasan Lukaku

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
22 Februari 2021
A A
Arsenal yang Menerima Sisi Medioker Perlu Belajar dari Kecerdasan Lukaku MOJOK.CO

Arsenal yang Menerima Sisi Medioker Perlu Belajar dari Kecerdasan Lukaku MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Arsenal perlu belajar dari ketenangan berpikir Romelu Lukaku. Itu kalau The Gunners sudah sadar akan kelemahan diri yang bikin mereka jadi medioker.

Ada dua hal yang bisa saya soroti dari berbagai pertandingan di akhir pekan. Pertama, penerimaan sisi lemah dari Arsenal. Kedua, kecerdasan Romelu Lukaku, yang menjadi protagonista kemenangan Inter atas AC Milan. Keduanya, secara ajaib, berhubungan.

Tidak ada hidup yang sempurna. Kita ambil contoh Raffi Ahmad. Banyak yang iri dengan kekayaan bapak berusia 34 tahun itu. Iri, ingin merasakan hidup yang aman ketika ekonomi sehat. Namun, banyak orang enggan ikut merasakan kerja keras Raffi Ahmad untuk mencapai kenyamanan ekonomi itu.

Tahukah kamu, jadwal kerja Raffi Ahmad tidak dirinci berdasarkan hari, tetapi jam. Hampir setiap jam, sampai tengah malam, diisi dengan pekerjaan. Berapa banyak dari kita yang bisa tahan menanggung beban itu? Kalau berani mencoba, barang dua minggu saja, kamu bisa kena tipes.

Mengapa Raffi Ahmad sampai mengaku bahwa passion dalam hidupnya adalah bekerja keras? Jawabannya adalah perihal kelemahan. Raffi ingin dirinya dan keluarga bisa hidup enak, keluar dari kelemahan dalam bidang ekonomi. Pengakuan akan kelemahan menjadi pemacu terbesarnya.

Kekalahan Arsenal dari Manchester City adalah penegasan akan jauhnya kualitas dua tim ini. Skor akhir memang hanya 0-1 untuk City. Namun, di atas lapangan, Arsenal benar-benar tidak berdaya. Laga tersebut seperti sesi latihan saja bagi City, yang kini memuncaki klasemen Liga Inggris.

Di sisi lain, kekalahan ini direspons “secara benar” oleh Mikel Arteta hingga fans. Yah, tidak semua fans bisa menerima kelemahan ini. Namun setidaknya, kesadaran bahwa diri kita lemah adalah sisi yang patut disyukuri. Lebih baik kita tahu penyakit di dalam tubuh ketimbang mati dalam ketidaktahuan.

Di sesi wawancara selepas laga, Arteta mengaku banyak berteriak memberi instruksi lebih dari biasanya. Arteta ingin memastikan pemainnya tetap konsisten, baik ketika menguasai bola maupun menjaga ruang. Maklum, gol City tercipta karena kealpaan bek Arsenal untuk menjaga ruang krusial di antara bek.

Itulah kelemahan Arsenal; inkonsistensi dan alpa dengan penjagaan ruang. Kabar baiknya, masalahnya sudah terlihat. Artinya, solusi bisa dicari dan dieksekusi. Di sini, Arsenal perlu cerdas menyelesaikan masalah. Mereka bisa berkaca dari kecerdasan Romelu Lukaku.

Lukaku memang bongsor dan terlihat seperti monster. Namun, sisi berbahaya dari Lukaku adalah kecerdasannya. Gol pertama dari Lautaro Martinez ke gawang AC Milan adalah wujud terbaik dari kecerdasan Lukaku.

Sebelum melepas umpan silang, Lukaku melihat posisi Lautaro terlebih dahulu. Dia tidak terburu-buru melepas umpan silang karena dari sisi postur, Lautaro jelas kalah dari bek Milan. Oleh sebab itu, umpan silang harus presisi dan menyesar di antara bek Milan.

Umpan silang Lukaku mungkin terlihat sederhana dari rekaman ulang. Namun, kecepatan dan jalur bola itu tidak bisa begitu saja tercipta. Ada proses berpikir, mengukur, dan memaksimalkan teknik menendang. Semuanya dieksekusi dalam rentang sepersekian detik.

Umpan silang cerdas dari Lukaku adalah contoh bagi kita untuk menyelesaikan masalah dan melawan kelemahan diri. Banyak dari kita yang tergesa-gesa membuat keputusan tanpa berpikir panjang. Banyak pula yang bekerja asal keras, tetapi sebetulnya tidak efektif. Glorifikasi akan kerja keras itu bisa menjadi penyakit dan tidak menyelesaikan masalah.

Berpikir adalah proses mulia. Proses ini melibatkan banyak hal, perpaduan pengalaman dan berkah dari Tuhan bernama akal dan budi.

Iklan

Kekalahan Arsenal, biasanya disikapi dengan pernyataan yang sebetulnya sudah “usang”. Kekalahan direspons dengan kalimat “bekerja lebih keras”, “kami akan lebih konsentrasi”, “ini pelajaran yang baik”, dan lain sebagainya. Pada titik tertentu, semuanya hanya sebatas alasan karena di atas lapangan, janji-janji itu tidak terbukti.

Dari sisi klub, Arsenal tidak boleh terjebak dalam romantisasi dengan pemain lagi. Kalau ingin maju, “sisi kejam” tidak boleh dibuang. Sepak bola berkembang secara cepat dan terkadang romantisasi pemain justru akan menghambat. Akui saja, kita ingin melihat prestasi, bukan apologi.

Arsenal dan Mikel Arteta perlu berpikir ulang susunan pemain. Fans sering dibuat bingung dengan 11 pemain utama. Yah, mungkin Arteta punya maksud tersendiri. Namun ingat, skuat yang tidak seimbang tidak akan memberikan hasil maksimal. Semoga kalimat saya bisa dipahami pembaca.

Berpikir seperti Lukaku adalah wujud manusia bijak dalam menghadapi masalah. Langkah awal bukan bertindak, tetapi berpikir. Buat apa menerjang hujan deras kalau kamu tidak pakai jas hujan? Mau masuk angin? Maka, langkah terbaik adalah berteduh dan menunggu hujan reda.

Semoga Arsenal bisa berpikir dengan tenang, sementara Lukaku sedang tertawa geli membayangkan hidung Zlatan Ibrahimovic yang kelewat panjang. Aduh, kok malah body shaming. Dasar aku.

BACA JUGA Lukaku ‘Mencium’ Inter, Aubameyang ‘Mencari’ Arsenal: Catatan Rekor 300 dan 303 Gol dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2021 oleh

Tags: AC MilanArsenalinterliga inggrisliga italiaLukakuSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.