MOJOK.CO – Arsenal dan Barcelona, jika serius membangun skuat terbaik, harus memasukkan nama Dayot Upamecano ke dalam daftar belanja untuk musim panas nanti.
Berapa, sih, harga yang pantas untuk bek tengah saat ini? Terutama bek tengah yang masih muda dengan potensi tidak terbatas. Tidak aneh apabila muncul angka 50 hingga 60 juta euro, minimal. Inflasi harga pemain ditambah ketersediaan barang yang memang terbatas, membuat harga melambung tinggi. Sesuai hukum ekonomi, kan.
Fenomena tinggi harga bek tengah modern sudah terjadi sejak, kalau tidak salah menghitung, tiga tahun silam. Salah satu bek tengah modern yang “mengawali” tren ini adalah John Stones. Bek tengah asal Inggris yang dibeli Manchester City dari Everton dengan nilai transfer mencapai 55 juta euro. Stones menjadi bek tengah termahal kala itu.
Tren itu sendiri dipicu oleh perkembangan cara bermain sebuah tim. Tren build from the back menuntut bek tengah bisa terlibat ke dalam permainan. Bisa mengontrol dan mengoper bola dengan baik, sederhananya. Perkembangan tren ini berbarengan dengan makin banyak sebuah klub yang menggunakan sweeper kiper, atau kiper yang bisa build from the back juga.
Jadi, tidak mengherankan apabila tim-tim besar saat ini punya dua tipe pemain ini; bek tengah modern dan sweeper kiper. Keterbatasan stok ditambah peminat yang makin banyak membuat harga melambung. Meskipun begitu, keberadaan bek tengah modern memang seperti hal mutlak yang perlu dimiliki. Menjadi sebuah takaran keseriusan sebuah klub untuk “menjadi modern” seiring dengan usaha memperkuat skuat.
Sebuah pengantar yang terlalu panjang di atas mengarah ke sebuah pertanyaan. Apakah Arsenal dan Barcelona memang serius ketika membangun skuat untuk musim depan? Jika Arsenal dan Barcelona memang serius, sosok Dayot Upamecano tidak bisa tidak harus masuk ke dalam daftar belanja untuk jendela transfer musim panas yang konon akan dibuka sampai Januari 2021.
Ketika Upamecano “menjual dirinya”
Nama Dayot Upamecano sendiri sudah sering menjadi tema berita utama media-media di Eropa sejak dua tahun yang lalu. Fisiknya yang kokoh dan tinggi besar di usia 19 tahun memikat banyak pencari bakat. Saat itu, Upamecano masih bermain untuk RB Salzburg.
Ketika banyak yang memperkirakan Upamecano akan langsung bermain di tim-tim seperti Bayern Munchen, Barcelona, Arsenal, Manchester City, atau Chelsea, RB Salzburg malah menjualnya ke “tim satu franchise”, RB Leipzig. Dia yang sempat diprediksi punya nilai pasar hingga 20 juta euro, “cuma” dibeli Leipzig dengan mahar 10 juta euro saja. Akal-akalan macam apa ini….
Well, itu cerita dua tahun yang lalu. Satu ramalan yang terbukti jitu adalah Upamecano memang menjadi melebihi label wonderkid yang disematkan kepadanya.
Meski masih berusia 21 tahun, secara mental, Upamecano sudah sangat matang. Sudah seperti bek veteran. Olivier Bijotat, Direktur Akademi Valenciennes, pernah berkata demikian: “Dia itu seperti anak kecil di dalam tubuh orang dewasa.” Upamecano adalah lulusan akademi Valenciennes, sebuah klub Prancis.
Maret 2020, dia menyadari sesuatu. Upamecano sadar kalau ini saat yang tepat untuk tantangan baru. SportBild menulis kalau Upamecano menegaskan dirinya ingin hengkang di musim panas ini. Kalau Leipzig menghalangi, dia akan mengajukan permohonan resmi untuk kepada klub untuk memasukkan namanya ke dalam transfer list.
Pemain yang masuk ke dalam transfer list punya dua kemungkinan. Pertama, harga pasar pasti turun, apalagi kontrak Upamecano tinggal satu musim lalu. Kedua, bisa terjadi peminat si pemain akan bertambah dan dalam periode yang sangat singkat, harga jualnya bisa terkatrol naik. Arsenal dan Barcelona, yang sama-sama butuh bek tengah, tidak boleh melepaskan kesempatan ini.
Arsenal dan Barcelona (akan) krisis bek tengah
Apakah Arsenal dan Barcelona akan krisis bek tengah? Jawabannya bisa sangat beragam. Namun, di mata saya, keduanya butuh setidaknya satu pemain baru untuk posisi ini. Kenapa begitu?
Bek tengah tim utama Arsenal adalah David Luiz dan Shkodran Mustafi. Puji Tuhan, keduanya sedang konsisten saat ini. Namun, fans Arsenal tahu sendiri kalau keduanya seperti “bom waktu”. Cadangan kedua pemain itu adalah kombinasi bek senior dan dia yang sangat rentan cedera.
Sementara itu, Barcelona cuma punya dua bek tengah yang bisa dianggap sebagai “pemain jangka panjang”. Mereka adalah Clement Lenglet dan Samuel Umtiti. Februari tahun depan Gerard Pique sudah 34 tahun. Sementara itu, Jean-Clair Todibo yang masih berusia 20 tahun, malah dipinjamkan ke Schalke dan ada kemungkinan dipermanenkan.
Selain Arsenal dan Barcelona, untuk klub peminat, kamu bisa memasukkan nama Real Madrid, Chelsea, Liverpool, bahkan Paris Saint-Germain. Keempat klub ini, mungkin, akan butuh bek tengah baru dalam waktu satu atau dua tahun lagi. Kalau Upamecano tersedia dengan, katakanlah, 50 juta euro, saya pikir ini investasi yang sangat menarik.
Kenapa Arsenal dan Barcelona perlu menjadikan Upamecano sebagai target? Jawabannya karena kontrol ruang.
Franz Beckenbauer adalah salah satu pioneer bek tengah modern. Sang Kaisar mempunyai prinsip bahwa kerja bek tengah tak hanya berkaitan dengan usaha bertahan. Bek tengah harus mampu membaca ide menyerang dari lawan.
Misalnya Upamecano dalam balutan seragam Arsenal atau Barcelona. Sembari mengamankan lini pertahanan, dia berani bergerak maju untuk memecah blok lawan di lapangan tengah. Atau, menjadi pemain tambahan di beberapa lokasi untuk kebutuhan overload lawan.
Tidak jarang seorang bek tengah membuat umpan kunci. Konsep bek modern seperti inilah yang semakin diminati. Mengapa?
Jawabannya adalah kontrol ruang. Bek tengah modern diharapkan mampu terlibat lebih aktif dalam fase transisi menyerang. Lantaran sepak bola adalah soal kontrol ruang, maka, secara sederhana, sebuah tim seperti Arsenal atau Barcelona yang mempunyai lebih banyak pemain di tengah atau depan akan lebih mampu menguasai alur pertandingan.
Tahukah kamu, memasukkan banyak pemain di kotak penalti lawan dengan tempo yang tepat dan struktur yang terjaga adalah pekerjaan yang tidak mudah? Ide “mempunyai banyak pemain” di satu fase pertandingan adalah sebuah kemewahan yang selalu terus dicari.
Oleh sebab itu, demi kontrol ruang yang lebih baik, pelatih-pelatih seperti Pep Guardiola, Jurgen Klopp, Max Allegri, hingga Mikel Arteta selalu memastikan bek tengah yang mereka incar memenuhi kriteria bek modern di atas.
Beberapa tahun yang lalu, Guardiola, mantan pelatih Barcelona, banyak dicibir setelah memboyong bek tengah pilihan kelima milik Bayern Munchen, Holger Badstuber dengan status pinjaman ke City. Maklum, Badstuber lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan. Namun, Badstuber memenuhi kriteria sebagai bek modern.
Upamecano punya semua atribut untuk memanfaat “ruang”. Kontrol bolanya di atas rata-rata, pandai menentukan kapan menembus lapangan tengah, baik dengan umpan atau menggiring bola. Istilah teknisnya adalah breaking the line. Timo Werner pernah berkata kalau dirinya jarang menemui bek tengah yang punya akselerasi sangat baik. Upamecano adalah salah satunya.
Arsenal dan Barcelona harus sadar. Bek tengah modern dengan potensi tanpa batas berbanderol 50 dan 60 juta euro sudah termasuk bargain. Jika menunggu terlalu lama, keduanya akan lebih kesulitan lagi membeli bek tengah dengan kualitas yang sama. Tentu, harganya akan melambung begitu tinggi dan bisa jadi tidak terjangkau.
BACA JUGA Leroy Sane Bukti Kegagapan Strategi Transfer Barcelona, Beda Jauh dengan Real Madrid atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.