Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal, Arteta yang Kejam, dan Kelahiran Kembali Emile Smith Rowe

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Januari 2021
A A
Arsenal, Arteta yang Kejam, dan Kelahiran Kembali Emile Smith Rowe MOJOK.CO

Arsenal, Arteta yang Kejam, dan Kelahiran Kembali Emile Smith Rowe MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mikel Arteta dianggap sangat kejam ketika menepikan beberapa pemain potensial Arsenal. Kekejaman yang justru melahirkan Emile Smith Rowe.

Akhir musim 2019/2020, Mikel Arteta melontarkan pujian sekaligus ancaman untuk Mesut Ozil. Saat itu, performa Ozil tengah menanjak dan bermain baik di beberapa pertandingan. Arteta memandang Ozil sebagai pemain terbaik, sekaligus mengingatkan bahwa level tinggi itu harus dipertahankan.

Beberapa bulan berlalu dan Ozil terasing dari skuat Arsenal. Banyak yang menyangka pengasingan mantan pemain Real Madrid itu terkait pembelaan Ozil kepada masyarakat Uighur. Arsenal memang berusaha “netral” dalam tragedi kemanusiaan itu karena punya kepentingan bisnis dengan Cina.

Mikel Arteta dianggap “sangat kejam”. Ozil, sudah dianggap sebagai salah satu legenda di Emirates Stadium. Dia sudah berhasil memenangkan hati para fans. Setidaknya, di tengah keterpurukan yang dialami Arsenal, Ozil layak mendapat kesempatan bermain.

Seiring waktu, “kekejaman” yang ditunjukkan Arsenal dan Arteta menjadi bahan bakar kelahiran kembali pemain muda dengan potensi besar, Emile Smith Rowe. Kalimat tersebut memang terdengar agak aneh. Bagaimana bisa kekejaman sebuah “rezim” malah menjadi pemantik kelahiran kembali calon pemain terbaik Arsenal di masa depan?

Mungkin… jawabannya ada di lapangan latihan dan kisah yang dituturkan Rob Holding.

Jika kita mengesampingkan perkara Uighur, kenapa Arteta menepikan Ozil? Jawaban yang paling mudah untuk diterima adalah penurunan level dan ketidakkonsistenan Ozil. Penurunan level itu, mungkin, terlihat sangat jelas di lapangan latihan Lalu, kenapa Willian, yang juga mengalami penurunan performa tetap mendapat kesempatan?

Jawabannya ada kisah yang dituturkan Rob Holding. Ketika bek tengah itu mengalami cedera panjang, dua hal yang ditekankan manajemen adalah fokus dan bekerja keras. Fokus bukan hanya soal bekerja memperbaiki fisik, tetapi juga pikiran. Arteta ingin pemainnya fokus dengan tim dan tidak merusak suasana ruang ganti.

Tuntutan ini menemukan semacam kebenaran jika kamu melihat beberapa pemain yang dilepas Arsenal sejak musim panas lalu. Mulai dari Matteo Guendouzi, Lucas Torreira, William Saliba, dan yang akan menyusul, Folarin Balogun dan Ozil. Semuanya terlalu “cerewet” di media sosial. Jenis “cerewet” yang berpotensi merusak nama klub.

Mungkin situasi ini terlihat “tidak adil” untuk sebagian fans. Saya bisa memahami perasaan itu lantaran saya juga sempat sangat berharap Saliba dan Balogun mendapat kesempatan. Setidaknya untuk bermain di Liga Europa, Piala Liga, atau FA Cup. Namun, Arteta bergeming.

Setelah memikirkannya dengan hati yang lebih tenang, ada bagian yang terasa sangat masuk akal di situasi pelik ini. Nama baik klub memang harus dijaga oleh siapa saja tanpa terkecuali, terlepas dari kontribusi, kualitas, dan potensi pemain Arsenal. Tidak bisa ditawar.

Sebuah perusahaan tidak akan berpikir dua kali untuk memecat karyawan yang berpotensi (atau malah sudah) merusak nama baik. Terlepas dari kualitas dan pengabdian yang diberikan si karyawan.

Apa jadinya sebuah perusahaan jika membiarkan si karyawan tetap bekerja? Ketika nama baik rusak, yang susah bukan cuma perusahaan, tetapi karyawan lain yang sudah bekerja sama kerasnya. Masa depan mereka yang dipertaruhkan. Mengorbankan satu orang akan lebih mudah dilakukan ketimbang bumi hangus satu entitas.

Mungkin saya terdengar berlebihan. Namun, ingat, integritas dan komitmen itu unsur yang mahal harganya. Dua hal itu yang akan membantu perusahaan keluar dari krisis. Para insan dengan integritas dan komitmen yang akan menjadi saka guru perusahaan ketika “badai” menerjang.

Iklan

Oleh sebab itu, Arsenal akan lebih mengutamakan mereka yang mampu menunjukkan integritas dan komitmen di situasi sulit ini. Fokus dan kerja keras yang ditunjukkan Rob Holding itu yang akan lebih dihargai. Sesuatu yang juga sedang ditunjukkan Emile Smith Rowe.

Sebelum Arteta menjadi pelatih Arsenal, Emile Smith Rowe sudah dua kali menjalani masa peminjaman; ke RB leipzig dan Huddersfield. Dua masa peminjaman itu tidak bisa dibilang berhasil meski Emile Smith Rowe mendapat banyak menit bermain ketika memperkuat Huddersfield.

Salah satu alasan kegagalannya bersama RB Leipzig adalah cedera. Emile Smith Rowe datang ke Jerman dalam kondisi cedera. Saat itu, dia sudah diperingatkan Reiss Nelson (sedang dipinjam Hoffenheim) bahwa Bundesliga itu sangat berat.

Semua pemain berlatih dan bermain dengan determinasi tinggi. Tidak ada yang mau mengalah. Tekel dilakukan dengan keras. Para pemain di Bundesliga seperti sudah meresapi bahwa pressing itu bagian dari gaya hidup. Sebuah liga yang terbukti sangat keras untuk anak muda dengan cedera di kakinya.

Emile Smith Rowe gagal di Jerman dan “pindah sekolah” ke Huddersfield. Bersama Huddersfield, Smith Rowe bermain 19 kali dengan catatan dua gol dan tiga asis. Tidak cukup impresif untuk pemain muda dengan potensi yang dianggap melebihi Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli.

Setelah masa peminjaman itu, Emile Smith Rowe menghabiskan banyak waktu dengan bermain untuk Arsenal U-18 dan U-23. Di titik ini, sikap Emile Smith Rowe menyikapi keadaan terlihat sangat berbeda jika dibandingkan Balogun.

Emile Smith Rowe sadar bahwa kompetisi di tim utama sangat ketat ditambah pelatih pasti punya preferensi sendiri. Dia menutup mulut, membuka hati, dan fokus dengan perkembangannya sebagai pemain maupun insan. Dia tidak merajuk, memohon, dan “mengancam”.

Pemain yang kini berusia 20 tahun itu mengalami perkembangan pesat justru ketika bermain di tim Arsenal U-18 dan U-23. Meski “hanya bermain” untuk tim akademi, dia memberi bukti bahwa lingkungan itu pun bisa menjadi lahan pendewasaan. Sangat kontras dengan Balogun dan agennya yang “mengancam”: mainkan aku atau aku akan pergi.

Di titik ini, kita bisa melihat hasilnya. Dia yang menutup mulut dan fokus dengan perkembangannya dianggap lebih layak mendapat kesempatan dibandingkan dia yang cerewet di media sosial. Dia yang bekerja dalam senyap adalah aset luar biasa ketika “perusahaan” diterpa badai.

Dan bukan kebetulan, kebangkitan Arsenal di tiga pertandingan terakhir, berhubungan dengan kelahiran kembali Emile Smith Rowe. Dia sudah sangat dewasa secara insan, berbembang sangat pesat sebagai penerus #10. Krisis dan kekejaman Arteta melahirkan sosok yang bisa mendorong Arsenal untuk berjalan ke depan.

Kehidupan ini sungguh aneh. Terkadang, kehidupan tidak akan memihak kepada kamu yang cuma punya potensi. Kehidupan akan lebih berbaik hati kepada kamu yang bersedia diam dan bekerja keras. Ketika krisis datang, kamu yang akan mendorong sebuah entitas untuk terus maju dan bertahan dari kepunahan.

Saat ini, mensyukuri kelahiran kembali Emile Smith Rowe seperti usaha untuk berlutut di depan sifat rendah hati, yang dibalut dengan fokus, integritas, komitmen, dan tentu saja: kerja keras dalam senyap.

BACA JUGA Kieran Tierney ‘Menampar’ Arsenal dan Kita Semua yang Mudah Menyerah dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2021 oleh

Tags: Arsenalartetaemile smith roweliga inggrisozil
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.