Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Anthony Martial Membantu Manchester United Mengukur Gawang

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 Agustus 2019
A A
Anthony Martial Manchester United MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gagal membeli striker, Manchester United mungkin justru berhasil menarik keluar potensi besar Anthony Martial. Selanjutnya, konsistensi yang bakal jadi pekerjaan rumah.

Ketika Manchester United siap memberikan Romelu Lukaku ke Juventus demi Paulo Dybala, saya tahu ini bisnis yang menarik. Ole Gunnar Solskjaer mungkin butuh jenis pemain seperti Dybala. Sayangnya, Manchester United gagal mendapatkan Dybala, pun malah ditinggal Lukaku hengkang. Bukan menuju Juventus, tetapi Inter Milan.

Menjelang penutupan jendela transfer Liga Inggris untuk keperluan membeli atau meminjan, Manchester United berusaha mendapatkan tanda tangan Mario Mandzukic. Jelas, mereka butuh striker baru untuk menggantikan Lukaku. Namun, hingga jendela transfer ditutup, United tak mendapatkan satu striker saja.

Sungguh sulit membaca mimik Ole ketika United gagal memberi striker. Di balik wajah “bayi” mantan striker United itu, ada sebuah emosi yang sulit untuk dibedah maksudnya. Jika isi hati Ole sulit dibaca karena mimiknya yang terlihat polos, tidak dengan niat manajemen Manchester United menyerahkan nomor punggung 9 untuk Anthony Martial.

Sebelum laga melawan Chelsea, saya merasakan “sesuatu” bakal diberikan Anthony Martial. Kenapa? Di mata saya, Anthony Martial adalah striker murni. Sejak dilatih Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga awal karier Ole bersama United, Martial banyak dimainkan sebagai winger kiri. Kini, ia bermain di posisi paling ideal.

Beberapa pelatih Manchester United mungkin berusaha memaksimalkan atribut individual Anthony Martial. Ia bagus dengan bola; baik menggiring, mengumpan, maupun menendang ke arah gawang. Kelebihannya adalah superior dalam situasi satu lawan satu. Memainkannya dari sisi kiri merupakan cara memaksimalkan atribut itu.

Namun, Anthony Martial justru tidak berkembang. Ia bukan winger modern yang peka dengan tanggung jawab untuk bertahan. Suatu kali, Jose Mourinho bahkan terlihat marah-marah kepada Anthony Martial yang malas melakukan track back lawan. Hasilnya, bek kiri banyak terekspose. Pemain asal Prancis itu memang bukan tipe pekerja yang bisa dipaksa.

Ia harus bermain dengan suasana hati terbaik. Indikasinya, kalau Martial banyak tersenyum, fans United bisa berharap performa terbaik akan terlihat. Dan, Manchester United sudah betul dengan memberikan nomor punggung 9 kepadanya lagi.

Bagi striker, nomor punggung bisa berarti banyak. Well, kamu bisa menyebutnya sebagai “anggapan lama”. Namun, bagi beberapa pemain, nomor punggung bisa menjadi sebuah bukti kepercayaan pelatih. Ketika Setan Merah mengunggah sebuah video pengumuman nomor punggung baru, saya berharap ini awal yang baru bagi Martial.

Anthony Martial, si pemakan ruang

Baik Martial, maupun Marcus Rashford, samas-sama bisa bermain baik ketika mereka mendapatkan ruang. Tidak perlu lebar, asal bisa berakselerasi. Untuk mendapatkan situasi ideal itu, keduanya, tentu dibantu rekan lainnya, harus bisa bergerak secara kontinu. Nah, meski berposisi sebagai striker, Martial akan banyak bergeser ke halfspace sisi kiri atau ke lini kedua, membuat Rashford bisa masuk ke kotak penalti atau bergerak diagonal dari sisi kanan.

Pergerakan ini penting. Bedanya jika bermain dari sisi kiri, deretan bek lawan sudah bisa memperkirakan arah penetrasi Anthony Martial. Oleh sebab itu, meski Manchester United terlihat berbahaya dengan penetrasi individual, lawan sebenarnya sudah punya cara untuk mengantisipasi.

Ketika starting point Martial adalah dari ujung tombak (pemain paling depan dalam skema dasar), lawan harus melakukan penyesuaian untuk antisipasi. Lawan tidak bisa menunggu dengan menumpuk pemain. Dilema ini yang banyak diincar duet Martial dan Rashford. Ketika Martial turun ke lini kedua, paling tidak, gelandang bertahan lawan akan mengikuti pergerakannya.

Salah satu zona berbahaya di sepak bola adalah zona 5, atau daerah di depan kotak penalti. Ketika zona ini terbuka, Rashford tinggal memaksimalkannya. Ia punya akselerasi yang baik, yang membantunya mengeksploitasi ruang di belakang bek lawan. Gol ketiga Manchester United adalah contoh gol yang berawal dari pancingan Martial dan dimanfaatkan Rashford.

Sementara itu, baik Anthony Martial maupun Rashford sama-sama berbahaya ketika masuk ke kotak penalti. Perhatikan gol kedua, ketika Rashford mengincar tiang dekat, sementara Martial datang dari titik buta bek. Pergerakan keduanya saling melengkapi. Meski cuma menggunakan dua pemain, bek lawan harus bekerja dua kali lebih berat karena menghadapi dua striker yang mobile.

Iklan

Anthony Martial seperti punya kemampuan untuk “mengukur gawang”. Semua pergerakannya diperhitungkan untuk membuat peluang secara maksimal. Baik buat dirinya sendiri, maupun buat para rekan di lini kedua. Tidak ada bek yang suka berhadapan dengan striker yang bisa mengukur jarak dan memakan ruang secara maksimal.

Manchester United bisa menduplikasi lini depan musim 2007/2008?

Kuartet Wayne Rooney, Louis Saha, Carlos Tevez, dan Cristiano Ronaldo punya daya gedor yang luar biasa. Ronaldo, yang mulai mengenali potensi dirinya menjadi “predator kotak penalti”, mampu membuat 31 gol di liga.

Apakah saya terlalu jauh berharap musim ini Manchester United bisa menduplikasi kekuatan komposisi musim 2007/2008?

Anthony Martial, Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Andres Perreira (Daniel James) setidaknya punya modal mencapai komposisi mengerikan itu. Keempatnya mobile, bisa bergerak secara kontinu di ruang-ruang sempat, jeli melihat pergerakan kawan, bermain dalam suasana hati yang baik, dan saling memahami.

Well, memang dibutuhkan sistem yang mendukung karena Manchester United saat ini masih belum teruji melawan tim dengan sistem pressing kelas elite. Jika Chelsea lebih klinis, bisa jadi skor pertandingan tidak akan terlihat “berat sebelah”. Skor 4-0 untuk Manchester United memang tidak bisa menggambarkan situasi secara akurat.

Ole Gunnar Solskjaer, yang gagal membeli striker baru, justru mendapatkan skuat yang cair dan punya potensi. Konsistensi dan kedisiplinan yang akan berbicara banyak.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2019 oleh

Tags: anthony martialliga inggrisManchester Unitedmarcus rashfordOle Gunnar Solskjaer
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.