Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Alasan Kita Harus Mendukung Reuni 212

Audian Laili oleh Audian Laili
2 Desember 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi yang nyinyir dengan Reuni 212, lebih baik sudahi aja. Justru acara semacam ini, wajib kita dukung!

Hari ini (2/12) sedang diadakan Reuni 212 yang kedua kalinya di Tugu Monas, Jakarta. Di balik pro kontra terkait diselenggarakannya reuni ini, kalau saya sih biasa-biasa saja. Mau dikatakan bahwa reuni ini sebetulnya bermuatan politis yang dibungkus agama, monggo, wong kenyataanya memang begitu~

Reuni yang diadakan berkat momentum demo 212—yang saat itu digunakan untuk melengserkan Ahok, bagaimanapun juga katanya sih, bisa membuat orang Islam bersatu dan menjalin tali silaturahmi begitu kentalnya, hanya dengan embel-embel Alumni 212. Lagipula, karena adanya demo ini, lahirlah Koperasi 212, 212 Mart, dan bisnis-bisnis lainnya dengan mengumpulkan uang jamaah. Meski jujur saja, saya tidak terlalu paham bagaimana sekarang nasibnya.

Masalah Reuni 212 yang dituduh bermuatan politis ini, sebetulnya saya biasa saja. Meski katanya reuni ini menggunakan simbol-simbol agama namun ternyata bukan menggunakan semangat keagamaan dan tidak memperjuangkan nillai-nilai keagamaan, saya tetap tidak ada masalah.

Lha wong, kalau kata Mahfud MD, berkumpulnya mereka itu memang tidak ada masalah baik secara hukum maupun konstitusi, kok. Toh, dalam acara Reuni 212 ini, tidak menimbulkan korban dan tidak ada kekerasan, kan?

Kalau memang banyak yang protes, karena reuni ini tidak betul-betul membawa semangat agama, ya biarkan itu menjadi ‘pilihan politik’ mereka. Oh, ya. Jika ternyata kubunya Jokowi iri dan dengki dengan Reuni 212 yang sungguh akbar ini, ya Jokowi bikin aja reuni tandingan. Beres, kan?

Nah, daripada kita terus menerus nyinyir dengan diadakannya reuni ini, lebih baik mari sejenak menelaah hal-hal yang perlu kita apresiasi karena acara reuni yang sungguh megah, semarak, dan bikin hati tentram ini diadakan, untuk kedua kalinya.

Pertama, tentu saja reuni 212 yang katanya berhasil mendatangkan jutaan orang ke Jakarta tersebut, akan meningkatkan perekonomian Jakarta—yang sebetulnya memang sudah ramai didatangi orang. Namanya juga Ibukota.

Bagaimana tidak? Bayangkan saja, dari begitu banyaknya orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, setidaknya mereka akan makan sebanyak 2 kali—untuk sarapan dan makan siang—selama berada di Jakarta. Kalaupun mereka tidak perlu membeli makan, karena sudah disediakan makanan secara gratis, toh yang ngasih makan pun belinya pasti nggak bakal jauh-jauh dari Jakarta juga, kan? Hayooo, hitung berapa banyak bisnis katering di Jakarta yang kebanjiran order.

Ini masih soal makan, belum kebutuhan dasar lainnya. Semacam tempat menginap atau urusan transportasi. Lagian, kapan lagi sih, Jakarta bisa kedatangan tamu sebanyak itu dalam satu waktu kalau nggak lagi reunian gini?

Kedua, Reuni 212 bagaimanapun juga dapat dijadikan ajang rekreasi keluarga. Meski sudah ada pelarangan tidak memperbolehkan membawa anak ke dalam acara Reuni 212, namun tentu hal ini tidak dengan mudah menyurutkan hasrat untuk berekreasi bersama keluarga—kan waktu reuni anaknya bisa dititipin ke siapa dulu gitu, atau kalau udah gede ditinggal di hotel sebentar, juga bisa.

Kita memahami para peserta reuni ini jarang-jarang punya waktu senggang—meski sedang hari libur kerja—maka momentum Reuni 212, tentu tidak dapat dilewatkan begitu saja. Mumpung bisa jalan-jalan bareng ke luar kota. Ke Jakarta lagi. Di mana terdapat begitu banyak tempat rekreasi yang ramah untuk keluarga, namun nggak ramah di kantong.

Selain itu, kurang pas apa coba? Reuni 212 yang kedua ini, kok ya bertepatan dengan hari Minggu. Ini sungguh kuasa Sang Pencipta. Jadi tidak perlu lagi repot-repot bikin surat izin untuk cuti dan semacamnya. Ya, kalau pun rekreasi keluarga ini nggak bisa dilakukan setelah reuni, karena mereka harus segera balik ke tempat asal soalnya hari Senin harga naik sudah masuk kerja. Ya, bisalah mereka mengagendakan di hari Sabtunya.

Sungguh, Reuni 212 memang telah menjadi momen yang tepat untuk berkumpul dan berekreasi bersama keluarga di tengah pekerjaan yang tidak ada habisnya.

Iklan

Ketiga, selain sebagai momen untuk berlibur bersama keluarga, Reuni 212 ini juga acara yang tepat untuk menjalin silahturahmi dengan teman dan saudara. Untuk menjaga ukhuwah Islamiyah. Dengan sekali datang ke satu tempat, para alumni 212 ini berkesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang dikenal setelah cukup lama tidak saling bersua karena jarak dan kesibukan masing-masing.

Coba bayangkan, kapan lagi ada acara yang betul-betul dapat menghadirkan begitu banyak orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, dengan begitu semangatnya demi menjaga ukhuwah wathoniyah, dan menggunakan biaya pribadi pula. Kapan lagi, coba?

Tentu saja, ini artinya saya tidak sanggup jika harus men-judge bahwa acara reuni ini tidak seharusnya diteruskan. Lha wong, sebetulnya memang nggak ada masalah. Justru dengan reuni ini, mereka dapat berkumpul, bedoa, dan bersenang-senang bersama.

Keempat, tentu saja dengan diadakannya reuni ini, Mojok jadi nggak kekurangan bahan untuk dijadikan konten. Coba kalau reuni ini nggak diadakan, kami mau nulis tentang apa? Cuma sekedar nulis tentang Prabowo dan Jokowi lagi dan lagi? Ah, tentu saja itu akan menjadi membosankan, jika tidak ditambah dengan bumbu-bumbu acara semacam ini.

Jadi, terima kasih Reuni 212, we love you!

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2018 oleh

Tags: alumni 212reuni 212
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Kilas

Izin dari Kepolisian dan Pengelola Monas Tak Turun, Reuni 212 Tahun Ini Terpaksa Ditunda

18 November 2020
ahok
Kilas

Alumni 212 Menolak Ahok Jadi Kandidat Kepala Badan Otorita Ibukota Baru

6 Maret 2020
Pojokan

PNS Dilarang Ikut Reuni 212, Lah Kok Gubernur Anies Baswedan Hadir Pakai Seragam Dinas?

2 Desember 2019
Anies Baswedan Disambut Sebagai ‘Gubernur Indonesia’ oleh Panitia Reuni 212
Kilas

Anies Baswedan Disambut Sebagai ‘Gubernur Indonesia’ oleh Panitia Reuni 212

2 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.