Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Jangan Sembarang Menertawakan Setya Novanto, Dia Itu Sakti!

Arman Dhani oleh Arman Dhani
1 Oktober 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perkara menyelamatkan diri, orang-orang macam Harry Houdini, Criss Angel, dan David Copperfield perlu belajar dari politisi Golkar Setya Novanto. Bukan apa-apa, kalau sekadar melepaskan diri dari borgol, atau keluar dari kotak yang ditanam dalam tanah, atau tali kekang, itu sih masih terhitung gampang. Berkali-kali lolos dari jeratan hukum dan status tersangka, itulah yang luar biasa rumit, berat, dan tak sembarang orang bisa.

Houdini boleh menyombongkan diri bahwa dia bisa lolos dari borgol besi atau, yang lebih ekstrem lagi, diikat dengan baju penahan lantas diceburkan dalam air dan masih bisa selamat. Tapi mengklaim diri escapologist terbaik di dunia? Sebentar. Dia harus tahu dulu daftar penampilan escapologist Indonesia punya ini, Setya Novanto.

  1. Lolos dari dugaan keterlibatan kasus pengalihan hak piutang Bank Bali pada 1999.
  2. Lolos dari dugaan penyelundupan beras impor dari Vietnam pada 2003.
  3. Lolos dari dugaan skandal impor limbah beracun dari Singapura ke Batam pada 2004.
  4. Lolos dari dugaan suap pekan olahraga nasional Riau pada 2012.
  5. Lolos dari dugaan skandal perpanjangan kontrak Freeport pada 2015.
  6. Lolos dari dugaan terlibat korupsi e-KTP pada 2017.

Escapologist adalah sebutan bagi penghibur yang sangat terampil dalam seni meloloskan diri dari jerat dan kondisi yang menyulitkan. Dan Setya Novanto layak disebut escapologist terbaik dunia. Mengapa? Karena sejak 1999, tak satu pun penegak hukum di Indonesia bisa memenjarakan dan menjeratnya dengan hukum meski berkali-kali ia diduga terlibat dalam kasus korupsi, suap, dan penggelapan uang. Ingat, dugaan ya, jangan sampai kalian menuduhnya penjahat. Nanti bisa kena UU ITE dan nyusahin orang lain.

Perkara licin tentu kita akan ingat belut dan oli. Perkara lihai kita akan belajar dari bajaj dan supir metromini. Kalau perkara lihai dan licin? Kita belajar dari Pak Setnov. Ingat bagaimana rekaman papa minta saham di Freeport? Dalam rekaman tersebut ia menyebut presiden koppig dan macam-macam lain, tapi apakah ia jatuh? Tidak. Dengan sangat cerdik Setnov menggugat di MK dan memenangkan gugatan tersebut.

Lalu beberapa hari menjelang vonis gugatan pra-peradilan status tersangka dalam kasus e-KTP, beredar foto dirinya tengah berada di rumah sakit. Perhatian penduduk Indonesia tertuju pada lelucon, meme, dan menyindir berbagai hal janggal dalam foto tersebut. Kita menertawakan Setnov yang dianggap pura-pura, palsu, dan hanya mencari alasan agar tak diperiksa KPK. Lantas saat Setnov memenangkan gugatan pra-peradilan status tersangkanya, kita cuma bisa diam dan bingung. Kalau sudah begini siapa yang paling keras tertawa?

Tentu kalau soal sihir dan sulap, David Copperfield dianggap hebat, ia bisa menghilangkan patung Liberty serta menembus tembok besar Cina. Tapi, bisakah David Copperfield menghilangkan ingatan publik akan masa lalunya? Buset (panggilan akrab Bung Setya Novanto) bisa menghilangkan ingatan publik, kader Golkar, dan juga seluruh konstituennya akan kasus-kasus yang menjeratnya.

Tapi, bakat terbesar Setnov sebenarnya bukan pada menghilangkan sesuatu, melainkan menemukan sekutu bermutu.

Ingat bagaimana pembelaan Fahri Hamzah dan Fadli Zon? Ingat bagaimana ia ditertawakan saat datang kepada Trump? Kini dengan terpilihnya Trump jadi presiden dan solidaritas Fahri Hamzah dan Fadli Zon, siapa yang bisa menertawakan keputusan Setnov dalam memilih sekutu? Ini seolah menjadi bukti bahwa Setnov ini memiliki kesaktian, ajian, atau bahkan kemujuran yang lebih tokcer daripada ramuan Felix Felicis yang ada dalam cerita Harry Potter.

Perkara kebal juga bisa kita pelajari dari Setnov, jika Limbad bisa kebal bacok, pasukan SWAT bisa pakai rompi kebal peluru, Setnov sangat mungkin kebal KPK. Berapa kali KPK berusaha menciduknya? Dengan alasan sakit, mulai dari vertigo, gula darah naik, hingga jantung. Apakah penyakit itu bisa menghentikan karier Setnov? Tentu tidak, saudara sekalian, sakit tersebut cuma bisa menunda penyelidikan hingga vonis bebas status tersangka hadir. Kalau begini, siapa yang bisa melawan kedigdayaan Papa Setnov. Bahkan Don Corleone, Pablo Escobar, hingga Al Capone tak kebal hukum!

Lelucon bahwa ia bisa lebih sakti daripada Chuck Norris, Mad Dog, atau bahkan Haji Lulung (yang ludahnya bisa jadi uang) tentu tak bisa dianggap remeh. Saat orang seperti Ahok bisa dipenjara untuk kasus penistaan agama, Setnov bisa lolos dari berkali-kali tuduhan terlibat kasus yang merugikan publik. Di Indonesia, mungkin satu-satunya cara memenjarakan seseorang dengan kemungkinan penjara 100 persen adalah dengan tuduhan penistaan agama. Jadi, selama Setnov tak menghina keyakinan umat muslim di Indonesia, ia akan selalu selamat dari hukum atau jutaan alumni pendemo angka cantik.

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2019 oleh

Tags: escapologisFreeportkorupsiKPKpraperadilanSetya Novanto
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Saat ini bisa ditemui di IG @armndhani dan Twitter @arman_dhani. Sesekali, racauan, juga kegelisahannya, bisa ditemukan di https://medium.com/@arman-dhani

Artikel Terkait

korupsi bikin buruh menderita. MOJOK.CO
Aktual

Korupsi, Pangkal Penderitaan Buruh dan Penghambat Penciptaan Lapangan Kerja

9 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Ragam

Budaya Korupsi di Indonesia Mengakar karena Warga “Belajar” dari Pemerintahnya

16 September 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni.MOJOK.CO
Aktual

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni

2 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.