MOJOK.CO – “Kecemburuan penggemar Dilan dan Milea pada kehadiran Adipati Dolken.”
Film terbaru aktor kenamaan Indonesia, Adipati Dolken, yang berjudul Teman tapi Menikah, akan dirilis tanggal 28 Maret mendatang.
Berita ini nampaknya cukup menggonjang-ganjingkan jagad dunia maya Indonesia. Mengapa?
Jadi, begini. Seperti yang telah ramai diketahui, lawan main Adipati dalam film adaptasi kisah percintaan Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion ini adalah Vanesha Prescilla. Kalau-kalau kamu lupa, Vanesha adalah pemeran Milea dalam film Dilan 1990 yang sukses mendapatkan lebih dari 6 juta penonton, bahkan hingga hari ini.
Setelah rilis 25 Januari lalu, penonton-penonton ini langsung baper dan mengelu-elukan keserasian Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla sebagai Milea. Sesungguhnya, ini merupakan fakta yang lucu, mengingat sebelumnya netizen menghujat Iqbaal yang dianggap nga ada pantes-pantesnya menjadi Dilan.
Wqwq. Kemakan omongan sendiri ya, netizen-netizen budiman?
Lalu, apa hubungannya Adipati yang akan merilis filmnya dengan Dilan dan Milea?
Ooooh ya tentu saja ada hubungannya. Sementara orang-orang masih dimabuk asmara antara Dilan dan Milea, jelaslah mereka tyda akan tinggal diam melihat “Milea” bermesraan dengan lelaki lain. Sekali nga boleh, seterusnya nga boleh!!!
Yha, begitulah kira-kira isi hati kami—eh, maksud saya, netizen. Sebagai manusia-manusia yang melihat keharmonisan antara Dilan (Iqbaal) dan Milea (Vanesha), tentu saja wajar jika mereka merasa hatinya tercabik-cabik :(((
Semakin banyaknya kemesraan yang ditunjukkan Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla di media sosial, selain menyulut api cemburu dari penggemar Dilan-Milea garis keras, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tersendiri: bukankah hal yang sama dilakukan Vanesha dan Iqbaal di masa promosi Dilan 1990? Apakah seluruh kemesraan mereka saat itu hanya demi mendongkrak popularitas film yang akan tayang, sebagaimana yang sekarang “dituduhkan” netizen saaat menanggapi kedekatan Vanesha dan Adipati? Fenomena apa sebenarnya ini? Apakah ini yang disebut dengan kripik, eh gimik?
*krik krik krik*
Kalau kita bertanya kepada KBBI, gimik, alias gimmick, berarti “gerak-gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran”. Dalam dunia hiburan, gimik disebut sebagai bentuk pengaplikasian kreativitas. Tujuan dasar dari gimik ini sendiri adalah menimbulkan rasa penasaran publik agar mereka tetap melihat atau mengikuti program yang sedang berjalan.
Ini nih, mylov, ini!!!!
Gimik itu nga cuma soal pura-pura marah karena ketahuan selingkuh atau berantem waktu lagi live, kayak di sebuah acara televisi nasional, gaes-gaesku. Macam-macam gimik ini beragam, bisa berupa kuis, permainan singkat, efek suara, atau sekadar drama-drama receh yang kadang terlalu out of the box sampai-sampai mengundang sanksi tertulis dari KPI, seperti yang baru-baru terjadi itu.
Hehe~
Kembali ke soal Dilan, Milea, dan Kang Adi(pati)~
Kami—eh, maksudnya, kaum-kaum pendukung Dilan-Milea meyakini bahwa “Milea” kesayangan mereka hanyalah “terjebak” dalam lingkaran pekerjaan film baru yang mengharuskannya terlibat dalam gimik. Di dalam hatinya, menurut pendukung-pendukung ini, “Milea” pastilah merindukan “Dilan” yang lagi di Amerika sana. Pasti!!!
Di lain sisi, Kang Adi(pati) digadang-gadang banyak orang sebagai lelaki yang jauh lebih cocok untuk Vanesha karena kedewasaannya. Disinggung soal gimik, pendukung ini pun ngotot bahwa film Dilan 1990 juga menggunakan gimik yang sama. Bahkan, kabar dekatnya Adipati dan Vanesha bagi sebagian banyak orang bukanlah gimik, melainkan sebuah realita.
Dengan kata lain, (katanya) mereka pacaran.
[!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!111!!!11!!!]
Kami—eh, maksudnya… Ah, sebodo amat.
KAMI, IYA KAMI, SAYA JUGA.
Kami ini, manusia-manusia yang langsung jatuh hati pada keserasian Iqbaal dan Vanesha, sesungguhnya tengah mengalami kesedihan mendalam. Jangan bilang kami ini halu dan denial, tapi promosi film Teman tapi Menikah sungguhlah terasa seperti video-video pacaran Milea dengan cowok lain di mata kami.
Di sisi lain, kami pun menyadari bahwa Dilan dan Milea tak akan pernah melebihi status pacaran, sedangkan “Milea” dan Kang Adi(pati) di film sebelah diceritakan berakhir pada pelaminan dan kehidupan suami-istri :”)
Nyesek, my lov.
Padahal, Dilan dan Milea, bagaimanapun, adalah simbol kenangan cinta kami di masa SMA. Asmara kami di masa itu tidaklah mulus dan berakhir indah, sebagaimana Dilan dan Milea pada akhirnya, namun…
Ah, sungguh, teringat pada cinta yang tyda berakhir bahagia memang tidak menyenangkan, bukan? Dan, FYI aja, ini bukanlah gimik…