MOJOK.CO – Apa kepanjangan dari RSVP yang sering kamu baca di undangan pernikahan dalam dongeng putri kerajaan itu? Apa? “Reservation”? Yakin, nih?
Di sebuah komik Jepang, saya pernah membaca kisah tentang seorang putri kerajaan yang unik dan nyeleneh. Suatu ketika, ia mendapat undangan pernikahan kerajan tetangga yang diantar lewat seekor burung merpati pos. Dalam undangan tadi, ada kolom kecil di bawahnya, bertuliskan: RSVP.
Si burung merpati pos tak langsung pergi. Ia seolah menunggu si putri untuk mengisikan sesuatu di undangan bertuliskan “RSVP” tadi. Saya jadi bertanya-tanya: apakah RSVP memang ditujukan untuk mengonfirmasi kedatangan? Apakah RSVP berarti reservation? Tapi, kalau iya, huruf “P”-nya apa, dong? Pajangan?
RSVP dan beberapa singkatan lain pastilah umum kita temui dalam teks, baik di berita, undangan, tiket konser, email, hingga bacaan ringan semacam komik yang saya baca. Meski terdengar umum, tapi sudahkah kamu tahu apa kepanjangan singkatan-singkatan tersebut?
Pertama, RSVP.
Melanjutkan bahasan di atas, usut-punya usut, RSVP tidaklah mengandung kata reservation sama sekali dalam kepanjangannya. Bahkan, alih-alih merupakan singkatan bahasa Inggris, ia adalah singkatan yang muncul dari bahasa Prancis.
RSVP dalam bentuk panjang adalah “Répondez S’il Vous Plaît” yang berarti “Anda perlu konfirmasi untuk datang”. Itulah sebabnya ia sering muncul dalam sebuah undangan dan mungkin inilah pula alasannya kenapa si burung merpati pos tadi tidak segera pergi setelah mengantarkan undangan pada si putri kerajaan.
Kedua, VIP dan VVIP.
Meskipun tiket konser zaman sekarang kebanyakan digolongkan dengan nama-nama “kelas” semacam Diamond, Platinum, Ruby, Silver, Jade, atau Bronze—kayak tiket konser Blackpink—tingkatan VIP jelas masih menjadi sesuatu yang familier di telinga kita. Tapi, sudahkah kamu tahu singkatan dari VIP?
Very Important Person—ya, benar. Golongan orang yang masuk ke kelompok ini, jika diundang secara khusus, adalah orang-orang yang dianggap penting dan merupakan tokoh ternama. Tapi, seperti kata pepatah “Di atas langit masih ada Hotman Paris langit”, ada baiknya kita semua menyadari bahwa kelompok kelas VIP tidaklah patut untuk disombongkan karena bisa saja satu lagi huruf “V” mendarat di depannya, menjadi Very Very Important Person, dan langsung mengubah tatanan prioritas kepentingan. Halah~
Ketiga, P.S dan N.B.
Kedua singkatan ini paling sering ditemui di akhir surat—atau caption Instagram—dengan tujuan untuk memberi catatan tambahan. Tapi, apa coba kepanjangan dari mereka? Apakah P.S itu “PeSan” dan N.B adalah “Note Book”?
Ternyata, Saudara-saudara, kedua singkatan ini berasal dari bahasa yang sama, yaitu bahasa Latin. N.B berasal dari frasa Nota Bene, atau dalam bahasa Inggris berarti “note well”. Penggunaan singkatan N.B umum ditemui dalam academic writing, misalnya makalah, tesis, atau laporan penelitian.
Sementara itu, P.S adalah Post Scriptum atau Post Script. Ia kerap dijumpai dalam akhir email—atau, lagi-lagi, caption Instagram. Dalam bahasa Inggris, post script bermakna sama dengan “written after” sehingga sering dihubungkan sebagai “sebuah pemikiran yang muncul setelah menuliskan sesuatu” atau bermakna afterthought.
Lantas, apa bedanya N.B sama P.S, dong?
Jika N.B digunakan lebih banyak untuk menarik perhatian pembaca pada suatu aspek atau fakta dalam tulisan, lain halnya dengan P.S. Seperti yang telah disebutkan, P.S lebih mengacu pada catatan tambahan atas apa yang telah dituliskan secara keseluruhan.
Keempat, WiFi.
Poin ini sebenarnya lebih tepat dibahas sebagai akronim (bukan singkatan), tapi mengingat betapa “vital”-nya WiFi pada kehidupan kita (hah, kita???), saya rasa lebih baik sekalian saja kita tuntaskan ke-kepo-an kita di sini.
Selain sandang, pangan, dan papan, kayaknya WiFi bisa masuk dalam daftar kebutuhan primer manusia, khususnya mereka-mereka yang tidak memiliki kuota internet. Beberapa tahun belakangan, kebutuhan WiFi memang meningkat dan kita bisa menemui banyak sekali kafe atau working space yang menawarkan WiFi gratis (tapi tentu saja kita harus minimal pesan es kopi di sana!).
Tapi, WiFi itu sebenarnya apa, sih? Dan, yang lebih penting, gimana cara membaca WiFi yang benar: apakah waifi, wifi, wifai, atau waifai???
Pertama-tama, perlu kita ketahui bahwa banyak orang percaya WiFi berasal dari kata “Wireless Fidelity”. Namun, dilansir dari Kompas.com, hal tersebut diyakini sebagai “sesuatu yang keliru”.
WiFi pertama kali diperkenalkan oleh WECA (Wireless Ethernet Compatibility Allience), sebuah lembaga sertifikasi jaringan di Amerika Serikat. Mulanya, nama WiFi adalah “Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11”, tapi dianggap terlalu panjang dan susah diingat (YAIYALAH!). Berangkat dari kegelisahan ini, WECA, dengan bantuan firma konsultasi merek, memilih nama WiFi.
WiFi sendiri awalnya merupakan plesetan dari Hi-Fi (High Fidelity), lengkap dengan slogan yang mereka sebut “asal-asalan”, yaitu “Wireless Fidelity”. Dari sinilah, akronim WiFi dengan kepanjangan “Wireless Fidelity” muncul, meski kini sudah dibantah oleh pihak WECA karena slogan tersebut sudah dicopot pada tahun 2000-an.
Wi-Fi yang disebut “tidak bermakna apa-apa” ini juga sering menimbulkan salah paham di bidang yang lain: cara baca. Alih-alih dibaca dengan benar sebagai waifai, masih banyak orang yang menyebutnya dengan waifi atau wifai.
Hadeeeeh pusing kok gara-gara waifai. Sekalian aja kalian pikirin waifu sanah, dasar Wibu!!!!1!!1!!!
(Eh, kok jadi marah-marah ke Wibu, dah?!)