MOJOK.CO – Teman kami baru cukur rambut hingga minimalis, lantas kami kebingungan: dia tu botak atau gundul, ya? Apa, sih, bedanya botak dan gundul?
Beberapa minggu lalu, Social Media Expert Mojok potong rambut. Lebih spesifik lagi, ia mencukur rambut di kepalanya sampai tersisa sedikit sekali—mungkin hanya 0,03 mm. Atas keberaniannya ini, orang-orang di sekitarnya—selain mulai menyama-nyamakannya dengan Andy F. Noya dan Deddy Corbuzier—juga bertanya-tanya: enaknya kita menyebut dia botak atau gundul, ya???
Ketiadaan rambut di kepala sering dianggap sebagai plontos, tapi kemungkinan istilah ini kami tepis sama sekali. Pasalnya, plontos, dalam KBBI berarti tidak memiliki rambut sama sekali, sedangkan di kepala Social Media Expert tadi masih berdiri rambut yang kecil-kecil dan lucu, persis seperti harapanmu pada dia yang tak mungkin membalas cintamu.
Tapi, masih dalam KBBI, plontos juga diartikan gundul, yang disebut-sebut berbeda dengan botak. Maka, dari perihal kepala si Social Media Expert tadi, marilah kita bahas perkara ini dengan lebih detail dan mendalam.
Lagi-lagi, KBBI menjelaskan definisi botak dan gundul sebagai berikut:
botak:
1. tidak berambut (tentang kepala orang); gundul
2. tidak berbulu (tentang kepala binatang)
gundul:
1. tidak berambut (tentang kepala); botak
2. tidak ditumbuhi bulu atau bulu-bulunya telah rontok (tentang binatang)
3. tidak ditumbuhi tanaman (tentang daerah, tanah)
4. tidak berdaun (tentang pohon)
Loh, loh, loh, ternyata kata botak dan gundul saling disebut dalam pengertian satu sama lain! Apakah ini berarti mereka bisa saling menggantikan dengan mudah dan tanpa tedeng aling-aling???
Tenang dulu, Beb. Mereka mungkin dianggap memiliki definisi yang mirip, tapi konteks penggunaannya tidaklah selalu sama. Maksud saya, kamu pasti pernah mendengar istilah “hutan gundul”, dan bukan “hutan botak”, kan?
Beberapa sumber menyebutkan bahwa botak adalah keadaan di mana seseorang memiliki sedikit rambut di kepalanya. Dalam hal ini, Social Media Expert yang tadi kita sebut di atas tentu lebih pantas dipanggil botak, alih-alih gundul.
Namun demikian, ada satu hal lagi yang membantah teori ini: konon, gundul adalah keadaan tidak berambut yang disengaja, termasuk melalui tangan dingin tukang cukur di barber shop. Sementara itu, botak adalah keadaan yang terjadi tanpa sengaja, misalnya karena penyakit kebotakan alias alopecia.
Secara umum, alopecia bakal menyerang lewat tiga tipe, yaitu areata (botak di titik tertentu), totalis (botak plontos), hingga universalis (kehilangan semua rambut di tubuh). Melalui pandangan ini, saya jadi nggak yakin kalau mau bilang bahwa Social Media Expert Mojok itu botak. Hmm….
Ngomong-ngomong soal botak atau gundul, saya jadi teringat acara di Trans 7 berjudul Jejak si Gundul. Bukan, bukan karena acara ini dapat membantu kita (hah, kita???) melihat langsung tampilan orang yang disebut gundul, melainkan justru karena kita tidak bisa melihat kegundulan itu sendiri.
Ha gimana: wong si Gundulnya aja selalu menggunakan kain penutup di kepalanya! Kita jadi nggak bisa lihat, deh, apakah kepala gundul itu benar-benar tidak menyisakan rambut sama sekali!
Usut punya usut, gundul itu sendiri berasal dari kata gundhul dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘tidak ditumbuhi apa-apa, licin’.
Sebagaimana disebutkan di KBBI, pengertian gundul jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian botak yang hanya terfokus pada keadaan kepala. Selain bicara soal ketiadaan rambut, gundul juga digunakan untuk menggambarkan keadaan tanah/hutan, bahkan ban (ban gundul) yang menunjukkan kondisi permukaan ban telah rata dan licin.
Ternyata, perkara rambut yang tersisa memang tak melulu menjadi patokan apakah seseorang pantas disebut botak atau gundul. Justru, banyak sumber menekankan bahwa botak adalah keadaan yang tak bisa dihindari karena bisa menyerang siapa saja, sedangkan gundul adalah pilihan hidup masing-masing individu.
Ya, sama seperti analogi ini: botak ibarat patah hati yang tak bisa dihindari, sedangkan gundul ibarat move on yang merupakan pilihan terbaik. Mamam~