Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Akronim dan Singkatan: Mirip tapi Beda, Bagai Chelsea Islan dan Tatjana Saphira

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
3 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sama-sama diperpendek, bukankah akronim dan singkatan sama saja? Eh, beda, ya?

Apa bedanya RS (Rumah Sakit) dan puskesmas? Selain fasilitas kesehatan, dari segi bahasa kedua tempat ini pun punya golongan yang berbeda. Jika RS adalah singkatan dari Rumah Sakit, puskesmas adalah bentuk akronim dari pusat kesehatan masyarakat.

Loh, loh, memangnya akronim dan singkatan itu berbeda??? Bukankah mereka sama-sama… disingkat???

Dikutip dari buku 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan-nya Bambang Trim, kedua istilah ini memang bagaikan Chelsea Islan dan Tatjana Saphira: mirip tapi tak serupa. Jika singkatan adalah satu kata atau lebih yang dipendekkan berupa huruf atau gabungan huruf, akronim merupakan bagian dari singkatan itu sendiri.

Lebih tepatnya, akronim merupakan singkatan berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari seret kata yang dituliskan dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Dengan kata lain, akronim sering kali terasa seperti kata biasa, atau sering disebut juga sebagai “singkatan yang bisa dibaca”.

Supaya lebih jelas, mari kita perhatikan contoh-contoh akronim dan singkatan berikut ini. Jangan lupa, perhatikan pula cara penulisannya, mylov~

Akronim:

1) Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia)

2) LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

3) daring (dalam jaringan)

Singkatan:

1) Yth. (Yang terhormat)

2) M. B. A. (master of business administration)

3) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)

Iklan

4) a.n. (atas nama)

Nah, lihat, kan, gaes-gaesku? Selagi kamu merasa membaca ‘DPR’ dengan bunyi de-pe-er alias mengejanya per huruf, maka kamu sejatinya sedang bertemu dengan singkatan. Beda halnya saat kamu membaca ‘LIPI’ yang sama-sama merupakan gabungan huruf awal lembaga; tentu kamu membacanya dengan melafalkan lipi, bukan el-i-pe-i.

Beda, kan, beda? Ya, mylov, itulah yang dinamakan sebagai akronim~

Tapi, kenapa daftar akronim dan singkatan di atas menunjukkan cara penulisan yang berbeda-beda—ada yang semuanya ditulis dengan huruf kapital, tapi ada yang tidak?

Ternyata, cara penulisan akronim dan singkatan memang memiliki aturannya sendiri. Pada nama lembaga yang akronimnya terbentuk dari gabungan suku kata, huruf kapitalnya hanya ada di awal saja, seperti pada kata Ikapi. Namun, jika akronim terbentuk dari gabungan huruf pertama masing-masing kata, ya harus ditulis dengan huruf kapital, misalnya pada kata LIPI.

Sementara itu, penulisan singkatan sedikit lebih rumit dibandingkan akronim. Setidaknya, ada beberapa hal penting untuk diingat soal penulisan singkatan, seperti berikut ini:

1. singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik (Sdr., Kol., S.E.),

2. singkatan nama resmi lembaga, badan, atau organisasi, serta nama dokumentasi resmi yang dibentuk dari huruf awal kata ditulis dengan kapital tanpa tanda titik (DPR, PGRI, KTP),

3. singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti dengan satu tanda titik (dll., Yth., sda.),

4. singkatan umum yang terdiri dari dua huruf ditulis dengan tanda titik setelah masing-masing huruf (a.m., c.c., a.n.), dan

5. lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti dengan tanda titik (Rp500, cm, Cu).

Yah, dari uraian panjang di atas, sebenarnya kuncinya cuma satu. Secara sederhana, perbedaan akronim dan singkatan terletak pada bisa atau tidaknya ia dibaca seperti kata pada umumnya. Kalau bisa dibaca seperti kata yang wajar, ia adalah akronim. Jika tidak bisa dibaca dan malah membuatmu seperti mengeja huruf, ia adalah singkatan.

Lalu, jika tidak bisa dibaca, penuh dusta, menyakiti hati, dan tidak menghargaimu, ia patut ditinggalkan.

Eh, eh, eh, apa sih ini???

Terakhir diperbarui pada 3 September 2018 oleh

Tags: akronim dan singkatanaturanbahasa indonesiaChelsea IslandaringdprIKAPILIPIpenulisanTatjana Saphira
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Jurusan Ilmu Politik di UHO mengecewakan. MOJOK.CO
Kampus

Nekat Kuliah Jurusan Ilmu Politik di Kampus Akreditasi B, Berujung Menyesal Tak Dengar Nasihat Ortu

3 Oktober 2025
UI kampus perjuangan tapi BEM-nya kini terbelah. MOJOK.CO
Catatan

UI sebagai Kampus Perjuangan Kini Terbelah dan Hilang Taringnya, Tak Saling Mendukung dan Searah

4 September 2025
Komentar seorang pedagang cendol lulusan SMK terhadap kenaikan gaji DPR. MOJOK.CO
Ragam

Rintihan Pedagang Cendol di Jakarta, Kerja Mati-matian Hanya Dapat Upah Kecil demi “Menggaji” DPR agar Hidup Sejahtera

28 Agustus 2025
Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan Mojok.co
Pojokan

Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.