Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Hanya JKT48 yang Bisa Menyelamatkan Indonesia

Alief Maulana oleh Alief Maulana
22 September 2015
A A
esai-hanya-jkt48-menyelamatkan-indonesiamojok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kondisi Indonesia saat ini sedang sangat genting. Rupiah semakin melemah. Harga barang pokok masih mahal. Dan yang paling gawat, Thalia dan Andela tak lagi jadi member JKT48. Kondisi ini diperparah dengan bencana asap yang menimpa Riau dan sekitarnya, yang semakin menambah kesan darurat.

Untuk itu, melalui tulisan ini saya menyerukan kepada manajemen JKT48 untuk segera mengubah haluan. Idol group ini harus mulai berjuang untuk dan atas nama Indonesia. Keluarga 48 harus segera memasuki sektor-sektor penting: politik dan pemerintahan! Tidak boleh tidak, agar seluruh rakyat Indonesia gembira tanpa terkecuali.

JKT48 harus segera membuat partai politik. Nama partainya bebas. Bisa Partai Keadilan Wota, Partai Idola Para Ibu-ibu Seksi (PIPIS) atau apalah namanya. Bebas. Kalau saya boleh usul, kasih nama Partai Wota. Kan enak penyebutan kadernya jadi “Kader Partai Wota”. Pokoknya, JKT48 harus segera jadi partai.

Toh, saat ini bikin partai pun mudah. Cukup kumpulkan minimal 50 orang berumur minimal 21 tahun, membuat kepengurusan di 15 provinsi atau hanya setengah dari jumlah semua provinsi. Masyarakat di akar rumput ingin sekali Nabilah dkk segera bersinergi dengan rakyat. Dan dengan menjadi partai, JKT48 tentu akan lebih melegenda.

Dengan menjadi partai, JKT48 diharapkan mampu menjadi penyeimbang. Bukan partai berbasis agama dan tidak terlalu nasionalis. Lha wong membernya saja ada yang impor dari Yaban kok. Justru inilah letak keunikan mereka jikalau nanti jadi partai. JKT48 tidak akan mudah terseret arus perpecahan yang menimpa partai. Tidak akan ada kader partai yang ingin terlalu religius dan nasionalis.

Semisal nanti resmi jadi partai dan sudah cukup banyak berkiprah, JKT48 juga pasti akan selalu berjalan di atas rel idealismenya. Kalau mau jadi oposisi ya tetap jadi oposisi. Mereka tidak akan mencla–mencle. Kalau mau di pemerintahan ya tetap di pemerintahan. Mereka tidak akan kayak partai yang mengaku oposisi tapi selalu welcome terhadap semua kebijakan pemerintah, atau partai yang sebenarnya partai penguasa tapi tidak pernah sudi sejalan dengan pemerintah. Kan ya aneh. Oposisi ya oposisi. Jadi oposisi itu ndak ada salahnya kok.

Jangan pernah ragukan kapabilitas para member. Melody digadang-gadang mampu jadi Menteri Pertanian masa depan. Dengan paras ayunya, ia bisa membius dedaunan yang layu agar bisa kembali berkembang. Ia bahkan bisa menjadi General Manager meski belum lulus kuliah. Nabilah akan jadi Menteri Kesejahteraan Perempuan. Karena Nabilah adalah teladan utama bahwa wanita yang masih di bawah umur bisa menghasilkan kesejahteraan berlimpah. Apalah itu Angel Karamoy kalau ada Dik Nab. Dan Veranda bisa menghembuskan angin perubahan untuk Indonesia. Dik Ve adalah pemimpin Indonesia masa depan.

Untuk menuju ke sana, pertama-tama, mari kita cek para penggemar JKT48. Ada politisi, lawyer, pegawai BUMN, driver Go-Jek, pegawai bank, mahasiswa, sampai pemilik gym di Jakarta adalah contoh kecil dari profesi yang mencintai JKT48. Beraneka ragam. Dan semua adalah fans fanatik. Bahkan fanatik buta. Mereka rela mengeluarkan uang jutaan demi mendukung JKT48. Mereka rela hancur harta demi melihat member idolanya tampil di depan khalayak. Saking ingin membahagiakan member idolanya, mereka bahkan rela dirinya sendiri hancur, terluka, dan sakit-sakitan karena kurang makan.

Massa JKT48 disinyalir lebih banyak dibandingkan dengan massa PKS, atau PBB sekalipun. Setiap hari, JKT48 berhasil mengumpulkan ratusan orang di tempat yang sangat kecil besar, FX Sudirman.

JKT48 pun tidak perlu takut sepi dari dukungan. Para kadernya sudah dilatih dengan ilmu untuk mencitrakan diri di muka publik. Mereka sudah jadi buzzer yang baik untuk grup mereka selama ini. Selain itu, ada hacker canggih yang mengurus semua proses voting yang dimenangkan JKT48 di internet. Hampir tiap hari pasti ada saja kata “JKT48” nangkring di Trending Topic Indonesia atau Trending Topic Worldwide di Twitter. Apa mereka dibayar ? Tentu tidak. Mereka ikhlas, lillahi taala.

Saya curiga, JKT48 ini mengamalkan petuah Ustadz Yusuf Mansyur. Mereka memanfaatkan keluguan fans JKT48 untuk berdoa 7 hari 7 malam demi JKT48. Kalau kecurigaan saya benar, JKT48 bisa mengarahkan fansnya untuk berdoa 7 hari 7 malam demi Indonesia yang lebih baik. Agar Indonesia benar-benar menjadi bangsa besar yang disegani dunia.

Jadi, tunggu apa lagi? Kondisi Indonesia sedang genting. Ini saatnya JKT48 muncul ke permukaan sebagai ksatria yang menunggangi punggung para fans untuk mengubah Indonesia menjadi lebih agamis merah putih dan lebih bersyariat hebat!

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: IndonesiaJKT48Partai Politik
Alief Maulana

Alief Maulana

Artikel Terkait

Feri Amsari: Partai Politik Adalah Masalah Terbesar Bagi Demokrasi Kita
Video

Feri Amsari: Partai Politik Adalah Masalah Terbesar Bagi Demokrasi Kita

1 Juni 2025
kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP
Video

Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP

20 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.