Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kasus Bunuh Diri Siswa SMP, Depresi, dan Media Sosial yang Membuatnya Kompleks

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
22 Januari 2020
A A
cikarang.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kos-Kosan 1.000 Pintu Menjadi “Las Vegas-nya Cikarang” yang Memotret Sisi Gelap Para Pekerja (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seorang siswa SMP 147 Cikarang nekat melompat dari lantai 4 dan menyebabkannya tewas dua hari kemudian. Motif dari bunuh diri siswa SMP ini belum diketahui persis, tapi kasus ini menguatkan kembali isu depresi dan media sosial di kalangan remaja.

Tagar #RIPNadila sempat jadi topik ramai di media sosial dan tidak kurang menimbulkan banyak perdebatan. Seorang siswa SMP berinisial SN menjadi korban bunuh diri setelah melompat dari gedung lantai 4 sekolahnya dan meninggal dunia dua hari setelahnya.

Motif dari kasus bunuh diri siswa SMP ini sampai sekarang masih diselidiki. Namun, berbagai dugaan seperti perundungan di sekolah, kekerasan dari keluarga, hingga depresi karena kehilangan orang tua adalah yang sejauh ini beredar di media.

Potongan percakapan SN terakhir kali dengan teman-temannya hingga beberapa unggahan media sosial SN jadi topik yang juga dibahas oleh netizen. Perdebatan soal ketidakpantasan menyebarkan latar belakang kasus ini juga mencuat. Korban diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Sementara di sisi lain, teman-temannya merasa SN telah mengalami depresi karena perlakuan keluarga terhadapnya di rumah.

Sementara pihak kepolisian melakukan penyelidikan, pihak KPAI mengkhawatirkan kondisi piskologis 30 siswa yang menjadi saksi kasus bunuh diri siswa SMP di sekolah. Dilansir CNN Indonesia, Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, KPAI mendorong Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk menugaskan para psikolog anak agar memberi pendampingan.

Siswa yang menjadi saksi rentan mengalami gangguan perkembangan psikologis karena menyaksikan langsung korban yang jatuh bersimbah darah. Sementara untuk motifnya, KPAI baru menemukan dugaan bahwa kasus ini didorong oleh kondisi keluarga. Diketahui sebelumnya korban SN belum lama kehilangan ibunya dan sempat mengungkapkan kerinduannya pada sang ibu melalui media sosial.

Permasalahan ini sebenarnya tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi. Depresi terjadi akibat stres berkepanjangan yang telah dipendam korban sejak lama. Penyebabnya belum tentu karena satu hal atau satu peristiwa terkait.

Masalah depresi di Indonesia kerap disepelekan jika dilihat dari kurangnya kesadaran kesehatan mental di masyarakat. Alih-alih konsultasi ke psikolog, orang yang mengalami depresi cenderung diarahkan ke orang pintar dan dipaksa melakukan pendalaman agama. Bahkan beberapa masyarakat masih memiliki stigma bahwa ketika seseorang berobat ke psikolog, maka akan dicap memiliki gangguan jiwa dan menjadi aib dalam keluarga.

Menolong orang yang mengalami depresi tidak bisa serta merta didikte dengan berbagai hal yang mungkin tidak dia percayai. Seseorang yang mengalami depresi sebenarnya membutuhkan pendampingan serius dan tenaga profesional untuk memahami apa yang mereka rasakan.

Sementara permasalahan tentang depresi belum selesai, kehadiran media sosial menjadikannya lebih rumit. Pediatric EHR Solution menyatakan bahwa hadirnya media sosial membuat masalah depresi semakin sulit ditolong karena sifatnya yang sporadis. Sebuah ironi ketika media sosial hadir untuk menjembatani komunikasi manusia justru menjadi sebuah alasan seseorang bisa merasa begitu kesepian.

Remaja sebagai pengguna media sosial terbanyak menghabiskan hampir separuh hidupnya di dunia maya. Ini bukan hal baru dan perlu disadari bahwa media sosial saat ini memang bagian dari sebuah kehidupan. Perlakuan yang paling bijak ketika orang tua menyadari anaknya tengah dirundung masalah adalah dengan menanyakan apa yang terjadi.

Pertanyaan seperti, “Apa yang kamu rasakan? Apa yang terjadi?” perlu disampaikan untuk melatih anak berbicara kepada orang yang lebih dewasa. Merasa kesepian umum dialami oleh manusia, namun remaja yang belum punya cukup pengalaman untuk menghadapinya.

Inilah yang menyebabkan remaja cenderung merespons perasaan kesepian dengan self harm hingga bunuh diri. Bahkan kejadian bunuh diri siswa SMP ini menjadi pertanda bahwa depresi sudah semestinya diseriusi.

Perhatian dari lingkungan pertemanan, orang tua, hingga guru sangat dibutuhkan untuk anak-anak yang diduga mengalami stres dan gangguan perkembangan psikologis. Sehingga kasus bunuh diri siswa SMP tidak lagi bisa dicegah. Membiarkan penderita depresi justru membuat orang yang depresi semakin merasa diabaikan dan dikucilkan. Menjadikan bunuh diri sebagai bahan bercandaan juga tidak menolong apa pun.

Iklan

Harapannya dengan berbagai kasus, termasuk bunuh diri siswa SMP ini kian menjadi perhatian untuk semua kalangan termasuk orang tua dan guru.

Depresi bukanlah hal yang sepele. Jika Anda merasakan tendensi bunuh diri atau mengenal orang yang sedang mengalaminya, hubungi psikolog, psikiater, dan klinik kesehatan jiwa. Hotline depresi dan keinginan bunuh diri bisa dilihat melalui laman ini.

BACA JUGA Jika Ada Teman Curhat dan Bilang Lagi Depresi, Kita Harus Ngapain? atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2020 oleh

Tags: bunuh diridepresigangguan jiwa
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Komiteman Sleman atasi stunting dan gangguan jiwa MOJOK.CO
Kesehatan

Hasil Manis Upaya Dinkes Sleman Turunkan Angka Stunting

11 Desember 2024
Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri.MOJOK.CO
Ragam

Benarkah Agama Bisa Mencegah Bunuh Diri?

1 November 2024
Derita caleg gagal di Wonogiri.mojok.co
Liputan

Caleg di Wonogiri Alami Gangguan Jiwa dan Terlilit Utang Ratusan Juta karena Kalah di Pemilu

7 Februari 2024
DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa tapi Banyak Kasus Bunuh Diri MOJOK.CO
Kilas

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa, tapi Banyak Kasus Bunuh Diri

15 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.