MOJOK.CO – Ternyata komunisme itu beragam ya, sampai bingung mana yang benar. Coba cermati definisi komunisme dari antikomunis di Indonesia berikut. Siapa tahu makin butek.
Generasi yang lahir di tahun 80 dan 90-an minimal pernah sekali terbersit rasa penasaran di kepala mereka, tentang apa sih komunisme, apa sih PKI? Kenapa orang-orang bisa setakut dan seheboh itu kalau membahas keduanya. Maklum, generasi milenial kan memang nggak tahu apa-apa soal kejadian 30 September 55 tahun silam, jadi kami kadang kepo.
Tapi kebanyakan definisi yang diungkapkan oleh orang-orang antikomunis ini bikin merinding sendiri ya. Coba ditelaah dulu pelan-pelan definisi-definisinya berikut. Supaya nggak perlu naik komedi putar buat cari kepusingan.
#1. Definisi komunisme menurut Novel Bamukmin, Jubir PA 212
Pak Novel Bamukmin baru-baru ini menuding PDIP membawa ajaran PKI yang dimanifestasikan dengan hadirnya program rumah sakit tanpa kelas. Mungkin dia ingin mengacu pengertian komunisme dari istilah ‘masyarakat tanpa kelas’ yang muncul di Marxisme kali ya? Nah selain masyarakat tanpa kelas, Novel Bamukmin juga bilang kalau Marxisme itu anti-Tuhan.
“Itu program komunisme melalui pemahaman Marxisme yang memang sama-sama anti-Tuhan.”
Bulu kuduk aku langsung berhamburan nih, Gesku~
#2. Definisi komunisme menurut Kivlan Zen, tokoh militer dan pensiunan jenderal
Pak Kivlan Zen sangat getol ngomongin komunisme, maklum lah, Boy. Udah banyak pengalaman pastinya ya kan? Beliau juga bilang di Indonesia masih ada 15 juta orang penganut PKI dan simpatisannya. Kalau dikumpulkan dengan semua anak cucunya jumlahnya bisa sampai 60 juta orang. N666eri, hampir setengahnya penduduk pulau Jawa itu mah.
Pro tips dari Pak Kivlan Zen untuk mendeteksi komunis di sekitar kita adalah dengan melihat profesinya. Orang-orang PKI katanya punya kelompok, mereka ramai-ramai bikin kaos dan bendera. Mulai sekarang hati-hati kalau punya tetangga yang buka usaha sablon, patut dicurigai k0mUn1Ys.
#3. Definisi komunisme menurut Ryamizard Ryacudu, mantan menteri pertahanan
Niscaya penjelasan dari Pak Ryamizard ini bikin mahasiswa-mahasiswa yang suka ngumpul di Mato Kopi buat rapat LPJ bubar tidak berbekas. Beliau bilang kalau penganut paham komunis di Indonesia suka rapat di sana-sini utamanya rapat di warung makan dan rapatnya kayak serius gitu.
Hati-hati, Lur! Ketimbang diganyang dan disangka komunis padahal lagi ngerapatin barang apa yang dijual pas danusan, mending rapat online, ya kan?
Pernyataan soal ‘komunis rapat di warung makan’ itu disampaikan Pak Ryamizard setelah tentara merazia buku-buku politik yang disinyalir sebagai gizi bagi pertumbuhan penganut komunis. Wah, saya sebagai mahasiswa FISIP juga agak ngeri-ngeri sedap kalau kena razia. Bukan apa-apa, saya bokek, itu buku belinya pakai duit. Tahu gitu dari kemarin beli bukunya Fiersa Besari aja lah yang aman.
#4. Definisi komunisme dari the one and only, Amien Rais paling rispek
Kebangkitan PKI di negeri ini, menurut Lord Amien, sudah tidak perlu diragukan lagi. Kalau ada tokoh negara yang bilang PKI sudah usang, sudah tidak perlu ditakuti, maka orang itu sedang pura-pura bodoh dengan tindakannya yang tidak bertanggung jawab. Camkan itu, Sahabat.
Yang lebih n666eri lagi adalah, Lord Amien bilang pornografi dan narkoba juga termasuk komunisme kultural. Coba ingat lagi kawanmu yang suka nontonin bokep, tanyakan “Hyung, kenapa nonton bokep, ideologimu Pancasila bukan?!”
Lord Amien pernah bersedih saat aksi massa 22 Mei di depan gedung Bawaslu dibubarkan kepolisian. Menurutnya polisi-polisi berbau PKI itu telah menembaki umat secara ugal-ugalan. Sampai di sini saya baru paham ada juga parfum aroma PKI.
#5. Definisi komunisme menurut Tengku Zulkarnain, Wasekjen Dewan Pimpinan MUI
Ngomongin kondisi terkini komunis di Indonesia, Tengku Zul setuju kalau PKI, partainya memang sudah nggak kelihatan. Tapi ideologinya masih subur. Pernyataan ini agak beda yasama yang sebelumnya percaya PKI masih 60 jutaan.
Buktinya, kata beliau, Indonesia masih bisa ekspor orang-orang dari partai di Indonesia untuk berguru sama partai komunis di China.
“…ngapain kalau dia nggak senang sama PKI belajar PKI sama China? Ngapain Partai Komunis China dijadikan guru?”
Kalau kamu membayangkan perguruan komunis di China sama aja kayak perguruan kungfu di film-film Boboho, maka kita sama. Besok lagi kalau ada kawan pengin liburan ke Great Wall coba dicegah daripada seram buntut perkaranya.
***
Saya akui ilmu saya cetek banget buat memahami definisi dan kondisi terkini komunisme di Indonesia dari kelima tokoh hebat di atas. Saya emang perlu banyak berguru. Kalau Indonesia ini emang lagi memerangi komunisme, kata orang, cara memenangkan perang adalah dengan mengenali musuhmu.
Atas dasar itulah saya coba baca sedikit tentang apa maksud Karl Marx dan Friedrich Engels di buku The Communist Manifesto. Lha masa dari tadi sumbernya nggak ada yang buku.
Kurang lebih, Marx menuliskan bahawa paham komunis itu segala macam bentuk masyarakat tanpa kelas, tanpa pebagian kerja, dan juga tanpa paksaan. Ide Marx ini memang utopis, makanya Engeles kemudian menghubungkan definisi komunisme dengan perjuangan kelas pekerja dan konsepsi materialis. Katanya, kalau kelas sosial lenyap, maka kekuasaan politik pun akan lenyap.
Tapi saya paling mantep sama definisi komunisme ala Nurhadi-Aldo yang emang nggak setuju sama Karl Marx.
“Jika Karl Marx memimpikan tatanan masyarakat tanpa kelas, lalu di mana kita akan belajar?”
Iya juga, saya nggak mau dosen terus-terusan bilang, “Hari ini nggak ada kelas ya, Teman-teman.” Itu artinya jam kosong dan walau terbersit kebahagiaan saya jadinya nggak belajar dong! Fix, dosen PKI, Nderrr.
Intinya sih komunis itu kontras banget sama ide kapitalis (katanya buku The Communist Manifesto loh!). Nah, apakah orang-orang antikomunis berarti juga akar kapitalisme, itu yang saya nggak ngerti. Suwer. Kalau iya berarti… eh jangan.
Soalnya sampai di sini pemahamannya jadi putus-putus, bercampur dengan kengerian PKI yang katanya musuhin agama, PKI yang berdarah-darah. Aduh saya mah nyerah deh, bosque, daripada kantor saya habis ini diganyang. Untung lagi WFH.
BACA JUGA Karl Marx Bakal Tolak PKI juga Kalau Sempat ke Indonesia atau artikel lainnya di POJOKAN.