Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menelaah Kegoblokan Netizen Sembrono yang Pakai Bio Ayat Suci

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
24 Februari 2020
A A
ilustrasi Pengalaman Tertipu Lelaki Buaya Jenis Religius. Luar Alim, Dalam Tidak Lazim mojok.co

ilustrasi Pengalaman Tertipu Lelaki Buaya Jenis Religius. Luar Alim, Dalam Tidak Lazim mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Orang-orang yang pakai bio ayat suci mungkin niatnya mengimplementasikan hadis: sampaikanlah walau satu ayat. Tapi kalau kelakukannya masih berkebalikan apa bedanya dengan ilmu bacot doang?

Saya sudah nggak kaget lagi ketika ada mas-mas yang terciduk menggoda mbak-mbak di Twitter, waktu dicek akunnya eh… pakai atribut yang religius sekali. Beberapa kawan perempuan saya pernah di DM sama orang yang ngatain payudaranya, tapi waktu dilihat, akun orang tersebut isi unggahannya banyak dakwah keagamaan.

Sudah nggak terhitung lagi berapa akun yang pakai bio ayat suci tapi terciduk s*ngean. Modus awalnya sih mengingatkan biar cewek-cewek sopan dalam berpakaian, tapi lama-lama kok terdengar mengarahkan ke perkara yang mantap-mantap ya?! Hmmm.

Ini kenyataan yang bikin saya terusik. Karena sebagai orang Islam saya nggak mau orang-orang yang punya pengetahuan tentang ayat-ayat suci kena stigma sedemikian buruk.

Lalu saya tersadar, nggak semua orang yang ngerti agama pasang bio ayat suci di media sosial karena kadar keimanan itu nggak perlu legitimasi orang lain. Sebagian dari mereka pun pasti telah mempertimbangkan potensi berbuat ria dengan sok-sokan paling paham agama.

Jadi, tersisalah kaum bio ayat suci yang beneran amanah versus kaum bio ayat suci yang kelakuannya goblok bin sembrono di media sosial. Kaum yang kedua ini benar-benar merusak keseimbangan alam semesta.

kaum bio ayat kitab suci ini aneh aneh ya pic.twitter.com/XqqJf5aAQk

— bonnie (@angewwie) February 22, 2020

Ngata-ngatain fisik seseorang saja sudah body shamming, ditambah ngatain bagian tubuh tertentu yang seolah dia cuma memperhatikan bagian itu, itu, dan itu. Keren tidak, mesum iya. Nggak heran ketika netizen lain di media sosial jadi heboh dan memberikan klasifikasi baru sepaket dengan stereotip buruknya: kaum bio ayat suci.

Aduh, kaum bio ayat suci yang beneran amanah jadi ketutup yang beginian. Kacau.

Menelaah kebodohan kaum ngawur ini memang perlu sebuah pendalaman yang begitu serius. Saya sampai menyelam ke dalam Palung Mariana buat mendapatkan jawabannya.

Ada sebuah konsep “Two Minds” yang ditulis oleh Mark Manson. Kita punya sebuah pikiran di mana tugas pikiran itu hanya mengawasi pikiran kita mikir. Jika kalian pusing, memang seharusnya begitu.

Konsep two minds paling mudah dipahami ketika kalian disuruh tidak memikirkan apa pun dalam waktu 30 detik. Alih-alih pikirannya kosong, berbagai gambaran remeh justru muncul, seperti sebuah makanan mahal yang nggak bisa kalian beli, kekasih kalian yang nggak bales-bales chat, sampai soal duit di dompet kalian yang entah kenapa cepet banget habis.

Pada konsep two minds, hal yang berusaha mati-matian kalian tolak dan hindari justru hal yang akan kalian terima. Ada sebuah istilah what you resist will persist pada ajaran Budha. Jangan-jangan kaum bio ayat suci selama ini memendam apa yang tidak bisa mereka tolak.

Mereka aslinya adalah orang yang sungguh selalu kepikiran hal-hal sembrono. Lalu mencoba menahannya dan mengatakan pada diri sendiri: hey, taatlah agama dan hindari perbuatan mesum. Namun pertahanan mereka yang belum kuat bikin kegoblokannya jebol.

Iklan

Di balik itu ternyata ada alasan psikologis berkaitan dengan istilah what you resist will persist. Dikutip dari Psychology Today, orang yang berusaha keras menghindari realitas yang ada dalam dirinya cenderung fokus pada hal itu tanpa mereka sadari. Pikiran mereka terkonsentrasi pada hal yang ingin mereka hindari terus menerus sehingga energi terkuras untuk itu. Padahal apa yang sedang mereka lakukan justru bukan sedang menjauh tapi sedang mendekat pada realitas diri yang tidak bisa pergi.

Sama kayak ilmu melupakan mantan. Semakin kita berusaha untuk melupakan, maka semakin kita akan ingat. Sementara kalau mencoba bersikap bodo amat, selangkah lagi bisa mengantongi predikat move on.

Maka, wahai netizen yang sedang berusaha keras menghindari hal-hal negatif. Nggak usah terlalu ngoyo, lemesin aja.

BACA JUGA Orang Tua di KRL yang Ngeyelan Perlu Piknik ke Jepang Biar Tercerahkan atau artikel lainnya di POJOKAN. 

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2020 oleh

Tags: bio ayat sucimedia sosialpelecehan seksual
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Kelam & Bikin Malu MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Mulai dari Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Senioritas, Kekerasan, Hingga Senior Memaksa Junior Jadi Kriminal

9 September 2025
Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Melihat lebih utuh kasus pelecehan seksual difabel terhadap mahasiswi Mataram MOJOK.CO
Aktual

Melihat Lebih Utuh Kasus Pelecehan Seksual Difabel terhadap Mahasiwi di Mataram

4 Desember 2024
kekerasan seksual di ruang publik. Salah satunya pekerja hotel di Surabaya.
Ragam

Sulitnya Jadi Pekerja Hotel, Menghadapi Baby Boomers yang Mesum

25 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.