MOJOK.COÂ – Sebagai sobat BPJS yang sering dapat kacamata gratis di optik rujukan, saya pernah terkesiap karena perbedaan lensa kacamata mahal dan murah itu kontras banget.
Belum banyak yang tahu kalau lensa lebih penting dari sosok Luhut bagi sobat berkacamata. Salah pilih lensa, bisa kacau tatanan semesta raya. Tentu saja Pak Luhut jadi nggak kelihatan gagah kalau ada penderita silinder yang lensa kacamatanya ngeblur. Penglihatan adalah hal yang maha penting.
Pertama kali mengenakan kacamata, saya benar-benar luweh dengan bagaimana seharusnya beli lensa kacamata. Saya justru cari gratisan dengan memanfaatkan subsidi BPJS kelas II buat menebusnya. Meski ribet, akhirnya dapet. Entah berapa nilai harga lensa kacamata itu, yang jelas nggak lebih dari Rp200 ribu dan bisa langsung pakai.
Sejenak dunia kembali terasa jelas. Sorot lampu cahaya di malam hari nggak lagi mengganggu. Singkat cerita saya seolah mendapat liberasi penglihatan lagi.
Sebulan berlalu, setiap hari saya gemas karena lensa kacamata saya suka kotor sendiri. Setiap pagi saya mencuci lensanya dengan sabun, biar bening lagi. Lama-lama saya beneran lelah dan setelah satu tahun saya pun memutuskan beli kacamata baru.
Walau mahal namun masih terjangkau, saya beli kacamata dengan lensa yang lebih berkelas dari sebuah optik terkenal. Yang bikin keren, saya pakai lensa kacamata mahal ini sudah hampir 2 tahun lamanya dan masih mantap sekali bung.
Lensa kacamata mahal punya beberapa fitur luar biasa dan bahkan memberikan anugrah penglihatan yang lebih hakiki daripada non pengguna kacamata. Setidaknya berdasarkan pengalaman, saya mengantongi berbagai keajaiban berikut.
Pertama, saya tidak lagi perlu mencuci lensa dengan sabun setiap hari. Mas-mas optik bilang kalau lensa yang saya beli anti debudan anti noda. Awalnya saya nggak percaya lah! Ternyata benar terbukti dengan kondisi lensa yang tidak gampang kotor walau dipakai seharian. Bahkan nggak bakal ngecap sidik jari ketika kalian menyentuh lensanya. Kok bisa gini ya?
Kedua, uap dan embun bakalan hilang sendiri. Pernahkah kalian pakai masker dan pakai kacamata tapi napas kalian justru menyemburkan uap yang bikin lensa makin buram? Tenang, kalau kalian pakai lensa mahal, bekas uapnya bakal hilang sendiri. Sementara lensa kacamata murah perlu dibersihkan dulu. Ckckck repot.
Ketiga, pantulan cahaya bakal terlihat lebih manusiawi. Terutama jika mata kalian silinder. Kena sorot lampu nggak bakal semenyakitkan itu jika pakai lensa mahal. Berkonsultasilah pada mas-mas optik tentang lensa dengan fitur canggih ini.
Keempat, lensa kacamata mahal biasanya sudah anti radiasi dan anti sinar UV. Bahkan, beberapa lensa yang harganya lebih yoi juga mampu memilah sinar baik dan sinar berbahaya dari blue ray. Semua ini berkat teknologi, Mylov~
Saya menyesal pernah nyinyirin bapak saya yang tiba-tiba habis sekian juta hanya demi beli kacamata gaya-gayaan buat ke pantai. Menurut saya harga itu nggak masuk akal banget mengingat beli di pinggir jalan bisa dapat harga ceban (kalau nawar dengan ngeyel). Ternyata harga yang mahal itu digunakan buat membayar fitur-fitur menggemaskan di atas. Beli kacamata mahal bukanlah pemborosan selama kalian memahami fungsi benda yang kalian beli.
Selain itu, lensa jadi mahal karena beberapa bahan pebuatnya berbeda. Nggak semuanya terbuat dari plastik dan atau kaca. Beberapa penjelasan berikut ungkin bakal membantu kalian,
- Lensa berbahan kaca: cenderung berat, mudah pecah, namun interaksi cahayanya lebih baik dan tidak mudah tergores.
- Lensa berbahan polikarbonat: tahan benturan dan direkomendasikan bagi kalian yang suka yak-yakan alias punya manuver gerak usil tidak terkontrol.
- Lensa berbahan trivex: mahal tapi tahan benturan dan membelokkan cahaya menjadi lebih baik.
- Lensa berbahan photocromic: berubah menjadi gela saat kena cahaya matahari, biar nggak silau.
- Lensa berbahan high index: tipis, ringan, dan mampu melindungi sobat kacamata dari bahaya sinar UV. Sayangnya bahaya dompet tipis tidak teratasi dengan lensa ini.
BACA JUGA Berharap Mata yang Sehat Jadi Rabun Biar Bisa Pakai Kacamata atau artikel lainnya di POJOKAN.