Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Mengenal Psikosomatis yang Muncul Gara-gara Terlalu Parno

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
30 Maret 2020
A A
kesehatan mental mojok.co

Ilustrasi kesehatan mental mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mendadak dada terasa sesak, lalu curiga kalau tubuh sudah tertular COVID-19. Santai dulu, bisa jadi kalian hanya psikosomatis, kondisi yang muncul gara-gara terlalu parno.

Beberapa waktu yang lalu, banyak kawan saya yang mendadak merasa sesak napas dan takut banget kalau tertular COVID-19. Rasa sesak itu sungguh nyata, katanya. Ketakutan pun tidak terbendung dan mereka mengidam-idamkan untuk test corona.

Tapi tidak semua gejala-gejala yang kalian rasakan memang benar-benar karena kalian positif COVID-19, ada sebuah kondisi yang disebut dengan psikosomatis. Singkatnya psikosomatis adalah gejala fisik yang diakibatkan karena mental. Nggak hanya soal sesak napas dan yang berhubungan dengan virus corona, psikosomatis bisa beragam bentuknya.

Tubuh kita bukanlah sebuah entitas ‘bisu’ yang tidak bisa merespons apa pun. Bahkan gejala fisik sebenarnya berhubungan erat dengan bagaimana pikiran bekerja. Perasaan cemas, takut, dan khawatir memicu adrenalin mengalir lebih deras dan mampu mempengaruhi mental. Ketika kalian terlalu banyak membaca informasi mengerikan tentang suatu penyakit termasuk COVID-19, respons tubuh bisa begitu tidak terduga.

Sebenarnya respons tubuh terhadap faktor mental adalah hal yang wajar. Sama seperti respons kamu yang bahagia ketika di-chat si dia. Hadeeeh.

Sementara itu, respons tubuh bukanlah sebuah ‘bahasa’ yang mungkin kita pahami. Saking parnonya ketularan corona, tubuh justru memberi sinyal sesak napas, demam tinggi, hingga batuk-batuk. Padahal, belum tentu setelah dites kalian positif COVID-19.

Kesehatan mental bisa berimbas secara langsung ke tubuh. Misalnya ketika depresi, seseorang cenderung nggak mau makan, mengalami kesulitan tidur, dst. dst.. Kekurangan nutrisi kemudian bisa diderita akibat mental yang tidak sehat.

Lebih dari itu, mental juga bisa berpengaruh terhadap bagaimana kita memikirkan suatu penyakit. Tanpa ada yang berubah dari pola makan dan pola tidur, ketakutan bisa menggiring kalian kepada penyakit serius atau memperparah penyakit yang sudah ada sebelumnya. Inilah yang mungkin kalian alami ketika menghadapi ketakutan soal pandemi corona.

Melalui laporan The Guardian, seseorang pasien pernah mengaku mengalami kebutaan. Setelah melewati pemeriksaan mata, saraf, hingga fungsi otak, dokter tidak menemukan sedikit pun kesalahan. Pasien tersebut kemudian dirujuk ke psikiater untuk diberikan terapi dan kondisinya berangsur membaik. Aslinya, si pasien bahkan nggak mengalami kebutaan, namun alam bawah sadarnya seolah menganggap bahwa matanya tidak bisa melihat lagi, dia mengalami psikosomatis.

Yang lebih parah, psikosomatis juga bisa menular seacara emosional. Ketika kalian ngomongin virus corona dan menyebarkan ketakutan pada kawan kalian, bukan mustahil kalau kalian sedang menularkan kondisi psikosomatis. Kawan kalian mulai parno, ketakutan, dan batuk-batuk.

Untuk itu, kunci dalam menghadapi pandemi ini adalah dengan tidak memikirkannya berlarut-larut. Benar kalau pandemi corona mengerikan, benar kalau vaksinnya masih dalam proses percobaan, dan benar kalau kita semua harus mulai jaga kesehatan agar terhindar dari virus menyebalkan ini. Tapi waspada bukan berarti sama dengan parno.

Cara menghadapi gejala psikosomatis adalah dengan manajemen stres. Pahami betul bagaimana virus corona bisa menyerang tubuh. Jika kalian sudah menghindari kontak sosial dan rajin menjaga kebersihan, maka jangan terburu-buru melakukan self-diagnose.

Lakukan meditasi, atau aktivitas yang membuat kalian senang. Walau saat ini kita semua sedang mengalami masa-masa sulit, masih ada banyak cara untuk tertawa, kawan.

BACA JUGA Cara Meningkatkan Sistem Imun demi Daya Tahan Tubuh yang Ciamik atau artikel lainnya di PENJASKES.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2020 oleh

Tags: kesehatan mentalpsikosomatisvirus corona
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Program PIJAR sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang atasi persoalan gangguan kesehatan mental remaja MOJOK.CO
Kilas

PIJAR: Gerakan agar Para Remaja di Semarang Tak Merasa Sendirian, Biar Tak Alami Gangguan Kesehatan Mental

15 Oktober 2025
Para pembicara di “Sarasehan” dengan tajuk Generasi Emas: Mengenal Akar Kenakalan Remaja dan Solusinya yang diadakan oleh Al Kahfi Cabang Surabaya 3. MOJOK.CO
Kilas

Miris Melihat Remaja Terjerumus dalam Jurang “Kegelapan”, Yayasan Al Kahfi Ajak Ratusan Pelajar SMA Surabaya Menemukan Jati Diri

13 Agustus 2025
Teman Manusia Jogja ajak menengok anak kecil dalam diri kita yang dewasa MOJOK.CO
Kilas

Teman Manusia Jogja Ajak Tengok Anak Kecil dalam Diri Dewasa Kita, Tanggalkan Beban untuk Lebih Kuat Jalani Kehidupan

23 Juli 2025
Lulus dari UAD, Jogja pindah ke Bangka untuk bangun karier sebagai psikolog. MOJOK.CO
Sosok

Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog

30 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.