MOJOK.CO – Honda MegaPro Advance pernah jadi motor batangan idola. Diiklankan bintang film anak-anak, disukai pria dewasa.
Jauh sebelum Kawasaki KLX dan apalagi Yamaha Nmax lahir, Honda pernah merilis motor yang dikenal dengan nama “Mega Pro Primus” sembari mengklaim, “Inilah motornya laki-laki!”
Seri MegaPro kedua keluaran 2006 ini resminya dinamai Honda MegaPro Advance. Ihwal dirinya yang kemudian lebih populer dijuluki MegaPro Primus sesederhana tebakan jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Primus Yustisio, aktor “Panji Manusia Milenium” itu? Memang gara-gara Primus-lah nama Advance tercoret.
Pria paling ganteng masa itu tersebut didaulat Honda untuk membintangi iklan motor laki terbaru mereka. Biar makin macho, Primus ditemani duet romantis yang waktu iklan itu disyut, sudah jadi istrinya, Jihan Fahira. Kira-kira mirip citra Kawasaki Ninja sekarang, MegaPro ini inginnya dianggap sebagai motor yang memuluskan jalan mencari pacar dan istri.
Strategi iklan ini berhasil. Saking berhasilnya, menempel pula kata Primus di belakang nama MegaPro Advance. Tapi, yang menarik, ternyata MegaPro memang jarang disebut dengan nama aslinya. Lha, bagaimana tidak, seri pertamanya yang merupakan generasi penyempurna Honda GL-Pro, yang di akta lahirnya tertera nama Honda MegaPro Neotech, belakangan malah lebih populer disebut MegaPro Hiu. Alasannya? Karena striping bodi doi mirip sirip hiu. Untung saja sampai sekarang Honda CB 100 belum kunjung berganti nama menjadi Honda Dilan.
Kembali ke MegaPro Primus. Kuda besi ini pernah menjadi kesayangan saya sewaktu masih SMA. Dia yang bisa digeber sampai 130 kilometer/jam menjadi saksi bisu perjalanan SMA saya yang masih suka bergaya kebut-kebutan di jalan raya, jauh, jauh sebelum sinetron “Anak Jalanan” booming. Tak jarang, bersama kawan saya yang juga punya MegaPro Primus, kami berangkat sekolah bersama dan saling adu geber. Salip kanan, lalu kiri, sambil mbleyer-mbleyer walau knalpot masih standar. Pokoke, ora mbleyer, ora!
Saat itu, Mega Pro Primus memang sudah bisa disebut cepat untuk ukuran motor naked 160 cc. Lawan yang bisa diajak head to head cuma Yamaha Vixion. Honda CB150 R, apalagi Verza 150, tentu saja belum lahir.
Walau kecepatan MegaPro Primus oke bingits, jangan coba memacu sampai 130 kilometer/jam jika sedang memboncengkan pacar. Nekat mencoba, besar kemungkinan akan kena gampar begitu sampai tempat tujuan gara-gara rambut Sunsilk yang baru dikeramas jadi tak beraturan bentuknya. Alon-alon asal kelakon saja, seolah sedang memboncengkan ibu sendiri.
Soal kenyamanan dan konsumsi bahan bakar, bagi saya MegaPro Primus tiada dua, bahkan sampai sekarang. Asli, motor ini nyaman banget. Setang tinggi membuat pengendara tak perlu susah-susah menunggingkan badan seperti motor sport fairing yang sekarang digandrungi. Mau dipakai dengan jarak sejauh apa pun, tetap tak akan membuat tangan dan punggung pegal. Pembonceng juga lebih nyaman karena jok motornya tidak membuat miring. Sedangkan dalam kontes irit-iritan bahan bakar, yang bisa mengalahkannya cuma Honda Supra X 125.
Kekurangan yang paling terasa dari MegaPro Primus adalah rantai dan gear seat yang cepat aus. Apalagi bila jarang diminyaki dan rantai sampai berkarat. Motor saya pernah dua kali ganti rantai dan gear set hanya dalam waktu tiga bulan. Selain itu, ia punya masalah di velg dan ban. MegaPro Primus mengadopsi velg ring 18, tetapi belum menggunakan ban tapak lebar. Jika dibawa kebut-kebutan, ditambah memboncengkan orang, maka ban belakang akan terasa oleng. Kelemahan ini jelas berbahaya, apalagi ketika motor dipakai di jalanan dengan banyak tikungan. Kalau yang membonceng beserta pengemudinya punya badan berisi, semua, begitu oleng rentan untuk langsung mencium aspal.
Berhubung motor ini masih banyak diburu sekennya, sebelum mencium aspal saran saya adalah sebaiknya Anda langsung berganti ke velg ring 17 dengan ban tapak lebar. Pasti MegaPro Primus Anda akan lebih sangar dan semok.
Saat ini MegaPro Primus seken ada di kisaran harga 8 sampai 10 juta. Walau ada gosip bahwa MegaPro Facelift akan dirilis Honda tahun ini, motor ini memang masih banyak yang mencari, meski belum menandingi harga seken Honda CB 100 yang makin hits setelah mondar-mandir di film “Dilan”. Ya, para pemilik MegaPro Primus yang berniat menjual motor seken mereka berdoa saja, semoga “Panji Manusia Milenium” di-remake jadi film dan motor ini ikut nebeng tenar di bawah tunggangan Primus Yustisio lagi.