Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Hitung-Hitungan Perkara Mas Kawin

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
13 September 2018
A A
menikah
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Urusan mahar alias mas kawin dalam sebuah pernikahan sejatinya adalah perkara yang sederhana. Ia merupakan bagian dari syarat nikah yang paling mudah untuk ditunaikan, sebab, ia bisa ditunaikan dengan apa saja.

Saking sederhananya, Kanjeng Nabi bahkan sampai pernah berkata “Carilah mahar, meskipun hanya cincin besi,” kepada salah seorang sahabat yang miskin yang ingin menikahi seorang perempuan.

Mas Kawin bisa ditunaikan dengan harta murah seperti buku tulis sinar dunia, penggaris butterfly, atau pensil 2B yang bukan Staedtler. Bisa juga berupa mas kawin best seller seperti seperangkat alat sholat. Atau bisa juga mas kawin yang ngedap-edapi seperti mobil mewah lengkap beserta bengkel dan cuci steam-nya.

Intinya, mas kawin itu fleksibel. Bisa disesuaikan dengan kemampuan ekonomi yang mau kawin.

Namun pada kenyataannya, di jaman sekarang, mas kawin justru kerap menjadi penghalang pernikahan. Tak sedikit pasangan yang kemudian menunda atau bahkan malah gagal menikah karena perkara mas kawin.

Polemik soal mas kawin ini dalam sejarahnya pernah memunculkan banyak kisah seputar pernikahan.

Saya pernah punya saudara yang harus bekerja bagai kuda hanya demi mengumpulkan mas kawin yang besar untuk wanita pujaannya. Saya juga pernah kenal dengan seorang kawan yang bisa dengan mudah menikah karena saking murahnya mas kawin yang ia berikan. Pun, saya juga pernah tahu dengan seseorang yang gagal menikah karena tidak bisa memenuhi permintaan mas kawin yang disyaratkan oleh ci calon mertua.

Dari seluruh kisah mas kawin dalam pernikahan, yang paling membuat saya terus teringat tentu saja adalah cerita soal mas kawin bapak saya sewaktu menikahi ibu saya.

Kisah soal mas kawin bapak saya ini saya ketahui sekira seminggu yang lalu.

Jadi ceritanya, beberapa waktu yang lalu, sesaat setelah kami sekeluarga rampungan melaksanakan acara resepsi nikahan adik saya, saya iseng tanya-tanya ke bapak.

“Pak, dulu pas Bapak nikah sama emak, mas kawinnya berapa?”

Jujur, sebagai anak, saya agak penasaran dengan hal ini.

Demi mendapat pertanyaan dari anaknya, lelaki bernama Trimo itu kemudian menjawab dengan agak malu-malu, “7.500 rupiah.”

Saya agak terhenyak dengan jawabannya.

Iklan

Saya tak tahu, berapa nilai 7.500 di tahun 1990 itu jika dibandingkan dengan masa sekarang. namun mendengar jawaban bapak itu, saya reflek bertanya kembali, “Lho, kok sedikit, Pak?”

Kali ini, ia menjawab dengan jawaban yang nggateli.

“Soalnya waktu itu, emakmu nggak terlalu cantik, jadi aku cuma berani tujuh ribu lima ratus, kalau waktu itu ibumu cuantik banget, aku pasti berani lebih. Ya setidaknya sepuluh ribu, lah.” katanya sambil tertawa.

Emak saya yang kebetulan duduk di sebelah bapak saya persis langsung menabok bibir bapak saya yang memang desainnya sudah tabok-able itu.

“Lambemu!” kata Emak.

Emak merengut, bapak merenges, saya tertawa sangat keras.

Terakhir diperbarui pada 13 September 2018 oleh

Tags: mas kawinmenikah
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO
Ragam

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Tepuk Sakinah saat bimbingan kawin bikin Gen Z takut menikah. Tapi punya pesan penting bagi calon pengantin (catin) sebelum ke jenjang pernikahan MOJOK.CO
Ragam

Terngiang-ngiang Tepuk Sakinah: Gen Z Malah Jadi Males Menikah, Tapi Manjur Juga Pas Diterapkan di Rumah Tangga

26 September 2025
Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4
Video

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4

24 Februari 2025
Mendengar Penyesalan Gen Z yang Nikah Muda: Jangan Buru-Buru Kawin Kalau Gajimu Masih Setara UMR Jogja MOJOK.CO
Ragam

Mendengar Penyesalan Gen Z yang Nikah Muda: Jangan Buru-Buru Kawin Kalau Gajimu Masih Setara UMR Jogja

10 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.