Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Cipox

Dilema Gairah Seksual Rambat Akibat Lembur Malam

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
11 Februari 2018
A A
rambat
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sejak memutuskan untuk menikah dua tahun yang lalu, Rambat dan Sari langsung merasakan kehidupan yang lebih baik. Mereka yang sebelumnya sama-sama hanya bekerja sebagai karyawan bagian pengepakan di salah satu pabrik permen cicak di Salatiga kemudian mulai mendapatkan penghidupan yang lebih mapan.

Rambat sendiri tak menyangka, bahwa kinerjanya selama ini sebagai karyawan bagian pengepakan dianggap baik sehingga jabatannya dinaikkan menjadi pengawas bagian produksi. Sementara itu, Sari yang keluar dari pabrik karena kebijakan perusahaan yang melarang ada suami-istri dalam satu perusahaan justru sukses menjalankan bisnis penjualan tiket travel.

Kondisi keuangan yang baik itu kemudian membuat mereka mampu membeli rumah kecil sederhana di pinggiran kota.

Namun apa daya, nasib baik rupanya tidak terus-menerus memayungi kehidupan rumah tangga Rambat dan Sari. Di tahun ketiga, rumah tangga mereka dilanda permasalahan ekonomi yang cukup berat.

Rambat diberhentikan dari pekerjaannya karena perusahaan permen cicak tempat Rambat bekerja mengalami penurunan produksi yang sangat besar dan terpaksa harus melakukan PHK besar-besaran terhadap para karyawan, dan Rambat menjadi salah satunya.

Di tengah kondisi yang tidak mengenakkan itu, bisnis penjualan tiket travel milik Sari juga makin lama makin memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan oleh bermunculannya aplikasi-aplikasi pemesanan tiket online yang kemudian membuat banyak orang tak lagi memerlukan perantara penjualan tiket bus, kereta, ataupun pesawat.

Mencoba peruntungan untuk bertahan hidup, Rambat dan Sari nekat membuka usaha rumah makan kecil-kecilan. Modalnya adalah dari uang pesangon yang didapatkan oleh Rambat.

Namun sayang, bukannya sukses, kondisi tersebut malah semakin buruk, sebab rumah makan ternyata sepi pembeli. Jumlah pendapatan yang didapat tidak bisa menutup pengeluaran. Hutang pun mulai menumpuk.

Tak pelak, keduanya langsung stress. Pusing tujuh keliling.

Dalam kondisi rumah tangga mereka yang begitu terjepit itu, Rambat dan Sari akhirnya memutuskan untuk menjual rumah mereka untuk membayar hutang-hutang mereka dan kemudian terpaksa menumpang tinggal di rumah orangtua Sari.

Habis-habisan, Rambat kemudian bekerja sebagai tukang ojek online.

Seperti sedang balas dendam pada usaha warung makannya yang gagal, Rambat kemudian bekerja dengan sangat sporadis. Ia sering sekali pulang malam hanya demi mendapatkan target order tarikan. Selain itu, Rambat juga memang merasa harus mendapatkan banyak uang agar ia tak merasa malu di depan mertuanya sebab ia dan Sari kini menumpang di rumah mereka.

Rambat biasa berangkat pukul 7 pagi dan biasanya baru pulang tengah malam.

Kebiasaan Rambat yang kerap mengambil lembur penuh ini kemudian mulai mengacaukan ritme hubungan seksual antara Sari dan Rambat. Keduanya mulai jarang bercumbu. Ketika Rambat sampai rumah, Sari pasti sudah tertidur pulas.

Iklan

Rambat sadar betul akan hal itu. Karenanya, pada suatu ketika, Ia sengaja pulang tidak larut demi bisa memuaskan hasrat seksual antara dirinya dengan Sari yang selama ini sudah berkurang jauh.

Rambat yang biasanya tiba di rumah tengah malam, kala itu sudah meluncur pulang saat pukul sepuluh. Namun apa daya, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ketika sampai di rumah, lampu rumah dan lampu kamar ternyata sudah pada dimatikan, Sari ternyata juga sudah tertidur pulas.

Rambat agak kecewa. Namun, hasrat seksualnya yang sudah kadung tinggi membuatnya tak bisa mengontrol keadaan. Ia tak peduli dengan kondisi Sari yang sudah tertidur pulas. Dalam keadaan yang gelap temaram, Rambat pun mulai membelai rambut Sari dengan lembut, meraba payudaranya, dan mulai bergerilya di sekitar selangkangan. Rambat berharap belaian yang ia berikan bisa membuat Sari bangun dan bergairah. Namun rupanya, jangankan bergairah, bangun pun tidak. Sari tetap pulas dalam tidurnya.

Melihat Istrinya yang tak juga bangun, Rambat kemudian mulai menyadari kesalahannya.

“Sari sudah tidur, aku tak boleh egois memaksakan hasratku,” batin Rambat.

Rambat langsung menghentikan sentuhan-sentuhannya, ia bangkit dan kemudian langsung beranjak ke dapur yang posisinya di sebelah kamar persis untuk membuat kopi.

Sesampainya di dapur, Rambat terperanjat dan berteriak kaget dengan suara yang sangat kencang. Betapa tidak, di dapur, ternyata sudah ada Sari yang sedang memasak mie rebus.

“Jangan teriak kencang-kencang, Mas. Nanti ibu bangun. Dia sedang tidur di kamar kita.”

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2018 oleh

Tags: martuarambatseksual
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

bentuk penis normal dan sehat
Kesehatan

Pria Harus Tahu! Berikut Ini Karakteristik Bentuk Penis yang Normal dan Sehat

28 Desember 2022
Open relationship hubungan terbuka suami istri
Liputan

Pengalamanku Menjalani Open Relationship: Saat Istriku Membantuku Memilih Teman Kencan

28 November 2022
pelecehan seksual pada siswi SMK di Gunungkidul oleh ASN
Hukum

ASN Lecehkan Tiga Siswi SMK di Gunungkidul: Kasus Berakhir Damai

7 Oktober 2022
Perempuan yang ketagihan masturbasi
Liputan

Perempuan yang Ketagihan Masturbasi

7 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.