[MOJOK.CO] “Masuk akal nggak sih benda semungil iPhone X harganya sama dengan Macbook Air 13″?”
Candaan Tim Cook yang bilang bahwa iPhone X bisa dibeli secara mencicil dengan cara puasa ngopi Starbucks selama sebulan tak mungkin dilakukan orang-orang di Indonesia. Ya, selain harga kopi di Indonesia tak semahal di AS, harganya ketika masuk Indonesia juga makin membengkak. Pak Tim Cook harus tahu, untuk mendapatkan iPhone X di Indonesia, bandingannya harus rela puasa nyicil KPR selama empat bulan. Mau?
iPhone X adalah versi iPhone yang waktu rilisnya hampir berbarengan dengan iPhone 8. iPhone X (dibaca “iPhone ten”, bukan “iPhone eks”, goks) diumumkan 12 September 2017 dan mulai tersedia bulan November ini. Ia dihadirkan untuk merayakan ulang tahun iPhone yang kesepuluh.
Beberapa hal berikut bisa jadi pertimbangan sebelum Anda benar-benar memutuskan untuk membeli iPhone X.
Spek dan Fitur
Ada harga, ada barang. Itulah kredo yang sering digunakan penjual untuk memasarkan produknya yang terkesan eksklusif dan berkelas. Saya tidak menampik kredo tersebut karena iPhone X memang menawarkan dua hal yang jadi ciri khas produk Apple sejak lama, yaitu brand engagement dan kebaruan teknologi.
Masalahnya, jika dilihat dari sisi fitur terbarunya, iPhone X bagi saya tidak terlalu istimewa. Atau bila pada waktu peluncurannya dibilang istimewa karena belum ada gajet yang mempunyai fitur semacam face ID, wireless charging, augmented reality (AR), dan animoji, maka saya yakin ke depan bakal ada gajet non-Apple yang akan segera mengekor dan menghadirkan fitur-fitur yang serupa.
Jenis CPU yang digunakan iPhone X adalah Hexa-core (2x Monsoon + 4x Mistral), sama persis dengan CPU yang digunakan pada iPhone 8. Ia menang spek atas iPhone 8 karena sudah menggunakan RAM sebesar 3 GB serta memakai jenis kamera primer ganda 12 MP.
Jika diamati dengan cermat, perbandingan kapasitas baterai iPhone dari yang paling tinggi berturut-turut, yaitu iPhone X (2.716 mAh), iPhone 7 (1.960 mAh), baru kemudian iPhone 8 (1.821 mAh). iPhone 8 justru mempunyai kapasitas yang lebih rendah ketimbang iPhone 7 sehingga orang akan lebih memilih iPhone X.
Meskipun fitur pengisian baterai nirkabel yang dibawa iPhone X unik, tapi justru membuat ribet. Karena peranti tambahan untuk mentransmisikan wireless charging harus dibeli secara terpisah.
Secara spek, iPhone 8 mirip-mirip dengan seri iPhone sebelumnya, yakni iPhone 7. Akibatnya, iPhone X lebih disukai ketimbang iPhone versi reguler iPhone 8. Dari berita yang beredar, tingkat adopsi pembelian iPhone X pada pekan pertama lebih tinggi ketimbang iPhone 8.
Berani Tanpa Jack 3.5mm
Meski sudah diumumkan sejak iPhone 7, Apple masih keukeuh menghilangkan jack 3,5mm untuk kebutuhan audio dan menggantinya dengan adapter lightning ke jack 3,5mm. Banyak pengguna yang masih belum familier dengan colokan ini sehingga mereka harus selalu membawa adapter tersebut jika ingin mendengarkan musik melalui earphone.
Meskipun iPhone X sudah dilengkapi bluetooth yang bisa mentransmisikan suara secara nirkabel, tapi seberapa banyak sih pengguna yang lebih nyaman menggunakan earphone nirkabel dibanding earphone dengan kabel? Sudah boksnya tidak dilengkapi dengan earphone, harga earphone nirkabelnya pun cukup mahal dibanding earphone berkabel.
Sudahkah Familier dengan Pengenal Wajah?
Keren sih iPhone dilengkapi dengan teknologi pengenal wajah face ID untuk membuka kunci smartphone. Tapi, benarkah cara tersebut lebih nyaman digunakan ketimbang memindai sidik jari? Benarkah kunci pengenal wajah bisa lebih cepat mengenali dibanding menggunakan sidik jari?
Dari beberapa video unboxing yang saya lihat via Youtube, cukup banyak yang kecewa dengan fitur pengenal wajah yang masih belum leluasa digunakan. Misalnya, ketika wajah berhasil dikenali, pengguna masih harus menyentuh layar untuk masuk ke tampilan Home. Harusnya begitu wajah dikenali, pengguna langsung diarahkan ke tampilan Home.
Fitur pengenal wajah harus diujicobakan kepada para pengguna untuk waktu yang lama agar mereka terbiasa. Perubahan secara radikal dari yang sebelumnya masih menggunakan pemindai sidik jari harus digantikan dengan pengenal wajah tidak serta merta membuat penggunanya nyaman.
Desain
Produk Apple sering dikenal sebagai produk yang intuitif dan memiliki antarmuka yang ramah pengguna. Selain itu konsistensi bentuk iPhone selama bertahun-tahun harus diacungi jempol. Tapi semua roboh ketika desain iPhone X muncul ke publik.
Entah apa jadinya jika Steve Jobs masih hidup dan memandang bentuknya sedikit berbeda dibanding seri-seri sebelumnya. Mungkin saja ia akan murka, memarahi tim desain iPhone yang membuat tampilannya jadi tidak konsisten lagi.
Satu hal yang ditawarkan Apple pada versi ini yaitu meminimalisir penggunaan tombol fisik dan digantikan dengan penggunaan gesture. Perombakan desain ponsel ini yang hadir dengan layar bezelles membuat antarmukanya tak lagi disertai tombol Home. Untuk kembali ke Home, pengguna cukup menggunakan gestur tertentu.
Namun, sepertinya lekukan di bagian atas layar (bagian kamera) yang memotong layar dengan cara yang tidak lurus itu cukup mengganggu sebagian pengguna. Terutama saat membuka browser, sehingga tampilan layarnya tampak seperti terpotong. Coba perhatikan gambar berikut.
Harga
Harga iPhone X yang dipatok Apple untuk pasaran Amerika Serikat adalah $999. Jika dirupiahkan kira-kira seharga 13,5 juta rupiah. Konon harga untuk pasaran Singapura bisa diperoleh dengan merogoh kocek sebesar 16 juta, sudah termasuk pajak. Dari rumor yang beredar, harganya di Indonesia sekitar 18 juta. Sebuah kemantaban~
Bila dibandingkan dengan harga iPhone 8 yang seharga $699, harganya sungguh terpaut jauh. Ponsel ini benar-benar merusak harga gajet. Lucu nggak sih benda mungil seukuran iPhone X (5.8”) harganya sebanding dengan harga Macbook Air 13”?
Jika Anda melihat uji jatuh (drop test) iPhone 8 dan iPhone X di video ini, iPhone X tampak lebih kokoh setelah dijatuhkan berkali-kali. Konon ini salah satu yang membuat harganya melambung tinggi ketimbang harga iPhone 8.
Dengan banderol harga iPhone yang semakin hari-hari semakin menggila, apakah Apple tidak takut kehilangan penggunanya? Entahlah. Yang jelas, pengguna produk-produk Apple termasuk pengguna yang loyal dan high profile. Kurang cocok buat Anda yang suka bergaya low profile. Dari sisi engagement, mereka sejauh ini masih lebih baik daripada pengguna android yang lebih suka berganti-ganti gajet.
Jadi, bagaimana Apple fans, antrean pembeli iPhone X hari ini masih banyak? Pilih mencicil iPhone X atau mencicil rumah? Atau masih mikir-mikir sambil menonton iklan video satu ini?
https://www.youtube.com/watch?v=R59TevgzN3k