MOJOK.CO – Iklan Sophee yang menggunakan Blackpink menyulut kontroversi. Sebuah ajakan untuk memboikot pun lahir. Wahai BLINK, kawal pujaan kalian!
Jagat fans K-Pop Indonesia sedang diuji. Eksistensi Blackpink sedang terancam. Girl band asal Korea Selatan tersebut sedang menghadapi aksi boikot! Nggak main-main, Blackpink terancam diboikot karena dianggap bisa merusak akidah, bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Wah, kalau soal agama dan Pancasila sudah dibawa-bawa, mending mundur deh.
Akar masalahnya adalah iklan Shopee yang menampilkan Blackpink di sana. Mereka dianggap mengumbar aurat. Saya kutipkan saja biar jelas:
“Sekelompok perempuan dengan baju pas-pasan. Nilai bawah sadar seperti apa yang hendak ditanamkan kepada anak-anak dengan iklan yang seronok dan mengumbar aurat ini? Baju yang dikenakan bahkan tidak menutupi paha. Gerakan dan ekspresi pun provokatif. Sungguh jauh dari cerminan nilai Pancasila yang beradab,” tulis Maimon Herawati yang mengawali kampanye boikot iklan Sophee Blackpink di change.org.
Saya usul, selanjutnya, Ibu Maimon Herawati boikot tari perut. Goyang pinggul yang aduhai dan tatapan mata yang tajam berhiaskan celak berwarna hitam. Saya kira Ibu Maimon yang sungguh punya nyali besar ini bakal berani memboikot tari perut, di Arab sana. Saya khawatir kaidah orang-orang Arab bisa rusak karena tari perut dengan udel bodong mereka.
Saya curiga Ibu Maimon ini tahunya cuma Blackpink. Masih banyak lho, Bu, girl band dari Korea Selatan yang bikin gringgingen kalau nonton mereka. Kalau nggak tahu, saya sebutin deh: SNSD, Sistar, Red Velvet. Wah, coba nonton mereka di Youtube, Bu. Habis itu, boikot Youtube sekalian karena menjadi kendaraan mereka untuk merusak akidah orang Indonesia yang selalu rapuh ini.
Atau nggak perlu jauh-jauh deh. Di Indonesia ada yang namanya Cherrybelle atau sekarang ada JKT48. Keduanya dari Indonesia. Bu Maimon perlu teatheran biar bisa ngelus dada sambil nyebut astaghfirullahaladzim.
Keduanya udah sering tampil di tivi, bahkan di Jakarta Convention Center (JCC). Boikot juga, Bu! Tivi dan JCC sudah menjadi fasilitator perusakan akidah. Jangan nanggung cuma Shopee aja.
Kalau nanggung, saya takutnya Ibu Maimon dicurigai sebagai agen Tokopedia atau Buka Lapak sebagai pesaing Shopee yang pakai Blackpink buat mendongkrak penjualan. Mengingat tanggal 12 Desember 2018 nanti ada yang namanya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), persaingan antara toko online pasti panas dan keras. Perang diskon dan ongkir gratis, misalnya.
Demi meraup konsumen, berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan tuduhan menyerang akidah seseorang. Meski pedas, namun ini biasa terjadi. Tidak perlu dijelaskan, kalau soal menyerang akidah seseorang kan kamu tahu merujuk ke mana. Saya takut Bu Maimon dianggap sebagai agen ganda, pendukung Tokopedia dan Buka Lapak. Semoga saja tidak.
Oleh sebab itu, BLINK di seluruh penjuru Nusantara perlu segera melakukan konsolidasi nasional. Kalau perlu bikin gerakan di Monas dengan mengumpulkan jutaan massa. Kan lumayan, bisa ikutan bikin reuni. Memangnya cuma Reuni 212 saja yang bisa dihadiri 11 juta orang.
Berkumpulnya BLINK di Monas akan menjadi pemantik gerakan fans K-POP di seluruh Indonesia. Bayangkan, fans dari SNSD yang sudah emak-emak berkumpul bersama fans Red Velvet. Menjadi pemersatu, level BLINK bisa mendekati level Boedi Oetomo yang menjadi pelopor Kebangkitan Nasional di zaman kolonial.
Pergerakan suatu massa juga berpeluang melahirkan cabang-cabang suporter yang kreatif. Siapa tahu nanti lahir Ultras BLINK atau BLINK Casual, bagian dari BLINK garis keras yang kalau nonton bawa flare dan giant flag.
Pada akhirnya, jangan sampai Blackpink menjadi korban selanjutnya dari “Boikot-Boikot Lucu Club” yang pernah memboikot Sari Roti sampai Traveloka. Selamatkan Blackpink. Wahai kawan dan saudara seperjuangan, para BLINK, bersatulah!