Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Ketika Garuda Tauberes Meniru Cerdiknya Orang Zaman Dulu Memberi Nama Anak

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
18 Desember 2019
A A
Garuda Tauberes nama anak MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – PT Garuda Tauberes sangat cerdik ketika memberi nama. Sebuah kecerdikan yang juga dimiliki oleh orang tua zaman dulu ketika memberi nama untuk anak.

Menteri BUMN, Erick Thohir dibuat tertawa geli ketika kali pertama mendengar nama PT Garuda Tauberes, cucu dari PT Garuda Indonesia. Tapi saya percaya sampeyan yang kali pertama mendengar nama itu juga pasti ketawa.

Bagaimana tidak, nama Garuda Tauberes itu terlalu identik dengan istilah zaman Orde Baru. Dulu, ketika zaman Orde Baru, berkembang sebuah istilah yang disebut “Asal Bapak Senang” atau disingkat (ABS). Kata “bapak” di sana merujuk ke seseorang yang kita semua pasti tahu. Bapak yang kalau senyum manisnya minta ampun itu.

Pokoknya asal Bapak senang. Semuanya beres. Bapak Taunya beres. Kerjakan. Nama Garuda Tauberes memancarkan aura kayak gitu. Mau nggak mau jadi terbayang senyum Pak Jenderal.

Selain ABS, di zaman itu juga ada istilah SDSB, akronim dari Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah. Menurut urban legend yang beredar, singkatan SDSB itu kemudian diplesetkan menjadi Sisca Datang Sudomo Bertekuk Lutut. Sudomo sendiri adalah penggagas SDSB. Perkara siapa itu Sisca, silakan cari informasinya sendiri.

Intinya adalah, istilah di atas, baik ABS maupun SDSB, menjadi abadi. Diingat banyak orang hingga lintas generasi. Selain soal singkatannya yang ikonik, cerita di baliknya juga menjadi alasan.

Maka, izinkan saya untuk memuji kreativitas penamaan Garuda Tauberes. Lho, iya, to. Seiring viralnya kasus Garuda yang kemarin itu, saya yakin nama Garuda Tauberes bakal membekas.

Kepada Detik, Gisneo Pratala, Direktur Teknologi Garuda Tauberes Indonesia, menjelaskan kepanjangan nama Garuda Tauberes. “Tauberes ini sebenarnya singkatan, T transportation, A airlines, U utilities, B beneficial, E effective, R reliable, E efficient, S itu safe.” Sungguh sebuah doa luat biasa yang mengiringi sebuah nama.

“Jadi, Tauberes sebenarnya kita memanfaatkan transportasi berdasarkan pesawat supaya membuat orang lebih untung, efektif, efisien, terjaga, dan aman. Ini sebenarnya namanya aja kita konsep bener-bener mikir banget, karena yang diri’in (mendirikan) milenial kita semangatnya bikin startup, startup kan namanya aneh ada Jalan Tikus, ada Males Banget, ada Gojek, jadi semangat yang diusung itu gimana caranya supaya Tauberes bisa dikenal di masyarakat dengan nama yang unik lah,” kata Gisneo.

Nggak ada yang nyangka, kan kalau nama Garuda Tauberes punya kepanjangan yang sundul langit seperti itu. Saya yakin Pak Erick Thohir bakal manggut-manggut setelah tahu kepanjangannya yang unik.

Kreativitas dari Garuda Tauberes ini mirip dengan kecerdikan nenek saya ketika memberikan nama. Lebih tepatnya nama panggilan, bukan untuk anaknya, tetapi untuk cicit.

Kejadian itu terjadi beberapa saat setelah kakak saya melahirkan anak keduanya. Nama yang diberikan untuk bayi yang baru lahir itu adalah Yosafat Carlo Paksi Yudhistira. Nama panggilannya Carlo.

Tentu saja, lidah orang zaman dulu belum luwes untuk melafalkan nama yang kebarat-baratan. Lidah mereka masih lebih akrab kalau untuk menyebut nama Ponirah, Sukijan, Paijo, atau Sumiyem.

Maka, untuk cicit barunya, nenek saya memberi nama panggilan: Tikno! Sangat ikonik seperti PT Garuda Tauberes.

Iklan

“Jenenge sopo iki?”

“Yosafat Carlo Paksi Yudhistira,” jawab kakak saya.

“Sopo?”

“Yosafat Carlo Paksi Yudhistira. Panggilane Carlo, Mbah.”

“Haaa?” Nenek saya masih nggak ngeh.

“Yosafat!” Jawab kakak saya pendek.

“Kok jenenge pendek banget. Nama lengkap e sopo?”

Kakak saya menghela napas sejenak…

“Yosafat….”

“Yosafat,” nenek saya mengikuti.

“Carlo.”

“Carlo.”

“Paksi.”

“Paksi.

“Yudhistira.”

“Yudhistira.”

“Yosafat Carlo Paksi Yudhistira.”

“Yosafat anglo? Sopo mau?”

“Kok anglo to Mbah. Koyo meh mbakar sate. Carlo, Mbah! Carlo!” Kakak saya mulai emosi jiwa.

Nenek saya diam sebentar. Mengamati wajah bayi itu dengan seksama.

“Rupane podo anake Sari. Omahe kulon kono. Saiki pindah. Jenenge Tikno. Iki Tikno wae. Gampang.”

Naaaaaaahhh…mulai saat itu, nama Carlo berubah menjadi Tikno. Cerdik sekali seperti manajemen Garuda Tauberes. Nenek saya menggunakan nama mantan tetangga zaman susah dulu untuk menyebut nama anak kakak saya yang kebarat-baratan itu.

“Kae ngopo Tikno nangis,” celetuk nenek saya sekali waktu ketika Carlo menangis karena lapar. Kakak saya cuma bisa menghela napas.

Jadi, apa hubungannya dengan Garuda Tauberes dengan Tikno? Ya nggak ada sih. Cuma lantaran terdengar ikonik, nama-nama itu bakal mudah diingat. Alasan kedua, saya lagi kehabisan ide mau nulis apa. Dah ya….

BACA JUGA Terlalu Dini Menyebut Erick Thohir Sedang Melakukan Gerakan Bersih-Bersih BUMN atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2019 oleh

Tags: Garudagaruda tauberesnama anak
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO
Otomojok

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
pengalaman pertama naik pesawat.MOJOK.CO
Ragam

Kenangan Orang Kampung Naik Pesawat Pertama Kali: Nunggu Gratisan, Bingung di Bandara dan Panik di Udara

3 Agustus 2024
Nama Saya Vagina, Nama Aneh dan Vulgar yang Bikin Luka Batin MOJOK.CO
Esai

Nama Saya Vagina, Nama Aneh dan Vulgar yang Bikin Luka Batin

30 Desember 2021
Garuda Indonesia Harus Diceraikan dari Dunia Politik Biar Cepat Sehat MOJOK.CO
Esai

Garuda Indonesia Harus Diceraikan dari Dunia Politik Biar Cepat Sehat

4 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.