Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jika Prabowo Menang Sengketa Pemilu, Hakim MK Layak Dapat 5 Anugerah Ini

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Juni 2019
A A
Prabowo menang sengketa pemilu? MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat mengusulkan sembilan hakim MK jadi pahlawan nasional jika memenangkan Prabowo di sidang sengketa Pemilu. Setuju?

Sidang sengketa Pemilu berlangsung pada Jumat (14/6). Beberapa hari sebelum sidang sengketa Pemilu ini, Prabowo mengimbau kepada pendukungnya untuk tidak usah datang dan berdemo di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Jumat pagi, ketika sidang dimulai, jalanan di depan gedung MK sempat lengang. Beberapa jam menjelang ibadah Jumatan, pendukung Prabowo mulai berdatangan. Ketika sidang sengketa Pemilu diskrorsing untuk dilanjutkan setelah ibadah Jumat, sebuah seruan yang menarik terdengar dari tengah-tengah pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.

Para pendukung Prabowo ini menamakan dirinya Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Salah satu koordinator aksi bernama Ayub mengusulkan untuk mengangkat sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pahlawan nasional bila berpihak pada prinsip kebenaran dan keadilan. Usulan yang sangat khas Prabowo dan pendukungnya: unik dan menggelitik.

Well, ketika ditanya oleh wartawan, apakah yang dimaksud dengan “prinsip kebenaran dan keadilan” berarti memenangkan pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno dan mendiskualifikasi Jokowi dan Ma’ruf Amin, Ayub tidak menjawab dengan jelas. Tapi ya, kita semua tahu massa ini mendukung siapa, bukan?

“Ketika hasilnya para hakim memutuskan kebenaran, maka kita usulkan agar para hakim diangkat jadi pahlawan nasional, jadi pahlawan konstitusi, Setuju?” Seru Ayub ketika berorasi.

“Setujuuu!” Teriak massa yang hadir.

Ayub juga menegaskan, kalau hakim MK tidak memihak kepada “prinsip kebenaran dan keadilan” di sidang sengketa Pemilu, nama mereka akan tercoreng di dunia dan akhirat. “Kita berharap MK tak menjadi mahkamah kalkulator, tapi kebenaran materi. Intinya mereka orang-orang jago. Hukum bukan hanya untuk hukum, tapi untuk keadilan.”

Hmm…sebuah usulan yang menarik terlontar dari Ayub. Saya mendukung penuh usulan ini.

1. Memenangkan Prabowo, sembilan hakim MK jadi pahlawan nasional.

Seperti seruan Ayub, saya setuju hakim MK yang memenangkan Prabowo di sidang sengketa Pemilu ini menjadi pahlawan nasional. “Ketika hasilnya para hakim memutuskan kebenaran, maka kita usulkan agar para hakim diangkat jadi pahlawan nasional, jadi pahlawan konstitusi.”

Zaman sekarang ini, kita butuh pahlawan yang berjalan di jalan kebenaran. Toh pahlawan itu enggak selalu harus membasmi villain dari planet lain seperti Iron Man dan Black Widow. Mereka bisa dianggap sebagai pahlawan dengan menuntun nenek menyeberang jalan atau membantu sesama mewujudkan impiannya, dalam hal ini Pak Prabowo, yang sudah tiga kali kalah di Pemilu, menjadi Presiden. Sedih lho itu.

2. Dibuatkan hari libur nasional.

Ketika nanti Prabowo menang sidang sengketa Pemilu dan sembilan hakim MK jadi pahlawan nasional, selanjutnya adalah menetapkan hari libur nasional. Tanggal yang diseleksi luwes saja. Bisa di tanggal sidang sengketa Pemilu dimulai, yaitu 14 Juni, atau di hari ulang tahun Pak Prabowo pada 17 Oktober.

Jadi, di hari ulang tahun Pak Prabowo, kita bisa tiup lilin massal. Semua stasiun televisi menyiarkan acara tumpengan di Hambalang. Kue ulang tahun dibentuk seperti kuda. Wah, manis sekali. Ehh tapi, budaya tiup lilin itu bid’ah nggak ya? Kalau tiup lilin ternyata budaya dajjal, nanti kita bisa dimarahin sama Ustaz Rahmat Baequni. Kok bisa? Lilin itu menyeruapi lingga, penis Batara Siwa. Wah, ini nggak syar’i banget.

3. Foto sembilan hakim MK dipajang di ruang kelas.

Untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme, Mendikbud, Muhadjir Effendy pernah meminta lagu Indonesia Raya dinyanyikan setiap pagi. Pak menteri juga meminta agar gambar pahlawan ditempel di dinding kelas.

Iklan

Ada 179 pahlawan nasional yang wajahnya dicantumkan di dalam poster yang menjadi pajangan ruang kelas. Ditambah sembilan hakim MK, jumlahnya menjadi 188. Wah, angka cantik, banyak mengandung angka “8”, simbol jumlah tak terbatas dan sangat Pak Prabowo. Ingat, “08” adalah sebutan untuk Pak Prabowo. Klop!

4. Nama sembilan hakim MK dijadikan nama jalan.

Sebagai pahlawan nasional, sembilan hakim MK yang memenangkan pasangan 02 di sidang sengketa Pemilu layak dijadikan nama jalan. Sembilan hakim MK antara lain: Anwar Usman, Aswanto, Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, I Dewa Gede Palguna, Suhartoyo, Manahan Sitompul, Saldi Isra, dan Enny Nurbaningsih.

“Pak, kalau mau ke Senayan lewat mana ya?”

“Ohh, masnya bisa lewat Jalan Anwar Usman, belok kanan di Aswanto, lurus saja sampai tembus Arief Hidayat, belok kanan lagi di Wahiduddin Adams, terus belok kiri di I Dewa Gede Palguna, kalau ketemu tugu kuda berarti sampai di Jalan Suhartoyo, nah itu luru saja sampai ketemu proliman yang kalau belok serong kiri ketemu Jalan Manahan Sitompul, terus puter balik di Saldi Isra, nah itu masnya sampai di pertelon Enny Nurbaningsih, belok kanan sampai deh.”

“…”

5. Prabowo bikinkan monumen untuk sembilan hakim MK.

Kamu tahu Mount Rushmore? Itu lho, sebuah gunung di mana orang Amerika mengukir wajah empat Presiden Amerika Serikat. Mereka adalah George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt, dan Abraham Lincoln.

Masih nggak tahu? Kalau Naruto tahu? Gunung yang ada ukiran kepala Hokage tahu? Nah itu namanya Hokage-iwa atau Monumen Hokage. Nah, kalau Prabowo menang sidang sengketa Pemilu, sembilan wajah hakim MK, bisa dipahat di gunung yang sudah dipilih.

Saya usul, wajah sembilan hakim MK dipahat di Gunung Sahari atau Gunung Sari. Sangat sporty dan Instagram-able. Dear pendukung Pak Prabowo, setuju dengan saran ini?

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2019 oleh

Tags: jokowiprabowosengketa pemilusidang mk
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.