Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Mesut Ozil Menjawab Tuduhan Dusta Setelah Bertemu dengan Erdogan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
22 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah dicurigai dan dianggap penuh dusta, Mesut Ozil mengklarifikasi pertemuannya dengan Erdogan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelum Piala Dunia 2018 sepak mula, Mesut Ozil menjadi bulan-bulanan media Jerman setelah dirinya berpose dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di London. Sebetulnya, Ozil dan Erdogan tidak berpose sendirian. Ada Ilkay Gundogan dan Cenk Tosun yang ikut tersenyum manis ketika fotografer bilang, “Senyum ya…1…2…3…cekrek!”

Namun, namanya juga salah satu pesepakbola paling kesohor di dunia, hanya Mesut Ozil yang diserang oleh media-media Jerman. Keadaan semakin runyam ketika timnas Jerman bermain sangat buruk di Piala Dunia 2018. Dari catatan statistik, Mesut Ozil tidak bermain terlalu buruk. Namun, cap pemain malas meski sangat tidak benar itu sudah kadung menempel, playmaker milik Arsenal itu menjadi kambing hitam.

Foto tersebut dianggap sebagai alat kampanye Erdogan dalam usahanya melanjutkan pemerintahan selama 15 tahun di Turki. Ada setidaknya 1,2 juta orang keturunan Turki di Jerman yang bisa memberikan suaranya ketika pemilu. Masalah kedua adalah hubungan Turki dan Jerman sedang memanas untuk satu tahun ini setelah penahanan jurnalis berdarah Turki-Jerman, Deniz Yücel yang akhirnya sudah dibebaskan. Ingat juga, baik Mesut Ozil maupun Gundugan menjadi salah satu contohan integrasi budaya di Jerman yang sukses.

Juru Bicara Kanselir, Steffen Seibert, berkomentar bahwa foto tersebut “menimbulkan banyak pertanyaan dan melahirkan kesalahpahaman”. Senada dengan Steffen Seibert, Ketua PSSI-nya Jerman, Reinhard Grindel menegaskan bahwa foto tersebut sungguh tidak layak.

Ozil sendiri memilih untuk tidak langsung memberikan komentar. Mantan pemain Real Madrid tersebut menunggu situasi mereda. Setelah dirasa sudah saatnya, Minggu (22/7), lewat akun Twitter pribadinya, Ozil menyampaikan alasan dirinya mau berpose bersama Erdogan.

“Seperti kebanyakan orang, nenek moyang tidak hanya berasal dari satu negara saja. Sementara saya tumbuh besar di Jerman, latar belakang keluarga saya punya akar Turki. Saya punya dua hati, satu Jerman dan satunya Turki. Sejak kecil, ibu saya mengajari untuk selalu menghargai dan tidak boleh melupakan asal muasal saya, dan sampai sekarang nilai ini selalu saya pegang,” tegas Mesut Ozil.

“Mei yang lalu, saya bertemu dengan Presiden Erdogan di London, ketika menghadiri acara amal dan edukasi. Kami pertama kali bertemu pada tahun 2010 ketika beliau dan Angela Markel menonton laga Jerman vs Turki bersama-sama di Berlin. Sejak saat itu, kami sering bertemu secara tidak sengaja di banyak tempat di dunia. Saya tahu jika foto kami menjadi pemberitaan besar di media Jerman, dan sementara banyak orang menuduh saya berbohong atau penuh dusta, foto kami tidak memuat intensi politik,” lanjut Ozil.

Mesut Ozil melanjutkan dengan memberi penegasan bahwa ia selau mengingat ajaran ibunya untuk tidak melupakan nenek moyang, warisan, dan tradisi keluarga. Ozil mau berfoto dengan Erdogan lantaran itu usahanya menghormati pemimpin tertinggi dari negara asal keluarganya.

“Pekerjaan saya adalah sebagai pesepakbola, bukan politikus, dan pertemuan kami bukan sebuah bentuk dukungan politik. Faktanya, ketika kami bertemu, topik obrolan masih sama, yaitu sepak bola lantaran beliau juga pemain sepak bola di masa mudanya.”

Kakek dari Mesut Ozil bermigrasi dari Turki ke Jerman sekitar 40 tahun yang lalu. Ia menjadi salah satu gastarbeiter atau buruh imigran yang banyak dibutuhkan untuk menjalankan roda industri Jerman. Banyak keluarga Ozil yang mendapatkan penghidupan yang layak dengan menjadi buruh imigran. Setidaknya, kehidupan menjadi stabil dari sisi keuangan.

Memang, status atau gelar selalu menempel kepada manusia sejak ia mendapatkannya. Meski Mesut Ozil menegaskan posenya dengan Erdogan tidak terkait politik, namun melupakan status Erdogan sebagai presiden sangat sulit dilakukan. Apalagi, ketika kita melihat latar belakang hubungan Jerman dan Turki yang sempat memanas ditambah timnas Jerman tidak berprestasi di Rusia 2018. Media, dan banyak orang yang mudah gelap mata, butuh pelampiasan.

Paling tidak, dengan semangat menghargai pendapat orang lain, pernyataan Mesut Ozil seharusnya bisa menutup kontroversi yang terjadi. Jika kamu dan banyak orang lain masih marah karena ia bertemu dengan Erdogan, ya terserah saja. Mungkin ada masalah di dalam kepalamu yang mudah curiga dan berprasangka.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2018 oleh

Tags: angela markelArsenalerdoganjermanMesut OzilozilpolitikRecep Tayyip ErdoganTurki
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Gugun El Guyanie : Awalnya Soal Skripsi, Berakhir Membongkar Dinasti
Video

Gugun El Guyanie : Awalnya Soal Skripsi, Berakhir Membongkar Dinasti

28 Oktober 2025
Republik dan Bayang Penjajahan yang Tak Usai
Video

Republik dan Bayang Penjajahan yang Tak Usai

25 Oktober 2025
Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP
Video

Kotak Pandora Politik Terbuka: Gus Romy Ungkap Krisis di PPP

20 Mei 2025
Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak
Video

Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak

10 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.