Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Surat Terbuka Untuk Unai Emery, Pelatih Arsenal yang Bingung dan Terlalu Sayang Kepada Xhaka

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 September 2019
A A
unai emery dan arsenal MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kepada Bapak Unai Emery, Arsenal sudah seharusnya menang dengan nyaman atas klub hotel melati itu. Semoga bapak sedang senggang dan sempat membaca surat saya.

Dear, Pak Unai Emery

Semoga Bapak selalu sehat dan nggak banting-banting barang di kamar ganti setelah Arsenal gagal menang dari Tottenham Hotspur. Bapak memang layak ngamuk ke beberapa pemain. Namun ingat, Pak. Bapak Emery juga punya andil dalam kegagalan ini.

Meski cuma imbang dengan skor 2-2, tapi rasanya sudah seperti kekalahan. Ya gimana ya, Pak. Spurs datang ke Emirates Stadium dengan kekuatan yang tidak sempurna. Bahkan sebetulnya pertahanan mereka jelek betul. Cuma, kok ya seperti kembali ke khitah asli Arsenal ketika semuanya “dimudahkan” oleh sesuatu.

Pak Emery, melanjutkan “warisane simbah” Arsene Wenger itu sangat baik. Terutama ketika berani menggunakan pemain muda di laga-laga penting. Namun, Pak Emery, tolong pakai filter kalau mau memilih meneruskan warisan. Yang baik diambil, yang jelek ya ditinggal. Salah satunya itu membuat sulit sesuatu yang sebetulnya mudah. Jangan kayak Orba, Pak Emery; kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah.

Pertama, dimulai ketika Pak Emery memilih memainkan Lucas Torreira sejak awal pertandingan. Pada awalnya saya mengira Pak Emery ingin banyak “tukang pukul” di lapangan tengah. Tapi ternyata, setelah melihat jalannya pertandingan, Torreira berposisi paling tinggi ketimbang Granit Xhaka dan Matteo Guendouzi.

Torreira seperti ditugaskan untuk sesering mungkin berada di dekat striker. Pak Emery, bukankah tugas itu akan bisa dilakukan dengan mudah dan lebih baik oleh Dani Ceballos, bahkan Mesut Ozil? Lha wong terbukti, Torreira tidak banyak berguna ketika posisinya lebih tinggi ketimbang gelandang lainnya. Torreira bukan gelandang yang jelek, tapi spesifikasinya enggak cocok untuk peran yang Bapak berikan.

Lha wong terbukti untuk kedua kalinya, setelah Ceballos masuk di babak kedua, Arsenal bisa mendapatkan banyak peluang dari penetrasi di zona 5 lawan. Sepakan jarak jauh Ceballos contohnya, Pak. Lalu ada asis yang bisa diberikan Guendouzi untuk Aubameyang. Keduanya berasal dari keberanian mesuk ke depan kotak penalti. Contoh yang tidak bisa diperlihatkan Arsenal di babak pertama.

Yang mau saya bilang, Pak. Bapak kudu lebih berani mengambil risiko. Narasi yang terbaca dari Torreira adalah usaha untuk membuat lini tengah Arsenal terasa aman. Namun, Pak, kalau hubungan itu terlalu nyaman itu biasanya malah nggak awet. Nggak ada dinamika di sana. Padahal, Arsenal sesuatu yang bikin greget pertahanan klub hotel melati. Kalau nggak ada greget, jangan-jangan itu cuma dijodohkan.

Coba Pak Emery lihat lagi rekaman gol Lacazette dan Aubameyang. Gol-gol itu berasal dari keberanian pengumpan mengambil risiko. Umpan datar Pepe ke dalam kotak penalti, misalnya, padahal pemain Spurs menumpuk di situ. Umpan Guendouzi, misalnya, dengan “berani” menerobos bek tengah Spurs yang mulai rapat.

Keprihatinan kedua saya, Pak, adalah cara bertahan Arsenal. Bapak Emery bilang lebih suka menang dengan skor 4-3 ketimbang 1-0. Boleh saja kalau Bapak mau berpikiran begitu. Tapi, mbok ya lebih serius membenahi cara bermain ketika menyerang. Dimulai dari jangan sampai salah bikin susunan starting XI tentu saja, Pak.

Ketika bermain dengan tiga striker, harus ada pemain kreatif yang dekat dengan mereka. Tujuannya untuk sesering mungkin bawa bola ke tempat berbahaya. Mau pakai tiga atau empat atau lima striker, kalau tidak ada bola-bola matang ke arah mereka, tidak ada hasil yang akan bisa dicapai, Pak.

Keprihatinan ketiga saya, Pak, terkait kebijakan memainkan Aubameyang dan Lacazette bersama-sama. Memang menyenangkan melihat keduanya bermain bersama ditambah Nico Pepe di sebelah kanan. Namun, sudah saatnya Aubameyang dipasrahi peran striker tengah. Artinya, sudah saatnya juga Reiss Nelson diberi tanggung jawab yang lebih besar di sisi kiri.

Aubameyang, bisa dikatakan, sebagai salah satu poacher terbaik di dunia. Bukan maksud mengecilkan kontribusi Lacazette. Tetapi sudah saatnya ada rotasi di depan. Tidak mungkin Aubayemang dan Lacazette bermain bersama selama satu musim penuh.

Iklan

Keprihatinan keempat dan terakhir saya, Pak, adalah soal Granit Xhaka. Pak Emery, sudah tiga pertandingan ini Xhaka tidak bermain bagus. Bagi pemain yang performanya terus menurun, sudah saatnya diberi sedikit teguran. Misalnya dengan mencadangkan mereka di pertandingan selanjutnya.

Sudah saatnya Arsenal memasrahkan posisi #6 kepada Guendouzi, pemain terbaik di North London Derby. Lini tengah akan semakin berwarna dengan kombinasi Guendouzi, Ceballos, dan Ozil. Atau kalau Ozil belum juga fit, Bapak bisa memaksimalkan Joe Willock. Selain tetap bertenaga, lini tengah Arsenal akan semakin sedikit bikin blunder. Harapannya, sih, begitu.

Guendouzi, meski masih berusia 20 tahun, sudah lebih dari layak dipasrahi tanggung jawab yang lebih besar. Boleh dikata, pemain asal Prancis ini akan menjadi pusat galaksi Arsenal di masa depan. Memainkannya sebagai #6, setidaknya, akan mengamankan proses build-up fase pertama Arsenal.

Pak Emery, sebelum laga melawan Spurs, saya sempat bilang kalau jangan sampai meremehkan lawan. Nah, ketika ramalan itu terbukti, rasanya malah sangat sedih. Arsenal punya segalanya untuk menang dengan nyaman. Namun, sekali lagi, malah bikin susah diri sendiri. Kelihatannya Bapak Emery masih bingung untuk menentukan 11 pemain utama Arsenal dan cara bermainnya.

Demikian surat saya yang nggak mungkin sampai kepada Bapak. Tapi setidaknya, surat ini akan sampai di hati fans Arsenal sedunia, yang kemarin meremehkan lawan dan berlagak sudah menang sebelum perang terjadi.

Salam

arsenalskitchen

BACA JUGA Kebohongan Unai Emery Seperti Tipikal Cowok Menghindari Konflik dengan Pacarnya atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2019 oleh

Tags: Arsenalemeryguendouziliga inggrisxhaka
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.