Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Manchester United Layak Menyandang Status ‘The Best of the Rest’ Seperti Kata Roy Keane

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
21 Desember 2020
A A
Manchester United Layak Menyandang Status ‘The Best of the Rest’ Seperti Kata Roy Keane MOJOK.CO

Manchester United Layak Menyandang Status ‘The Best of the Rest’ Seperti Kata Roy Keane MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benar kata Roy Keane, yang akan menjadi ancaman untuk Liverpool adalah Manchester United. Kini, mereka lebih bijak dan konsisten. Berbahaya!

Jalur Manchester United menuju peringkat kedua Liga Inggris terbuka lebar setelah mengalahkan Leeds United dengan skor 6-2. Jika memenangi satu laga simpanan itu, United akan melompat ke posisi dua dengan 29 poin. Cuma tertinggal dua poin saja dari Liverpool di puncak klasemen (31 poin).

“Lompatan” Manchester United tidak hanya terjadi di laga melawan Leeds United saja. Jika merunut waktu ke belakang, setelah kalah dari Arsenal di kandang sendiri, Manchester United belum terkalahkan lagi di Liga Inggris. Sementara itu, setelah menang di Old Trafford, Arsenal justru menjadi pecundang. Kini, mereka hanya berjarak empat poin saja dari zona degradasi.

Kualitas Manchester United tidak hanya terlihat di laga melawan Leeds. Kalau tidak salah mengingat, pemilihan pemain, yang menjadi salah satu kelemahan Ole Gunnar Solskjaer, sudah mulai berkurang. Mengapa hal ini ini penting? Karena pemilihan pemain yang tepat menentukan performa di lapangan.

Komposisi pemain yang pas membuat Manchester United bisa “bertahan” di tengah laga berat. Sebelum mengalahkan Leeds, Setan Merah berhasil mengalahkan lawan-lawan yang sedang berada dalam performa terbaiknya. Sebuah kemenangan yang nilainya sangat besar, tetapi rasanya tidak mendapatkan pemberitaan yang cukup luas.

Setelah kalah dari Arsenal, mereka mengalahkan Everton (peringkat 4, skor 3-1), Southampton (peringkat 6, skor 3-2), dan West Ham United (peringkat 10, skor 3-1). United berhasil menahan imbang Manchester City dengan skor 0-0 di sebuah laga yang berjalan begitu lambat.

Namun, hasil imbang 0-0 melawan City bukan catatan buruk. Hasil imbang ini berhasil menjadi gambaran kualitas United di tengah laga berat untuk tidak berakhir sebagai pihak yang kalah. Oya, mereka juga sempat menang dari Sheffield United dengan skor 3-2. United berhasil mempertahankan keunggulan dengan susah payah.

Sekali lagi, meski susah payah, hal itu tidak menjadi masalah. Saya rasa, kekuatan untuk tidak kalah dan berhasil mempertahankan keunggulan harus dimiliki semua tim, khususnya untuk Liga Inggris musim ini. Sebuah musim penuh kejutan, di mana tim langganan papan tengah menjadi sangat kuat dan sulit dikalahkan.

Manchester United berhasil mengalahkan Everton, misalnya. Tim langganan papan tengah, yang kini duduk di peringkat empat. Setelah kalah dari United, Everton mengalahkan Chelsea, Leicester City, dan Arsenal. Bisa kamu bayangkan sendiri betapa Everton, musim ini, menjadi sangat merepotkan.

Kemampuan untuk bertahan di laga berat ini dimulai dari komposisi yang dipakai Ole Gunnar. Misalnya ketika melawan Leeds United, ketika Ole Gunnar menggunakan Daniel James di sisi lapangan. Pemilihan Daniel James ini sangat menarik untuk dianalisis lebih jauh.

Singkat kata, Daniel James tidak banyak “dilibatkan” dalam sistem, terutama dalam proses bertahan dan transisi di antaranya. Namun, ketika bola sudah di depan dan berada di kaki Daniel James, United menjadi sangat berbahaya. Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah keberadaan ruang dan kebebasan untuk menekan.

Terlihat sangat sederhana? Jangan salah, ketika pelatih bisa “membaca” atau membayangkan bagaimana pertandingan akan berjalan, artinya sebuah tim punya peluang menang lebih besar. Dan, jangan salah, ini bukan kemampuan sepele. Ketika Ole memakai Daniel James untuk mengeksploitasi ruang di depan, United sudah satu langkah menuju kemenangan.

Manchester United menjadi sangat berbahaya ketika lawan tidak disiplin. Everton dan Southampton sudah merasakannya dan Manchester City hampir menjadi korban. Leeds United dan Marcelo Bielsa, dengan sepak bola terbuka, menjadi buruan yang nikmat dan juicy bagi Ole dan kawanan Setan Merah.

Bisa dibilang, malam di Old Trafford, dengan Leeds sebagai “tumbal”, adalah pesta bagi Manchester United. Para Setan berpesta ruang.

Iklan

Selain pemilihan Daniel James, instruksi Ole untuk dua pemainnya juga spot on. Pertama, dan mungkin yang tidak banyak dicatat orang adalah betapa bagusnya Anthony Martial. Saya yakin, pundit dan jurnalis akan fokus kepada Scott McTominay dan Bruno Fernandes yang mencetak masing-masing dua gol. Namun, peran Martial sangat krusial.

Memang, kerja yang Martial lakukan bukan pekerjaan yang akan dicatat statistik. Namun, kamu harus tahu, yang tidak dicatat statistik, terkadang perannya jauh lebih besar. Sebagai secondant Marcus Rashford, Martial lebih banyak memegang bola. Dan di sini, dia menunjukkan kedewasaannya.

Karena ruang yang tersedia sangat luas, Manchester United membutuhkan pemain yang bisa menahan bola sekaligus mengolahnya (membawa ke depan). Martial mendapat tugas ini. Dia sangat jeli melihat ruang yang paling pas untuk dituju. Kerja yang dia lakukan memastikan continuity serangan United terjaga.

Hasil karya Martial adalah dua asis, untuk McTominay dan Victor Lindelof, dan satu pre-asis untuk Bruno Fernandes. Pemain asal Prancis itu menjadi “sumur kreativitas” Manchester United di sepertiga akhir. Bisa dibilang, pertahanan Leeds terpecah antara mengawasi pergerakan tanpa bola Daniel James yang berbahaya karena akselerasi dan kemampuan menahan bola Martial.

Pada akhirnya, Manchester United layak menyandang status “the best of the rest” seperti kata Roy Keane. Legenda United itu menegaskan bahwa Liverpool tetap menjadi ancaman terbesar dan favorit juara. Namun, saat ini, yang bisa mendekati adalah United. Konsistensi yang membuat mereka menjadi yang terbaik di antara semuanya… kecuali Liverpool… untuk sementara waktu….

BACA JUGA Sosok Ole Gunnar Solskjaer dengan Siluet Sir Alex Ferguson di Belakangnya dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 21 Desember 2020 oleh

Tags: bruno fernandesliga inggrisManchester Unitedmartialole gunnar solksjaerScott McTominay
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.