Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Bukan Salah Liverpool dan Mohamed Salah Kalau Liga Inggris Membosankan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
20 Januari 2020
A A
liverpool mohamed salah MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dominasi Liverpool dan Mohamed Salah memang terlihat membosankan di mata para medioker. Namun, itu ujung dari kerja keras dan tidak bisa kita salahkan.

Puthut EA, lewat akun Twitter pribadinya angkat suara. Kepala Suku Mojok itu bilang kalau Liga Inggris kian membosankan. Pertandingan antara Liverpool vs Manchester United yang bisanya panas pun berjalan begitu dingin. Pada titik tertentu, saya setuju dengan klaim komentator spesialis Liga Albania itu: Liga Inggris memang membosankan.

Sebentar. Liga Inggris memang membosankan. Namun, kamu nggak bisa begitu saja menyalahkan Liverpool dan pemain terbaiknya: Mohamed Salah. Saya tahu, klaim “Liga Inggris yang membosankan” pasti membuat semua mata tertuju kepada jarak antara pemuncak klasemen dengan posisi dua.

Jarak antara Liverpool dan Manchester City terbentang mencapai 16 poin. The Reds di posisi satu dengan 64 poin dan City baru mengumpulkan 48 poin. Hasil imbang ketika melawan Crystal Palace membuat jarak antara keduanya menjadi 16 poin. Di Twitter, orang sudah ramai-ramai mengucapkan selamat kepada Liverpool menjadi juara Liga Inggris 2019/2020.

Padahal ini baru Januari 2020. Biasanya, juara sebuah liga baru ketahuan di awal Mei, paling cepat April. Jika sampai akhir pemain kunci seperti Mohamed Salah, Jordan Henderson, Virgil van Dijk, dan Alisson tidak kena teluh, Liverpool bakal menjadi juara paling cepat dalam sejarah Liga Inggris. Pengakuan di Januari 2020 kita anggap saja sebagai penegasan status juara itu.

Ya kalau misalnya jarak 16 poin bisa disusul karena Liverpool tiba-tiba kalahan, kamu nggak usah heran juga. Itu artinya Liverpool menjadi diri sendiri. Nggak ada yang mengherankan.

Namun, sekali lagi, Liga Inggris menjadi membosankan bukan salah The Reds dan Jurgen Klopp. Mereka keliwat konsisten? Bukankah semua klub di papan atas memang mengejar konsistensi? Ketika sebuah klub berhasil melakukannya, berarti salah klub lain yang memang medioker dan kalahan. Titik.

Mohamed Salah kok bisa dengan mudah menemukan jaring lawan hampir di setiap laga? Mau keadaan itu karena keberuntungan pun boleh. Terkadang, mereka yang beruntung adalah mereka yang berjuang paling keras di setiap laga. Konsisten The Reds memang mengerikan. Untuk satu aspek ini, kamu perlu memberikan apresiasi.

Bagaimana ceritanya, Mohamed Salah yang sudah ditempel pemain Manchester United, masih bisa mengirim bola di bawah kaki David De Gea untuk mencetak gol pemasti kemenangan? Liverpool mengubah pendekatan menjadi lebih pragmatis ketika menarik keluar Sadio Mane dan Roberto Firmino. Pendekatan yang terbilang pas.

Liverpool sering melakukannya. Mereka bermain lebih pragmatis. Membuat lapangan tengah “aman” untuk mereka. Bermain lebih buruk tidak lantas mereka “jelek”. Toh pada akhirnya mereka memenangkan pertandingan. Pada akhirnya, bukankah itu yang paling penting dari sebuah pertandingan? Menyelesaikannya dengan kemenangan.

Virgil van Dijk langsung bisa menggeser fokus ke laga berikutnya setelah mengalahkan United. Mereka punya pendekatan yang berbeda untuk sebuah laga. Mereka siap dengan segala sesuatu. Dan di ujungnya adalah konsisten.

Konsisten yang membuat mereka belum merasakan kekalahan. Konsisten yang membuat Mohamed Salah dan kawan-kawan berpeluang menjadi tim kedua di Liga Inggris setelah Arsenal yang menjadi juara tanpa terkalahkan. Konsistensi yang membuat mereka berpeluang diganjar piala emas di akhir musim.

Fans Arsenal kesal dengan pencapaian Liverpool? Sudah, tidak perlu senewen. Rekor kan memang ada untuk dipecahkan. Hampir tidak ada rekor di dunia ini yang tidak bisa digapai orang lain.

Dulu, tidak ada yang menyangka rekor Gerd Muller bisa dipecahkan Lionel Messi. Rekor 85 gol yang dicetak oleh Muller selama satu tahun kalender itu sudah bertahan selama 37 tahun. Rekor yang dibuat pada 1972 itu pecah pada 2012 ketika Messi mencetak 86 gol dalam satu tahun kalender. Di akhir musim, Lionel Messi diganjar dengan penghargaan Ballon d’Or.

Iklan

Rekor Arsenal terjadi pada musim 2003/2004. Liverpool berpeluang memecahkan rekor itu pada musim 2019/2020. Baru 16 tahun yang lalu. Bukan waktu yang lama.

Yang perlu kita salahkan kemudian adalah para pesaing. City yang tidak konsisten, Leicester City juga sama saja. Chelsea? Kalau mereka tidak konsisten karena skuat yang “apa adanya” yang maklum saja. Frank Lampard sudah bekerja dengan baik, meski tidak cukup untuk membuat mereka sekadar menjadi “pesaing”.

Tottenham Hotspur? Sebentar, kita sedang berbicara soal Liga Inggris, bukan pameran instalasi seni toilet duduk.

Arsenal? sudahlah, finish di posisi 10 saja sudah sangat baik. Arsenal mau mencegah Liverpool tidak clean sheet kekalahan di musim ini? Ya silakan saja. Kalau gagal, jawabannya sudah kita ketahui bersama: Liverpool memang konsisten dan sangat fokus untuk sebuah laga.

Dominasi memang terlihat membosankan di mata para medioker. Katanya tidak ada greget dan keseruan. Itu cuma kalimat-kalimat pembenaran karena kegagalan mencegah Mohamed Salah dan kawan-kawan menjadi begitu dominan.

Bagi mereka yang perkasa di liga, dominasi adalah ujung dari kerja keras. Tidak ada yang bisa membantah teori itu.

BACA JUGA Heavy Metal Ke Rock Ballad: Jurgen Klopp dan Pupur Liverpool atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2020 oleh

Tags: Jurgen Kloppliga inggrisLiverpoolManchester CityManchester UnitedMohamed Salah
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.