Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Doa Terbaik untuk Mikel Arteta dan Semua Manusia di Sekitar Arsenal

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
13 Maret 2020
A A
Arsenal mikel arteta liga inggris virus corona MOJOK.CO

Arsenal mikel arteta liga inggris virus corona MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mikel Arteta, pelatih Arsenal, positif virus corona. Sebuah kejadian yang membuat otoritas sepak bola Inggris gagap. Mirip seperti yang tengah terjadi di Indonesia.

Pagi yang malas menjelang akhir pekan disentak oleh sebuah kabar buruk. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, positif virus corona. Kabar ini tidak berjarak terlalu lama dari keputusan resmi otoritas Liga Inggris untuk tetap menggelar pertandingan lanjutan musim 2019/2020. Sebuah keputusan yang sungguh aneh.

Tidak sampai satu jam kemudian, akun Twitter resmi otoritas Liga Inggris mengumumkan kalau mereka akan menggelar rapat darurat. Sebuah pertemuan untuk merespons kabar Mikel Arteta, pelatih Arsenal, yang positif virus corona. Sebuah kejadian yang sangat absurd. Menggambarkan dengan jernih betapa jahatnya manusia.

Keputusan untuk menggelar lanjutan pertandingan Liga Inggris menunjukkan kalau otoritas liga tidak mengindahkan peringatan WHO. Kamis (12/03), WHO resmi menetapkan virus corona sebagai pandemi. Artinya, virus corona sudah menjadi masalah internasional dengan penyebaran yang belum bisa dicegah atau dikontrol secara penuh.

Peringatan ini saja seharusnya sudah cukup untuk membuat semua otoritas liga-liga di dunia untuk menghentikan kompetisi selama beberapa bulan. Setidaknya, kalau death rate dan kecepatan penularan masing rendah, liga dihentikan selama dua minggu penuh. Intinya adalah mencegah akan selalu bernilai ketimbang mengobati.

Otoritas Liga Inggris seharusnya punya akal sehat. Tidak perlu menunggu ada seorang public figure yang positif virus corona. Kebetulan, yang positif corona adalah Mikel Arteta. Sebagai pelatih Arsenal, namanya bermakna “konsumsi global”. Dikenal oleh dunia.

Bagaimana kalau korbannya hanya seorang pemuda tak kerja dari London Timur? Sebuah daerah yang pernah dikenal sebagai daerah miskin? Saya yakin, Liga Inggris akan tetap bergulir. Demi sponsor, demi uang dalam jumlah besar yang sudah kadung disuntikkan oleh “orang-orang dalam kelompok kecil” yang menguasai “sesuatu”. Atau, hanya demi sebatas gengsi dan ego orang-orang Inggris Raya yang memang tinggi itu?

Ketika sumber ekonomi sebuah institusi terancam, sebuah “perlawanan” akan dilakukan. Bukan melulu soal fisik, tetapi penolakan akan kenyataan. Italia bagian utara sudah mengalai lock down. Ligue 1 Prancis sudah memutuskan pertandingan digelar tanpa penonton. Liga Inggris, dengan sangat jemawa berkeinginan tetap menggulirkan liga.

Pandemik, ditambah angka kematian yang sangat cepat menanjak tidak mampu menembus hati nurani Boris Johnson dan orang-orang tua yang berkuasa itu. mereka baru gagap. Tergopoh-gopoh. Menggelar rapat darurat setelah Mikel Arteta, pelatih Arsenal, positif virus corona. Sebuah wujud sikap tidak bijak yang ada di penjuru dunia, terutama di Indonesia.

Beberapa hari yang lalu, Jogjakarta dengan sangat “gagah” mendaku diri bebas corona. Jogja mengajak wisatawan untuk datang berkunjung dan menghabiskan uang di sini. Saya yakin, ketika peristiwa yang menimpa Mikel Arteta terjadi di sini, kegagapan yang sama akan terjadi. Bahkan mungkin akan terjadi kepanikan karena edukasi yang terlalu minimal, untuk menyebutnya tidak ada.

Apa yang akan terjadi, jika dalam beberapa minggu ke depan, ada pelatih atau pemain dari salah satu klub di DIY yang positif virus corona? Rapat-rapat darurat baru akan terjadi. Pernyataan-pernyataan bodoh dari aparat pemerintah, yang sudah sering kita konsumsi, bakal terdengar.

Ketika mengajak wisatawan untuk datang ke Jogja, apakah pemerintah setempat sudah menyiapkan alat serta tempat untuk pemeriksaan corona? Toh sampai saat ini, hanya Jakarta yang punya alat serta tempat untuk menguji virus corona. Pemerintah konon menyebut ada 10 tempat yang sudah bisa menguji virus corona. Namun, ternyata, semua itu baru sekadar wacana.

Kejadian yang menimpa Mikel Arteta dan Arsenal seharusnya menjadi peringatan paling jelas. Tolong dicatat kalau Mikel Arteta tidak tertular virus corona dari pemilik Olympiakos, klub Yunani yang menjadi lawan Arsenal di Liga Europa. Dari mana Arteta tertular? Belum ada yang tahu. Arsenal sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait asal penularan Arteta.

Mereka, di sekitar Arsenal, hanya bisa berdoa tidak menjadi korban selanjutnya karena peta wilayah penularan belum dibuat. Sama persis, bukan, dengan Indonesia yang belum mau membuka peta wilayah terdampak.

Iklan

Kegagapan pemerintah membuat warganya menderita. Jujur, saya tidak ikhlas. Kekhawatiran dan rasa takut, bahkan virus corona itu sendiri, layak kalau diderita oleh mereka yang berkuasa, tetapi gagap bekerja. Maafkan saya kalau terdengar terlalu jahat.

Tolong dicatat, angka kematian Indonesia karena virus corona mencapai 2,94 persen. Angka ini cukup tinggi meski baru satu orang yang meninggal. Satu pasien positif virus corona dilaporkan meninggal pada Rabu (11/03). Tepat sembilan hari setelah pengumuman kasus positif pertama oleh Joko Widodo.

Jika dihitung, angka kematian Indonsia memang masih di bawah tingkat kematian global sebesar 3,67 persen per 12 Maret 2020. Namun, tingkat kesembuhan berada di angka 14,7 persen, jauh di bawah tingkat kesembuhan global, 54,08 persen. Mencegah, akan selalu lebih manusiawi, ketimbang kelak gagap untuk mengobati.

Sudah saatnya menghentikan semua aktivitas sepak bola global. Saya tidak akan lelah untuk mengingatkan kalau nyawa manusia itu tidak ternilai. Kamu tidak akan mati ketika tidak menonton sepak bola selama beberapa bulan. Kamu bisa “mati” kalau tertular virus corona dan tidak mendapatkan penanganan terbaik.

Hentikan dulu kebodohan orang-orang berpengaruh di sepak bola ini. Virus corona sudah menjadi pandemi. Pengaruhnya global dan belum bisa dikendalikan.

BACA JUGA Pandemi Virus Corona di Antara Juventus dan Kekalahan Liverpool atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 13 Maret 2020 oleh

Tags: Arsenalartetaarteta positif coronacoronaCOVID-19liga inggrismikel artetavirus corona
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.